Guru-guru Besar LN Diundang pada PIT Perspebsi Banten 2024


Guru-guru Besar LN Diundang pada PIT Perspebsi Banten 2024

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 18 Juli 2023/Indonesia Media – Ketua Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi) cabang Banten, Prof.DR.Dr. Satyanegara, Sp.BS(K) rencananya akan mengundang guru-guru besar ilmu bedah saraf dari luar negeri (LN) pada pertemuan ilmiah tahunan (PIT) 2024 mendatang, selain yang sudah exist beraktivitas, berkediaman di Banten. Perspebsi Banten beranggotakan sekitar 40 ahli bedah saraf. Selain ada dosen FK Universitas Pelita Harapan (UPH), yakni Prof. Dr. dr. Julius July sebagai Guru Besar Ilmu Bedah Saraf dan Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS., Ph.D. “Saya sudah dua periode. Satu periode selama empat tahun. Saya sudah hampir tujuh tahun (mengetuai Perspebsi Banten). Mungkin tahun 2025, kepengurusan (Perspebsi Banten) saya selesai. tahun depan, saya yang tangani PIT Perspebsi Banten,” Prof. Satyanegara mengatakan kepada Redaksi.

 

Perspebsi baru saja selesai gelar PIT di Mataram, Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB), momentum penting dalam transformasi layanan bedah saraf di Indonesia. Pada PIT (14 – 16 Juli), para peserta memberikan masukan mengenai praktik klinis bedah saraf. Misalnya, mengenai saraf kejepit, terkait bagaimana proses diagnosa hingga tata laksana yang terbaik. Setiap tahun bisa saja ada perubahan, disebabkan adanya riset baru hingga pengalaman dokter-dokter di dunia dalam menangani kasus tersebut. Dulu, Prof. Satyanegara praktek di Mayapada Hospital (Modernland) Tangerang, Banten. Sehingga ia diminta menjabat sebagai ketua Perspebsi Banten. “Sekarang saya sudah tidak sempat lagi (praktik di Mayapada Tangerang). Kalau ada meeting, terakhir meeting dengan Menkes (Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin). Sekarang, dokter-dokter muda yang praktik. penanganan pasien melalui zoom. Kami berkonsultasi secara online. Tapi mereka (dokter-dokter muda) yang bertanggung jawab langsung (tangani pasien). Mereka sudah menyelesaikan program spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) Surabaya, Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Saya senang lihat dokter-dokter muda untuk regenerasi,” kata Prof. Satyanegara saat ditemui pada salah satu rumah sakit di bilangan Sunter Jakarta Utara.

 

 

Secara umum, ada peningkatan keahlian dan jumlah ahli bedah saraf di Indonesia dari tahun ke tahun. Jumlah ahli bedah saraf sekarang ini sudah mencapai 465 orang dokter. Kendatipun jumlahnya belum sempurna, tapi sudah ada peningkatan. Peran dokter spesialis bedah saraf, masing-masing fokus diagnosis dan perawatan kondisi medis pasien. Pada tahun 1980-an, sebelum Perspebsi terbentuk, jumlah dokternya sedikit. Tenaga dokternya juga masih terpencar dalam tiga organisasi profesi, yakni bedah saraf, dokter jiwa dan dokter neurolog. Tahun 1982/1983, Perspebsi terbentuk dan ketiga profesi tidak berkorelasi dalam satu perhimpunan lagi. Pada PIT di NTB (14 – 16 Juli), Ketua Umum Perspebsi Prof. Dr. dr. Joni Wahyuhadi Sp. BS (K), MARS menganugerahkan piagam penghargaan kepada Prof. Satyanegara atas pengabdian selama 40 tahun. Bulan depan, Prof. Joni Wahyuhadi dikukuhkan sebagai guru besar ilmu bedah saraf FK UNAIR. “Saat PIT di NTB, beliau sudah profesor karena sudah ada SK (Surat Keputusan). Tapi baru bulan depan, Prof. Joni dikukuhkan sebagai guru besar FK UNAIR. Saya akan hadir pada acara pengukuhan beliau,” kata Prof. Satyanegara. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *