Opini: NETRALITAS TNI HARGA MATI


TNI aktif tidak boleh melakukan politik praktis. Bahkan TNI wajib netral dalam menyikapi masalah-
masalah politik, termasuk pemilu. Politik Negaralah yang wajib dilakukan TNI yaitu menjaga

keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.

Sebelumnya, Indonesia memiliki sejarah yang kurang baik saat TNI terlibat dalam panggung politik.

Keterlibatan TNI dalam kancah politik sangat memengaruhi suasana politik, hukum, bahkan ekonomi

nasional.

Pada era Orde Baru, Presiden Soeharto menjadikan ABRI sebagai kekuatan politik yang tak ada

tandingannya. Dengan dwifungsinya, ABRI dapat masuk di semua lini, eksekutif, legislatif, dan

yudikatif sehingga menyisakan sedikit ruang untuk kekuatan sipil. Namun, peran TNI kembali pada

fungsi utamanya setelah dwifungsi ABRI dicabut pada era reformasi.

Setelah lebih dari 30 tahun menjadi bagian integral politik Orde Baru, para purnawirawan TNI AD

menegaskan bahwa saat ini bukan zamannya bagi TNI AD dan TNI pada umumnya untuk berpolitik.

Hanya TNI yang netral yang bisa meraih kepercayaan masyarakat. Walaupun memandang politik

dengan beragam persepsi, para purnawirawan sepakat, dalam pemilu 2014, TNI AD tidak berpolitik.

TNI hanya bertugas menjaga keamanan dan harus solid.

Sangat disayangkan kalau kemudian justru politikus yang memulai menggoda TNI untuk kembali

bermain politik praktis. Jangan jerumuskan lagi TNI untuk kedua kalinya. Pada Abad ke 21 ini, tidak

ada pilihan untuk TNI selain netral hal tersebut merupakan peran TNI dalam mendukung demokrasi.

Masyarakat juga memiliki peran dalam mengawasi TNI untuk tidak terlibat politik praktis serta

mendukung penuh kenetralan TNI dalam Pemilu 2014 karena netralitas TNI dalam bidang politik

telah diatur dalam undang-undang dan harus dipatuhi, tanpa terkecuali. Jika TNI tidak netral maka

akan mencederai demokrasi. Selain menjaga netralitas, TNI juga memberikan kontribusi positif atas

penyelenggaraan pemilihan umum, dengan membantu pemerintah (KPU) dalam mendistribusikan

perlengkapan kebutuhan pemilu ke daerah-daerah terpencil.

Penulis – Widodo Rubianto

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *