Piala Dunia Brasil, Dorong Ekspor Sulut

Sabtu, 28 Juni 2014 | 20:54

[MANADO] Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan pelaksanaan Piala Dunia Sepakbola di Brasil mendorong peningkatan ekspor Sulut ke negara tersebut.

“Peningkatan ekspor terutama komoditas tepung kelapa yang terjadi pengiriman setiap minggu ke Brasil selama perhelatan kejuaraan sepakbola empat tahunan tersebut,” kata Hasudungan di Manado, Sabtu.

Hampir setiap minggu, ada pengekspor yang minta penerbitan surat keterangan asal (SKA) dengan komoditas tepung kelapa.

Hasudungan menyebut realisasi ekspor minggu ketiga bulan Juni 2014 dimana sebanyak 52 ton tepung kelapa yang diekspor ke Brasil.

Ekspor 52 ton tepung kelapa ke Brasil mampu menghasilkan devisa sebanyak 115.466 dolar Amerika Serikat.

Sebelumnya, memang sudah pernah ada pengiriman tepung kelapa ke negara itu, tetapi jumlahnya relatif sedikit, tetapi sejak berlangsungnya Piala Dunia Sepakbola, permintaan pembeli negara itu meningkat tajam.

Tepung Kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa atau integrated coconut yang menjadi unggulan Sulawesi Utara dengan jumlah negara pembeli paling banyak dan merambah semua benua.

Komoditas tepung kelapa diolah dari daging buah kelapa melalui proses produksi dari beberapa pabrik yang beroperasi di Sulawesi Utara.

Selain Brasil, negara di kawasan Eropa, Afrika, Australia dan Asia merupakan pembeli potensial tepung kelapa Sulut.

Komoditas tepung kelapa asal Sulawesi Utara ini dapat dijadikan tujuan berinvestasi karena memiliki potensi yang sangat baik dengan banyaknya negara peminat tepung kelapa ini.

M Ekspor tepung kelapa ke berbagai benua tersebut menunjukkan bahwa tepung kelapa asal Sulawesi Utara sangat diminati di luar negeri karena memiliki kualitas yang memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan ekspor.

Diharapkan ke depannya bisa dikembangkan komoditi ekspor dengan kandungan bahan lokal yang tinggi, dan barang-barang yang sudah diolah di dalam negeri agar memberikan nilai tambah bukan hanya mengekspor bahan mentahnya saja. [Ant/N-6]