Bajaj, sarung, dan sandal jepit masuk Istana zaman Gus Dur


Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai presiden yang memiliki sikap nyeleneh di antara empat presiden sebelumnya. Gus Dur kerap mengabaikan protokoler Istana yang terkenal super ketat dengan membebaskan siapa saja berkunjung ke tempat kerjanya tersebut, mulai dari rakyat biasa, aktivis, hingga kiai.

Gus Dur mengubah keangkeran Istana dengan cara menerima tamu dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pejabat, hingga kiai NU yang hanya memakai sarung dan sandal. Bahkan suatu ketika ia pernah mengenakan celana pendek di Istana Merdeka. Gus Dur juga kerap kedatangan tamu hingga malam hari.

Seperti yang dihimpun merdeka.com Senin (20/10), pernah dalam suatu kesempatan, beberapa kiai dari Jawa Timur bertamu ke Istana dengan memakai sarung dan sandal jepit. Awalnya para kiai tersebut dilarang masuk, lantaran sesuai protap, datang ke Istana harus memakai pakaian rapi.

Namun hal itu tidak terjadi saat Gus Dur menjabat presiden. Para kiai bersarung itu pun aman masuk Istana.

Pada zaman Gus Dur lah, bajaj juga bisa masuk Istana. Ini terjadi saat putri bungsu Gus Dur, Inayah yang waktu itu masih kuliah di UI, naik bajaj dan masuk ke Istana.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

10 thoughts on “Bajaj, sarung, dan sandal jepit masuk Istana zaman Gus Dur

  1. James
    October 19, 2014 at 11:23 pm

    itulah cirinya seorang Presiden yang Merakyat, tidak sombong tidak angkuh tapi rendah hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *