Perpaduan Tiongkok, Amerika pada Karir Film Ken Zheng


Perpaduan Tiongkok, Amerika pada Karir Film Ken Zheng

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 18 Agustus 2019/Indonesia Media – Ken Zheng atau Zheng Xiao Yong (24), kendatipun menekuni studi produksi film, TV di University of Texas, Austin, Amerika, tapi sangat mengapresiasi budaya China termasuk kronologi dinasti dalam sejarahnya. Ia mengaku tertarik dengan sejarah kebudayaan tertua di dunia, termasuk pembangunan kota, kepurbakalaan 1,7 juta tahun yang lalu. “Posisi diaspora Tiongkok di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, (jumlahnya) kedua terbesar setelah penduduk Tiongkok, yaitu 1.379.302.771 atau hampir 1,4 milyar jiwa. Saya kuliah di Texas, tapi saya bersekolah (SD sampai SMU/sekolah menengah umum) di Beijing. Saya tetap melihat budaya Tiongkok sangat unik, menarik (dipelajari). Budaya sudah ribuan tahun ternyata juga berinteraksi dengan budaya Indonesia,” kata Ken Zheng, penulis scenario berbagai film produksi Livi Zheng Film.

Ken dan Livi adalah dua bersaudara yang sama-sama menggeluti industry perfilman. Ia melakukan tiga hal untuk karya film, yakni sebagai pemeran, penulis scenario dan produser. Ia bekerjasama dengan Livi yang dianggap sebagai mentor untuk meningkatkan karir perfilman. “Livi masuk (industry film) lebih awal. Saya dekat dan kami sempat sama-sama bersekolah (SD – SMU) di Beijing. Tapi ketika kuliah (studi pembuatan film), dia di Los Angeles dan saya di Texas. Dia ajari saya berbagai hal mengenai proses pembuatan film,” kata Ken saat ditemui InHua di kantornya di gedung NAM Kemayoran Jakarta Pusat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Salah satu hasil kerjasama Livi dan Ken yakni film aksi Brush With Danger (diputar di Indonesia pada Nopember 2015). Film tersebut disutradarai Livi, dan dibintangi juga oleh Ken dan beberapa aktor laga asal Amerika. “Dia yang mendorong saya untuk belajar dan terus meningkatkan kemampuan pembuatan naskah film, acting,” kata Ken.

Selain itu, Livi & Ken juga memproduksi film Bali Beats of Paradise yang mulai tayang di berbagai bioskop termasuk CGV Grand Indonesia. Film tersebut mengisahkan perjalanan hidup seniman dan komposer asal Bali, Nyoman Wenten terutama tari Bali dan alat music tradisional Gamelan. Film Beats of Paradise juga dibintangi artis pemenang Grammy Award Judith Hill. “Saya dan Livi bekerja spontanitas saja, dan tidak ada kesepakatan apa-apa. Tapi saya sebetulnya lebih senang menulis naskah film. Sejak kecil, saya suka semua aspek perfilman, mulai dari acting, proses penulisan cerita, gambar/visual dan lain sebagainya. Sehingga ketika saya lulus (SMU/sekolah menengah umum) Beijing, saya bertekad kuliah perfilman,” kata sineas muda kelahiran Blitar Jawa Timur.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ia mendapat bantuan beasiswa ketika kuliah di University of Texas, Austin, Amerika. Ia memanfaatkan setiap bagian perkuliahan untuk pembuatan film. Sampai akhirnya, ia bersama Tim Livi membuat film dengan berbagai genre termasuk film action (laga) dan documenter naratif, Beats of Paradise. Sementara film Brush With Danger lebih mengarah pada fiksi. Karena scenario film Brush With Danger mengedepankan kisah kehidupan, termasuk perjuangan mengais rejeki di Amerika. “Skenario (Brush With Danger), imigran gelap dari Asia yang berusaha mengais rejeki di Amerika. Pada akhirnya, mereka berhasil walaupun dengan berbagai rintangan, termasuk berhadapan dengan sindikat jual beli lukisan-lukisan palsu karya pelukis terkenal,” kata Ken.

Melihat respons dan animo penonton Indonesia terhadap film Brush With Danger dan Beats of Paradise, Ken optimis dengan industry perfilman dalam negeri. Selain, ia juga melihat bahwa tingkat apresiasi penonton Indonesia terhadap karya film semakin tinggi. “Jumlah layar (bioskop) di Indonesia semakin meningkat. Walaupun jumlahnya masih belum sebanyak di Tiongkok dan Amerika. Tapi saya sangat optimis dengan industry film di Indonesia. Situasi pasar yang mendorong saya semakin optimis untuk berkarya,” kata Ken. (SL/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *