Dalam benak masyarakat sipil seorang yang telah di didik sebagai militer pasti akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tanpa membeda bedakan Ras, Suku dan Agama
Tapi ternyata tidak ada jaminan seorang yang telah di didik secara militer dijamin akan otomatis memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tanpa membeda bedakan Ras, Suku dan Agama
Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo contohnya yang juga merupakan Tim Sukses Prabowo Subianto , capres yang kalah telak melawan jokowi di pilpres 2014 silam , membuat postingan yang sama sekali tidak mencerminkan seorang militer
Lewat akun facebooknya Suryo Prabowo yang kini telah berteman dengan 5000 facebooker dan di ikuti oleh 10.389 orang , Mantan Purn Jenderal TNI ini membuat postingan provokatif bernuansa SARA sekaligus bernada ancaman kepada ahok dan warga tionghoa
Berdasarkan Pantauan beraninews.com, ada dua postingan Suryo Prabowo yang isinya sangat provokatif
Postingan provokatif pertama dibuat Kemarin selasa 15/03/16 pukul 9:46 berjudul” siapa bilang kekejaman terhadap etnis cina berulang” Berikut ini kutipan lengkapnya:
Man-teman …
Terutama #TemanAhok
Kalau sayang dgn teman2 atau sahabat dari etnis Tionghoa, tolong diingatkan agar jangan ada etnis Tionghoa yg “sok jago” ketika berkuasa atau dekat dengan penguasa. Kesian kan Tionghoa lainnya yg baik2 dan/atau yg miskin, kalo ada yg mau mbantai atau menjarah, mereka kan gak bisa kabur ke luar negeri
Tolong jaga Bhinneka Tunggal Ika dan sama-sama membangun HARMONI DALAM KEBERAGAMAN.
JSP
#SaveNKRI
Postingan provokatif Purn Jenderal Suryo Prabowo hingga berita ini diturunkan oleh islamnkri.com telah di share oleh 655 pengguna facebook dan sepertinya terus bertambah
Postingan provokatif kedua dibuat hari ini rabu 16/03/16 , berikut ini kutipan lengkapnya:
Saya pencinta NKRI …
dan SAHABAT semua suku bangsa dan etnis WNI, termasuk TIONGHOA.
Itu diantaranya karena, almarhum ayah saya dan teman-temannya yg Tentara ’45, dalam perang kemerdekaan melawan penjajah di Jawa Tengah, hampir seluruh logistiknya didukung oleh saudagar Tionghoa. Distribusi logistik TNI ketika beroperasi di Timor Timur pun sebagian besar menggunakan saudagar Tionghoa.
Tau gak kalau penduduk ‘pribumi’ yg menjadi karyawan Perusahaan milik warga Tionghoa jumlahnya jauh LEBIH BANYAK daripada PNS yg bekerja di kantor pemerintah. Jadi menurutku wajar bila saya tidak mau kalau warga TIONGHOA yg baik-baik jadi korban kelakuan orang-orang yg tidak bertanggung-jawab yg memprovokasi terjadi amuk massa.
Oleh sebab itu beberapa saat lalu saya mengingatkan (BUKAN MEMPROVOKASI) kepada … entah itu #TemanAhok #KawanAhok atau siapapun PENCINTA #Ahok supaya menghentikan kampanye yg berbau SARA, dan menghentikan kampanye yg dgn arogan MENANTANG sistem POLITIK dgn mengadu anggota partai vs kelompok independen pendukung #Ahok. Kampanye kalian seperti itu justru MEMPROVOKASI terjadinya KONFLIK HORISONTAL antar kedua pihak yg pro dan kontra #Ahok.
Sekali lagi saya cuma MENGINGATKAN adanya …
SKENARIO TERBURUK
yg mungkin bisa terjadi …
Bila ditahun 2017 nanti Ahok terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta. Sangat mungkin pendukungnya eforia, dan bisa jadi Ahok makin “sok jago”. Bagaimana tidak ? Lha wong baru jadi gubernur karena dapat “muntahan” dari pak Jokowi yang jadi presiden saja, dia sudah sok jago seperti sekarang.
Situasi seperti itu bisa membuat “pribumi” dan kelompok muslim marah. Lalu terjadi akumulasi kemarahan akibat invasi buruh dari Negara China, dan keberpihakan pemerintah terhadap “modal” dari Negara China yang akan memicu terjadinya AMUK MASSA terhadap etnis Tionghoa di Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Sehingga menimbulkan kerugian dan korban jiwa yg masif tidak hanya dari etnis Tionghoa saja.
Ujung-ujungnya nanti yang disalahkan dan dituduh melakukan PELANGGARAN HAM adalah TNI/Polri karena dinilai melakukan PEMBIARAN.
Kondisi seperti itu tentu bisa dijadikan alasan bagi ” dunia”, terutama AS cs dan negara China, untuk melakukan operasi militer di wilayah NKRI dengan judul “Humanitarian Intervention”.
Tentara AS cs punya alasan karena ‘keterpanggilan’ untuk melindungi HAM, dan Tentara China beralasan melindungi keselamatan jiwa warganya yg bekerja sebagai buruh dan menjaga aset-asetnya yg telah tertanam di Indonesia.
Akhirnya yang terjadi kemudian adalah … ?!?
NB: Pelajari kasus ‘perang saudara’ yg terjadi di Afghanistan dan Suriah, jangan sampai itu terjadi di Indonesia !
Postingan provokatif Purn Jenderal Suryo Prabowo yang kedua ini telah di share oleh 253 pengguna facebook dan sepertinya terus bertambah
Pantaskah seorang Purn Jenderal berkata provokatif & Rasis seperti itu ?
Padahal pendiri bangsa kita bung karno selalu mengingatkan bangsa ini bahwa” NEGARA INI BUKAN MILIK KAMU WALAU KAMU MAYORITAS”
Silahkan dikomentari ! ( Brnnews / IM )
bertitel Jenderal bukan jaminan untuk Ahlak yang Baik tidak Rasis, nama adanya Johannes tapi Kelakuan Tindak Tanduk sebaliknya dari Johaness, merusak nama Johaness, sebaiknya diganti Jongosness saja
si (Ke) Leknan Jenderal Johannes Suryo Prabowo menguatirkan kalau Invasi Pasukan AS dan China karena alasan Ham dan Investasi ya itu bagus justru agar TNI Indonesia janga terlalu Arogan di dunia Internasional karena belum ada apa-apanya dibanding Kekuatan Internasional
NAMANYA YOHANES tapi mengadu domba antara muslim vs etnis china…..itu namanya provokator ..malu2xin pakai nama st.
Wuyyy monyet,, baca dulu isinya…. sy pikir tidak ada yg rasis…. justru bagus,, himbauan… klo mau menganalisis sebuah kalimat, pastikan kuasai dulu BAHASA INDONESIA YANG BAIK…. kalian semua yg mengatakan postingan tsb berisi Rasis, harus belajar sekolah SD lg… dasar BABI kalian… FITNAH….
TUKANG FITNAH…!!! ANAK BABI KALIAN..!! ANAK ANJING KALIAN..!!!