Pernah Menjadi Museum Yang Terkenal di Dunia


TAHUKAH Anda bahwa tanggal 18 Mei adalah Hari Museum Sedunia? Pernahkah Anda mengunjungi satu saja museum di Indonesia? Jika kita mau sedikit saja meluangkan waktu untuk berjalan-jalan ke museum, akan banyak pelajaran dan pengetahuan yang kita peroleh.

Lebih dari seratus tahun yang lalu seorang prajurit Belanda sudah membuktikan hal itu! Baginya, dengan mengunjungi museum yang terdapat di suatu negara dia dapat mengetahui kebudayaan dan peradaban masyarakat negara tersebut. Maka ketika dia menjejakkan kakinya di Batavia pada 1892, salah satu tempat yang langsung dikunjunginya adalah Museum Gajah!

Pengalaman dan kesan pertamanya pada Museum Gajah begitu mendalam hingga dituliskan dalam buku hariannya, dan diceritakan kembali oleh HCC Clockener Brousson dalam buku yang berjudul Batavia Awal Abad 20. Inilah kisahnya:

Saat berjalan-jalan di sekitar Koningsplein kami melewati sisi barat lapangan luas itu, dan melihat bangunan indah dengan gajah perunggu yang berdiri di atas sebuah batu di depannya. Bangunan itu bergaya Yunani kuno, dan menurut Abdullah, pribumi yang menjadi penunjuk jalan kami, oleh orang pribumi bangunan itu dikenal dengan nama Gedung Gajah (Het Olifantenhuis).

Gedung itu merupakan museum yang terkenal di dunia, dan perpustakaan dari perkumpulan terkenal, Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschap-pen (perkumpulan untuk seni dan ilmu pengetauan).

Perkumpulan ini berdiri sejak zaman Oost Indische Compagnie, tapi pada saat itu belum begitu kuat. Baru setelah berada di bawah kekuasaan Pemerintah Inggris (1811-1815), perkumpulan ini bangkit. Hindia Belanda, terutama Jawa, harus berterima kasih kepada Sir Stamford Raffles yang memberikan semangat untuk kemajuan perkumpulan ini. Sekarang perkumpulan ini menjadi salah satu perkumpulan ilmiah paling terkenal di dunia.

Ruangan besar dalam gedung itu diisi oleh koleksi lengkap masa lalu dan benda-benda seni dari seluruh bagian Nusantara. Di antaranya berbagai jenis senjata, alat pelindung, peralatan pertukangan, pakaian, perhiasan, anyaman, tenunan kain, alat-alat musik, model rumah, dan perahu. Semua itu memberikan gambaran yang baik untuk mengenal keterampilan dan bakat seni penduduk Hindia Belanda. (Lily Utami, pemerhati sejarah dan budaya)


Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *