Nazaruddin: 81 Hari, 8 Negara + Nazaruddin Sudah Mendarat di Halim? + Inilah Isi Tas Hitam Nazaruddin ( video) + Iring-iringan Penjemput Tinggalkan Halim


Nazaruddin ditangkap saat hendak meninggalkan Kota Cartagena menuju Bogota.

Hari ini, M Nazaruddin tiba kembali di Indonesia setelah melarikan diri ke luar negeri pada 23 Mei 2011 lalu. Lebih dari 81 hari, Nazaruddin melanglang di setidaknya delapan negara.

Perjalanan buronan kasus suap Proyek Wisma Atlet SEA Games, M Nazaruddin, ini berakhir saat berada di Kolombia. Nazaruddin ditangkap saat hendak meninggalkan Kota Cartagena menuju Bogota, Ibukota negara asal penyanyi Shakira itu.

Setidaknya, Nazaruddin diketahui pernah berada di Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Spanyol, Amerika Serikat, Dominika dan Kolombia.

Berikut riwayat pelarian Nazaruddin yang dirangkum VIVAnews:

Senin 23 Mei 2011
Imigrasi mencatat M Nazaruddin terbang dengan pesawat ke Singapura. Ia diduga naik pesawat Garuda pada pukul 19.30 WIB.

Selasa 24 Mei 2011
Komisi Pemberantasan Korupsi memintakan cegah ke luar negeri atas Nazaruddin ke pihak Imigrasi.

Jumat 3 Juni 2011
Sejumlah politisi Demokrat seperti Sutan Bhatoegana dan Jafar Hafsah bertemu Nazaruddin di Singapura.

Kamis 16 Juni 2011
Pada hari ini, advokat OC Kaligis mengaku bertemu Nazaruddin di sebuah kantor pengacara di Singapura.

Senin 20 Juni 2011
Pada tanggal ini, menurut Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, Muhammad Nazaruddin meninggalkan Singapura. Setelah itu, Nazaruddin sempat terpantau berada di Ho Chi Minh, Vietnam.

Minggu 26 Juni 2011
Pada tanggal ini, Nazaruddin diduga berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bambang Irawan pada 18 Juli 2011 lalu.

Minggu 26 Juni 2011
Kepala Divisi Humas Inspektur Jenderal Pol Anton Bahrul Alam menyatakan Nazaruddin mencoba mengecoh dengan check in di sebuah hotel di Kuala Lumpur namun ternyata terbang ke Vietnam. “Kemudian ke Kamboja,” ujar Anton. Dari Kamboja, Nazaruddin terbang keluar kawasan Asia. Sebelum ke Bogota, Kolombia, dia sempat singgah di Spanyol dan jugaDominika.

Selasa 28 Juni 2011
Pada hari ini, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengaku ditelepon Nazaruddin dengan nomor Singapura. (Diduga saat itu, Nazaruddin masih berada di kawasan Asia Tenggara).

Kamis 30 Juni 2011
KPK menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka.

Selasa 5 Juli 2011
Pemerintah Singapura mengumumkan Nazaruddin sudah tidak berada di Negeri Singa itu jauh sebelum tanggal 30 Juni.

Rabu 20 Juli 2011
Pada tanggal ini, politisi Demokrat yang juga pakar telematika Roy Suryo menyebut Nazaruddin berada di sebuah negara di Amerika Latin namun bukan Argentina. Hal ini disampaikan Roy pada 23 Juli.

Selasa 26 Juli 2011
Menkum HAM Patrialis Akbar di Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan akan memberangkatkan tim Selasa malam ke sebuah negara untuk menjemput Nazaruddin.

Selasa 26 Juli 2011
Sumber di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mengatakan tim penjemput Nazaruddin akan terbang ke Amerika Latin.

Minggu 7 Agustus 2011
Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Kolombia, pukul 21.00 Waktu Indonesia Barat. Nazaruddin menggunakan paspor atas nama M Syarifuddin.

Senin 8 Agustus 2011
Polisi Nasional Kolumbia melansir fakta, bahwa, “Nazaruddin memasuki negara tersebut menggunakan pesawat carteran dari Washington, Amerika Serikat.”

Kamis 11 Agustus 2011 pukul 17.15 (Jumat 12 gustus 2011 pukul 05.15 WIB)
Nazaruddin diterbangkan dari Bogota menuju Indonesia. Perjalanan ini diprediksi memakan waktu sampai 30 jam, termasuk masa transit sehingga  tiba di Indonesia pada Sabtu 13 Agustus 2011.

 

Nazaruddin Sudah Mendarat di Halim?

Apakah pesawat berwarna putih dengan sayap biru itu adalah yang membawa rombongan Nazar?

Sekitar pukul 06.00 WIB, semua iring-iringan mobil yang akan menjemput buron KPK Muhammad Nazaruddin langsung meninggalkan Lapangan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma. Mobil yang langsung pergi termasuk milik sepupu Nazaaruddin, Muhammad Nasir.

Pantauan VIVAnews.com, tanpa ada konfirmasi dan keterangan dari semua orang naik mobil-mobil itu di Lapangan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 13 Agustus 2011. Termasuk petugas di bandara.

Sebanyak sepuluh mobil, termasuk lima mobil yang sudah dilengkapi jeruji besi juga meninggalkan Halim Perdanakusuma.

Mobil-mobil bernomor dinas polisi juga meninggalkan Halim Perdanakusuma. Tidak hanya itu, mobil yang dikendarai anggota Fraksi Demokrat yang juga sepupu Nazaruddin, M Nasir juga tiba-tiba meninggalkan bandara.

Nasir dan satu orang kerabatnya yang menunggu Nazaruddin tidak berkenan memberikan keterangan. Sekitar pukul 04.30 WIB, ada satu pesawat berukuran sedang sudah mendarat di Halim.

Belum diketahui, apakah pesawat berwarna putih dengan sayap biru itu adalah yang membawa rombongan Nazaruddin atau bukan. Hingga kini belum ada konfirmasi.

 

Inilah Isi Tas Hitam Nazaruddin

Segel tas hitam Muhammad Nazaruddin sempat dibuka di Kedutaan RI di Kolombia.

Saat ditangkap polisi Kolombia, Muhammad Nazaruddin, membawa sebuah tas kecil berwarna hitam. Tas kecil itu kini sudah diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Tas hitamnya sudah diserahterimakan dari Pak Dubes ke KPK. Sudah dibawa kembali ke Jakarta bersama Nazaruddin,” kata Made Subagia, pejabat Kedubes RI di Kolombia, saat dihubungiVIVAnews.com, Jumat 12 Agustus 2011.

Apakah tas masih dalam kondisi tersegel? “Memang sempat dibuka di sini. Dan diperlihatkan kepada kita semua,” jelasnya. Apa saja isinya? Ada empat sampai lima telepon selular, charger HP, pulpen, dan uang dolar sekitar 20 ribu,” jelas Made.

Sebelumnya, KPK menyatakan tas hitam itu merupakan bukti penting. “Semua yang dimiliki, yang bisa dipakai pembuktian, apapun termasuk tasnya,” ujar Wakil Ketua KPK M. Jasin di Kantor KPK, Jakarta, Rabu kemarin.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto juga telah memerintahkan agar tas kecil milik Nazar itu diamankan. “Di-seal benar-benar, tidak boleh ada seorang pun yang membukanya,” kata Djoko di Kantor Presiden, Selasa

 

Iring-iringan Penjemput Tinggalkan Halim

JAKARTA, -  Sejumlah mobil polisi yang disiapkan untuk menjemput tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, tampak meninggalkan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (13/8/2011), sekitar pukul 06.00 WIB.

Para wartawan yang menunggu di bandara pun bergegas mendekati rombongan mobil penjemputan Nazaruddin.

Tetapi dari hasil pemantauan, tidak ada tanda-tanda Nazaruddin berada di salah satu mobil tersebut. Iring-iringan mobil terlihat meninggalkan area Bandara menuju arah Cawang.

Tidak ada satu pun petugas yang bersedia memberikan keterangan. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, sudah tiba dan dibawa dalam iring-iringan mobil tersebut.

Sejumlah mobil yang awalnya terparkir, tiba-tiba langsung berkumpul dengan mobil patroli Polantas
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *