Pembebasan Bersyarat Pollycarpus Ciderai Rasa Keadilan Masyarakat


Pembebasan bersyarat (PB) Pollycarpus Budihari Prijanto dinilai menciderai rasa keadilan masyarakat.

“PB itu tidak tepat jika mengacu pada keadilan masyarakat. Meskipun, secara hukum positif PB terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said itu dianggap memenuhi persyaratan,” kata Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Trimedya Panjaitan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/12).

“Polly ini kan sudah jalani 2/3 masa hukuman. Hukum positif bisa saja sudah terpenuhi. Hanya soal momentumnya, perlu dipertimbangkan rasa keadilan masyarakat. Apa sepatutnya dibebaskan? Sementara kita tidak yakin Polly pembunuh Munir,” katanya.

Menurutnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) harus mengusut tuntas kasus Munir. Selain itu, lanjutnya, kasus pelanggaran HAM berat lainnya juga demikian. “Harus diusut tuntas kasus Munir, kasus Trisakti, kasus 27 Juli dan kasus lain,” tegasnya.

 

Oleh karena itulah, dia mengusulkan dibentuknya pengadilan HAM ad hoc. “Yang paling gampang dilakukan Jokowi adalah membentuk pengadilan HAMad hoc. DPR periode lalu sudah rekomendasikan,” katanya.

 

Dia berkeyakinan, pemerintah berkomitmen menegakkan HAM. “Kalau kembali kita lihat visi dan misi Jokowi-JK salah satunya ialah tegakkan HAM. Saya kira nanti akan dibentuk pengadilan HAM ad hoc. Tahun depan, kasus-kasus HAM berat sudah bisa dicicil. Dalam 5 tahun ke depan harus sudah kelihatan hasilnya. Kalau tidak, sulit bagi Jokowi menang di 2019,” tukasnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Pembebasan Bersyarat Pollycarpus Ciderai Rasa Keadilan Masyarakat

  1. james
    December 2, 2014 at 9:19 pm

    itulah Hukum di Indonesia, Hukum Rimba, siapa Kuat dia yang Menang, seorang Pembunuh saja dapat di Bebaskan Bersyarat, ini Pasti ada Backingnya di Belakang Polycarpus, Korupsi masih Terlalu Banyak di Indonesia dan sangat Menyebar, semalam Nonton film The Year Living Dangerously di Bintangi Harrisson Ford dan Arnoldh yang sempat Ke Idonesia berbincang dengan SBY dan si Menteri Hutan Zulkifli Hassan, buset deh Korupsinya si Menteri Kehutanan itu, Luar Biasa dan si SBY diem saja Lemot seperti Biasa, Korupsi Pembakaran Hutan itu Tidak kalah dengan Urusan Mafia Migas, luar bisa !!! sangat Memalukan Indonesia dimata International secara terang-terangan terbukti Korupsinya antara si Zulkifli Hassan dan si FRangky Oesman Widjaya, mereka tidak peduli sama sekali Kerusakan Hutan Kerusakan Kesehatan Penduduk sekitar dan Global Warming, Tidak Peduli sama sekali asal Uang Masuk Kantong saja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *