Pengamat: Program DP Nol Rupiah Anies-Sandi Makin Aneh Karena Tak Boleh Diperjualbelikan


anies-nol-persen_20180118_145056— Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan tegas bicara di depan media bahwa hunian DP nol rupiah tak boleh diperjualbelikan.

Anies menyebut rumah DP nol rupiah nantinya hanya boleh dijual ke Pemprov DKI lewat BLUD yang akan segera dibentuk.

Anies mengungkapkan hal itu setelah peresmian ground breaking hunian DP nol rupiah di Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada Senin pekan lalu.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan perkataan Anies soal hunian DP nol rupiah sebenarnya membuat makin jelas segalanya.

Trubus menilai hal itu memperlihatkan kebijakan gubernur ini direncanakan dengan matang.

“Sekedar memenuhi janji politik belaka,” ucap Trubus ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (22/1/2018).

Selain itu program DP nol rupiah juga kelihatan makin aneh dengan aturan hanya boleh diperjualbelikan lewat BLUD.

Trubus menduga Gubernur Anies juga kurang yakin dengan kebijakan rumah DP nol rupiah yang diputuskannya sendiri.

“Makanya sekarang kan jadi cenderung membingungkan publik,” kata Trubus.

Menurut Trubus, hunian DP nol rupiah yang kini ditawarkan Anies berbentuk rumah susun milik (Rusunami).

Tapi, kata Trubus, aturan yang dibuat Anies cenderung tak wajar dengan tak membolehkan jual beli atau pembatasan penjualan hanya boleh melalui BLUD.

“Kalau namanya Rusunami ya kan hak milik. Harusnya bisa dijual ketika pemiliknya ingin menjualnya,” ucap Trubus.

Menurut Trubus bakal terjadi banyak masalah apabila hunian DP nol rupiah hanya boleh dijual ke BLUD.

“Permasalahannya apa nggak akan terjadi monopoli harga. Nantinya harga bisa ditentukan secara sepihak oleh BLUD atau mungkin harganya tidak sesuai kesepakatan. Misalnya pemilik dipaksa dengan harga yang sudah ditetapkan oleh BLUD. Akibatnya pemilik yang akan dirugikan dalam jual beli rusun itu,” kata Trubus.

Trubus khawatir kebijakan Anies hanya boleh menjual hunian DP nol rupiah ke BLUD justru membuat oknum BLUD dapat memainkan harga.

“Di sini memungkinkan terjadinya celah korupsi dimana penjual (pemilik rusun) memberikan harga murah kepada oknum-oknum BLUD atau komisi tertentu yang telah disepakati bersama dengan harapan biar rusunnya cepat laku,” kata Trubus.

Selain itu, kata Trubus, dengan cara itu orang-orang berpenghasilan antara Rp 3,6 juta – Rp 7 juta akan berpikir ulang apabila hendak membeli Rusunami (hunian) DP nol rupiah Anies-Sandi.

Padahal seseorang yang hendak membeli rumah secara mencicil cenderung menjadikan rumah atau huniannya sebagai investasi.

Dengan cara itu konsumen cenderung tak punya kepastian. Apalagi kebijakan itu cenderung politis dan kelihatan sulit dilanjutkan gubernur berikutnya.

“Kan dari pengalaman, kalau gubernur berganti maka kebijakannya berganti juga,” ucap Trubus.(ote)( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Pengamat: Program DP Nol Rupiah Anies-Sandi Makin Aneh Karena Tak Boleh Diperjualbelikan

  1. Perselingkuhan+Intelek
    January 22, 2018 at 9:31 pm

    Anies Sandi itu hanya seorang Gubernur dan Wakil yang Geblek yang pernah dimiliki Jakarta

  2. pengamat
    January 24, 2018 at 8:22 am

    Lebih baik rusun sewa saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *