Patung Gus Dur Kecil Akan Dijadikan Destinasi Wisata Jakarta


Untuk menghargai patung Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur yang telah diletakkan di taman tempatnya bermain semasa kecil, Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan menjadikan taman dan patung tersebut dalam salah satu destinasi wisata di Jakarta.

“Taman ini bisa menjadi tempat orang datang. Orang pengen tahu. Nah nanti akan kita masukan dalam situs wisata nih. Jadi ada patung Obama dan Gus Dur. Ini akan menjadi tempat wisata yang oke banget,” kata Basuki seusai meresmikan Patung Gus Dur Masa Kecil di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengharapkan keberadaan patung Gus Dur berusia 9 tahun sedang membaca buku ini dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak agar tidak putus asa dalam menggapai impian atau cita-citanya.

Sebab, Gus Dur sewaktu kecil pernah tidak naik kelas karena merasa bosan bersekolah. Tetapi kegagalan itu tidak membuatnya berhenti untuk berkarya.

Dengan kecintaannya membaca buku, Gus Dur kecil yang kerap disapa Rahman ini bertumbuh menjadi seorang yang cerdas dan akhirnya menjadi Presiden RI.

“Semua orang harus punya cita-cita. Presiden juga berasal dari anak kecil yang punya cita-cita. Orang suka berpikir, anak-anak yang biasa berpikir nggak mungkin saya berhasil, bisa maju. Nah patung itu mengingatkan anak kecil itu berharga,” ujarnya.

Keberadaan patung Gus Dur ini juga menjadi peringatan kepada orang-orang dewasa agar tidak menganggap remeh anak kecil. Senakal apa pun anak kecil, mereka masih punya masa depan yang baik asal didik dengan baik dan penuh kasih sayang.

“Untuk orang dewasa, melihat ini, membuat kita berpikir, kita nggak boleh menganggap remeh anak kecil. Kita tidak boleh berpikir, anak ini nggak bisa dididik dengan baik. Karena anak-anak yang kita temui hari ini, salah satu dari mereka suatu saat nanti akan menjadi presiden kita yang akan datang,” terangnya.

Bagi mantan anggota DPR RI ini, sosok Gus Dur adalah seorang yang cuek dan apa adanya. Apa yang ada di dalam pikiran, mulut, hati dan nuraninya selalu sama dengan apa yang dia lakukan. Sering kali dengan sikapnya yang berbicara blak-blakan tersebut membuat rasa tidak suka muncul dalam hati banyak orang.

“Gus Dur bagi saya cuek dan apa adanya. Sebenarnya yang kita butuhkan orang yang apa adanya. Kita bicara yang rasional, ngapain munafik. Tapi kadang-kadang orang nggak bisa terima. Makanya banyak orang yang bicaranya manis-manis dan lembut, tapi dibelakang mau nonjokin orang,” jelasnya.

Ditengah banyak politisi dan tokoh pemimpin yang mengamankan posisinya daripada dibenci orang, Gus Dur hadir membicarakan kebenaran meski harus dibenci orang dan membahayakan posisinya sebagai seorang pemimpin.

“Banyak politisi, tokoh masyarakat kita berpikir yang penting masih duduk dapat posisi, daripada nggak dapat posisi dan dibenci orang karena mengatakan kebenaran. Konsep Gus Dur adalah menyampaikan kebenaran agar masyarakat terdidik. Kenapa rakyat menjadi liar, karena mereka nggak tahu kebenaran, terlalu banyak kebohongan dan kemunafikan. Nah saya mau contoh Gus Dur yang seperti itu,” tegasnya. ( Brt 1 / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *