Perayaan Sejit YM Kongco di Toasebio, Pesta Rakyat dengan Suasana Kebersamaan


Perayaan Sejit YM Kongco di Toasebio, Pesta Rakyat dengan Suasana Kebersamaan

 Dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 10 Juli 2023/Indonesia Media – Hari ke-3 perayaan Sejit YM Kongco dan HUT ke-272 Wihara Toasebio atau Dharma Jaya (10/7) tak ubahnya seperti pesta rakyat terutama untuk masyarakat Glodok, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Tangerang, Bekasi. Sepintas lalu suasananya seperti pesta musik dangdut khas pecinan Glodok. Lagu dangdut diselingi lagu pop Indonesia dan gambang kromong (kesenian musik khas Betawi). “Kita jaga kebersamaan terutama dengan masyarakat sekitarnya (Toasebio). Pesta ini bukan exclusive untuk satu, dua golongan, tapi rakyat. Ini pesta gambang kromong, selama tiga hari (8 – 10 Juli),” Ketua Yayasan Dharma Jaya Toasebio Arifin Tanzil mengatakan kepada Redaksi.

Setiap kali ada pesta rakyat, Toasebio seakan menjadi ‘epicentrum’ nya kawasan pecinan Glodok. Pesta rakyat kali ini, peringatan Sejit Y.M Kongco Cheng Goan Cheng Kun, Y.M Kongco Thian Kauw Ciong Kun. Menurut kepercayaan para umat Toasebio, Kongco berjasa bagi masyarakat keturunan Tionghoa di kota tempat mereka tinggal. Tidak ada yang salah dari kegiatan pesta rakyat di Toasebio tersebut. “Secara kebetulan, pemiliknya (Toasebio) yang sudah almarhum suka dengan pagelaran gambang kromong. Era tahun 1960 – 1970 an, gambang kromong dan wayang potehi sering digelar. Tapi karena perpolitikan masa Orba (Orde Baru; 1966 – 1998), berbagai bentuk budaya Tionghoa dimatikan. Lalu, setelah era reformasi, kami mulai gelar lagi pesta rakyat khas Toasebio,” kata Arifin Tanzil.

Sejarah Klenteng Toasebio, berdiri sejak dibangun kembali pada 1751 dan saat ini sudah berusia 272 tahun. Berbagai kegiatan semakin mewarnai Toasebio, termasuk pembangunan prasasti Kelenteng Toasebio. Beberapa kegiatan diarahkan pada filosofi bakti kepada para pendahulu, para pendiri Toasebio. Prasasti sebagai alat mengedukasi generasi penerus, sehingga tetap mengingat jasa dan budi baik yang dilakukan oleh para sesepuh di masa sebelumnya. Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio didirikan oleh Ferdinand Kencana Jaya, Husin Buntara Sjarifudin, Husen Buntara Sjarifudin, Agustinawati S.A, Rachman Santosa, Lauw Kiong Hoa, Wong Sem Fie, Harjanto W, SmHk, dan Mujadin Pangestu. “Sampai hari ketiga (Sejit Kongco), semua berjalan baik, lancar, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Panitia pasti ada kekurangan, kesalahan. Kami manusia pasti tidak luput dari kesalahan. Yang penting, lingkungan sekitar mendukung. Ritual kebaktian, persembahyangan tetap berjalan, tidak bertolak belakang dengan kegiatan pesta rakyat,” kata Arifin Tanzil. (SL/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *