Nunun Kenalkan Miranda Kepada Anggota DPR Asal Sunda


Tersangka kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 Nunun Nurbaeti mengakui dirinya mengenalkan Miranda Swaray Goeltom kepada empat orang anggota DPR.

Perkenalan baik Nunun dengan anggota DPR itu karena mereka sama-sama orang Sunda. Perkenalan itu dimanfaatkan Miranda untuk mendekati kalangan DPR.

Kuasa Hukum Nunun, Mulyaharja menjelaskan, perkenalan itu terjadi atas permintaan Miranda. Ia ingin dikenalkan dengan sejumlah anggota DPR untuk memuluskan keinginannya menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Semua itu disampaikan Nunun kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat diperiksa pada Selasa (27/12) lalu.

“Sebelum pemilihan dilakukan, Ibu NN mengenalkan MG kepada Endin (Endin Ahmad Jalaluddin Soefihara, anggota DPR 1999-2004 dari Partai Persatuan Pembangunan), Paskah (Paskah Suzetta anggota DPR dari Partai Golkar), dan Hamka (Hamka Yandhu, anggota DPR dari Partai Golkar) di rumahnya di Cipete. Sedangkan Udju (Udju Djuhaeri, anggota DPR dari Fraksi TNI Polri) hanya diberi nomor telepon saja pada MG,” kata Mulyaharja kepada “PR” melalui pesan singkat, Kamis (29/12).

Mulyaharja mengatakan, Nunun mengenal anggota DPR itu karena mereka sama-sama berasal dari Sunda. “Ibu (Nunun) mengenal para anggota dewan tersebut karena Ibu dan Pak Adang (Adang Daradjatun, suami Nunun) adalah orang yang dituakan atau tokoh di Jawa Barat. Jadi mereka sering ketemu dalam pertemuan orang Sunda,” katanya.

Nunun memang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan empat anggota DPR itu, hanya Hamka yang bukan orang Jawa Barat. Namun ia sering ikut hadir dalam berbagai pertemuan.
Meski sudah mengakui perannya menghubungkan Miranda dengan anggota DPR, Mulyaharharja membantah jika kliennya telah dititipi cek oleh Miranda untuk dibagikan kepada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Kliennya tidak mengetahui apa yang terjadi usai perkenalan itu. Nunun beranggapan hal itu sudah bukan lagi urusannya, melainkan urusan pribadi mereka dengan Miranda.

“Apalagi urusan ibu sangat banyak karena beliau punya banyak perusahaan dan yayasan. Jadi tidak ada waktu untuk urus hal tersebut. Karena tidak ada untungnya bagi ibu. Perusahaan ibu tidak ada yang berupa bank atau lembaga keuangan, jadi tidak ada relevansi dengan jabatan MG,” tuturnya.

Pada perkembangan kasus ini kemudian diketahui, Endin berperan dalam mendistribusikan cek pelawat kepada dua rekannya di Fraksi PPP. Sementara Udju Djuhaeri menyebarkan cek pelawat kepada tiga rekannya di Fraksi TNI Polri. Sedangkan Paskah berperan sebagai koordinator nggota Komisi IX DPR yang berasal dari Partai Golkar.

Meski anggota Fraksi PDIP tidak diperkenalkan kepada Miranda melalui Nunun, namun dalam persidangan diketahui Miranda menggelar pertemuan dengan anggota FPDIP di Ruang Bimasena Hotel Dharmawangsa Jakarta.

Dalam persidangan kasus ini terungkap, cek pelawat itu diberikan untuk memenangkan Miranda dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR sebagai Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004.

Dalam perkara ini, 30 orang anggota DPR periode 1999-2004 divonis bersalah dan dipenjarakan. Mereka bersalah karena menerima cek pelawat yang jumlahnya mencapai Rp 24 miliar yang berbentuk 480 lembar cek pelawat.

Dihubungi terpisah, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan akan menggali keterangan yang sudah disampaikan oleh istri politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Utamanya, terkait dengan perkenalan empat anggota DPR dengan Miranda lewat Nunun itu. “Yang jelas kita tidak berhenti pada Ibu Nunun saja,” katanya.

Nama-nama itu kemungkinan akan dipanggil KPK untuk memberikan keterangan. “Kita tidak hanya terpaku pada nama-nama itu, yang jelas akan kita gali terus,” ujar Abraham.

KPK menjadwalkan pemeriksaan pegawai Bank Artha Graha yang bernama Soedin. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. “Yang bersangkutan tidak hadir dan tidak memberikan pemberitahuan kepada KPK,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha.

Kesaksian pegawai Bank Artha Graha itu diperlukan karena 480 lembar cek itu dipesan oleh Bank Artha Graha untuk PT First mujur Plantation and Industry.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *