Perusahaan agribisnis berupaya mengalihkan petani untuk tanam pisang


Perusahaan agribisnis berupaya mengalihkan petani untuk tanam pisang

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 6 Agustus 2021/Indonesia Media – Upaya mengubah pola pikir petani hortikultura untuk memberi keuntungan yang lebih terutama peralihan tanam wortel, cabe, tomat pada komoditas lain, yakni pisang bukan pekerjaan yang mudah. Kendatipun pasarnya sudah terbuka, tetapi perusahaan agribisnis di kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) masih harus berjibaku mengerjakan berbagai hal termasuk pemasaran. “Minggu depan, saya akan temu investor di Surabaya. Kami baru tahap awal mengembangkan penanaman pisang cavendish,” direktur perusahaan agribisnis PT Pandawa Agro Sumatera, Yendi Sembiring mengatakan kepada Redaksi.

Permintaan pasar untuk pisang cavendish relative tinggi, bahkan meningkat beberapa tahun belakangan ini. Pasar lokal dan pasar ekspor masih sangat prospektif, dengan pertumbuhan (tahun 2018) mencapai 5,18 persen. Sebagai perbandingan, buah lain hanya 1 – 2 persen. Perusahaan agribisnis juga berjibaku tangani distribusi, terutama untuk pasar yang jauh dari sentra produksi. “Rencana jangka panjang, penanaman (pisang) di lahan seluas 26 hektar. Lokasi desa Siosar, Karo dan Deli Serdang. Pengiriman dari Karo ke Surabaya dengan angkutan truck, lamanya (perjalanan) 3 – 4 hari. Kami harus membangun sistem pendingin sehingga pisang tidak rusak ketika sampai di Surabaya,” kata Yendi Sembiring.

Di tempat berbeda, perusahaan perdagangan dan distribusi pisang nusantara yaitu pisang canvendish, barangan, mas dan lain sebagainya mengaku berjibaku mengajak dan mengundang petani tanam pisang. Secara simultan, perusahaan tersebut, PT Situ Waringin Agro mengedukasi para petani pisang sehingga kualitas terjaga, kuantitas meningkat. “Untuk tanam pisang, modal terbesar pada awal saja. Petani beli bibit, tapi tahun kedua, ketiga dan seterusnya, mereka tidak perlu mengeluarkan modal lagi. Mereka sudah punya bibit, anakan sudah tersedia, berbuah lagi sampai generasi ke-lima,” pendiri Situ Waringin Agro, Martin Winar Widjaja mengatakan kepada Redaksi.

Perusahaan sudah membangun Showcase PlantationInvestment and Banana Campus. Ia pun membangun program ‘Pisang Rakyat’ untuk menjadikan habit masyarakat makan buah terutama pisang, papaya. Selain itu Indonesia mempunyai lebih dari 100 jenis pisang dari pisang raja, pisang ambon, pisang kepok dan lain-lain. Saat ini menurutnya muncul tren kenaikan hingga dua kali lipat untuk permintaan buah pisang dan pepaya dibanding sebelum pandemi. “Sementara ini, kami masih fokus (penanaman) di Karawang (prov. Jawa Barat) seluas 40 hektar, dan Lampung Barat, Tengah dan Timur. Lokasi di Karawang merupakan lahan kebun sendiri. Kami juga bangun percontohan sehingga petani tergerak untuk bekerjasama. Kalau mereka belum lihat hasilnya, mereka tidak percaya. Kami bangun demplot, (mereka melihat) cara tanam yang benar termasuk pupuk,” kata Martin.

Hasil tanam pisang bisa lima kali lipat dibanding komoditas lain, terutama keuntungan. Tapi modal utama, yakni pembelian bibit oleh petani. Mereka tidak punya akses pasar, modal dan teknologi sehingga pembekalan harus secara bertahap. Beberapa daerah masih sangat potensial untuk penanaman pisang seperti Cianjur, Sukabumi, Pandeglang, Subang dan lain sebagainya. “Kalau tanam padi, mungkin hasilnya Rp 10-15 juta per hektar. Kalau tanam pisang, (keuntungan) bisa lima kali lipat, sekitar Rp 75 juta per hektar, bahkan lebih,” kata Martin. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Perusahaan agribisnis berupaya mengalihkan petani untuk tanam pisang

  1. pengamat
    August 12, 2021 at 12:59 pm

    Bagus idenya tanam pisang. Cuma kalo sudah menanam dg skala besar harus dipastikan siapa yg mau beli. Mau dijual kemana itu pisang.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *