Nunun Tidak Betah di Kramatjati + KPK: Nunun Bukan Pingsan Tetapi Hampir Pingsan


Tersangka kasus suap Nunun Nurbaeti yang menjalani rawat inap di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur sejak Senin (12/12) malam, mengaku tidak betah berlama-lama di RS Polri. Tidak mau jadi omongan, Nunun mengaku sudah sangat ingin kembali ke Rutan Pondokbambu, Jakarta Timur.

Hal itu diungkapkan Adri Ahmad Daradjatun, putra tertua Nunun saat ditemui wartawan, Selasa (13/12) dinihari.

“Ibu bilang sudah sangat ingin keluar dari RS Polri. Katanya, supaya tidak jadi omongan orang,” ujar Adri.

Menurut Adri kondisi kesehatan Nunun, sudah lebih baik dibanding sebelumnya saat masih di RS MMC.

“Sudah OK. Sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan sudah minta keluar dari rumah sakit,” kata Adri.

Ia menambahkan, karena kondisi kesehatan ibunya yang sudah baik dibanding sebelumnya, ayahnya menunda menjenguk ke RS Polri. Keluarga kini menunggu hasil CT-Scan dari RS MMC. Sebelumnya Nunun menjalani CT-Scan di RS MMC dan hasilnya akan dianalisis oleh dokter gabungan dari KPK, RS MMC dan RS Polri.

Adri memperkirakan ibunya akan keluar dari rumah sakit Polri Sukanto, Kramatjati, Rabu (14/12) mendatang. Sebab setelah hasil CT-Scannya keluar dan dianlisis, ibunya akan menjalani MRI. “Setelah MRI baru bisa pulang atau kembali ke Pondokbambu. Begitu kata dokter,” kata Adri

 

KPK: Nunun Bukan Pingsan Tetapi Hampir Pingsan

Juru bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa tersangka kasus suap cek pelawat Nunun Nurbaeti belum pingsan. Melainkan, hampir pingsan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta pada sekitar jam 16.00 WIB.

“Ketika di tengah perjalanan melakukan pemeriksaan, tiba-tiba Ibu Nunun merasa pening dan akan pingsan. Segera penyidik meminta dokter untuk memeriksa,” kata Johan Budi di kantor KPK, Jakarta, Senin (12/12).

Hasil pemeriksaan oleh dokter KPK, lanjut Johan, kondisnya melemah. Sehingga, diputuskan melakukan pemeriksaan di sebuah rumah sakit di kawasan Kuningan, Jakarta.

Johan menegaskan, Nunun segera dibawa ke rumah sakit karena KPK berkepentingan terhadap Nunun untuk mengungkap kasus suap yang diduga terkait dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) tahun 2004.

“Kita berkepentingan Ibu Nunun sehat. Sehingga, perlu ada perawatan kepada yang bersangkutan. Supaya bisa mengungkap kasus dugaan suap dalam rangka pemilihan DGS BI tahun 2004,” ungkap Johan.

Johan mengungkapkan, sebelum dibawa ke KPK kesehatan yang bersangkutan telah diperiksa di Rutan Kelas II A Pondok Bambu. Dan dilihat kondisinya memungkikan dikakukan pemriksaan. Sehingga, dibawa ke KPK.

Lebih lanjut, Johan mengungkapkan bagaimana perawatan terhadap Nunun tergantung dari pemeriksaan dokter di rumah sakit.

Seperti diketahui, Nunun Nurbaeti dilarikan ke rumah sakit Metropolitan Medical Center (MMC) karena kondisi kesehatannya menurun.

“Iya-iya pingsan. Kita ke MMC dulu,” kata kuasa hukum Nunun, Ina Rahman di kantor KPK, Jakarta, Senin (12/12).

Ina menjelaskan kliennya tersebut sempat diperiksa oleh dokter. Sebelum, akhirnya pingsan.

Berdasarkan pengamatan SP di lapangan, Nunun dibawa menggunakan kendaraan Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1774 IR ke rumah sakit MMC, Jakarta.

Seperti diketahui, sebelumnya Nunun memang dikabarkan berada dalam kondisi tidak sehat. Tetapi, tetap hadir ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan.

“Kondisi Ibu Nunun masih kurang sehat. Tapi beliau pasti hadir memenuhi panggilan KPK hari ini,” kata Ina Rahman di kantor KPK, Senin (12/12).

Dengan pengawalan ketat, Nunun yang mengenakan baju hijau dengan kerudung hitam, masker putih dan kaca mata hitam tiba di kantor KPK, Jakarta jam 14.57 WIB

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *