Seorang warga Amerika Serikat dinyatakan tewas ditelan gelombang tsunami gara-gara dia memotret kedatangan gelombang dahsyat itu persis di bibir pantai. Padahal warga sekitar pantai sudah kabur mengungsi.
Dia menjadi satu-satunya korban tewas di bumi Amerika Serikat akibat gempa yang disusul tsunami dahsyat hingga menyeberang Samudera Pasifik, Jumat.
Korban tewas tersebut, yang hanya diidentifikasi sebagai lelaki umur 25 tahun, jatuh di kota kecil Del Norte di California utara.
Menurut cerita pejabat kota itu, orang tersebut bersama dua temannya menunggu kedatangan tsunami di ujung muara Sungai Klamath. Kamera di tangan dia.
Berkat kemajuan teknologi, kekuatan gempa dan tsunami sudah bisa diukur. Kedatangan gelombang tsunami di wilayah pantai Amerika yang menghadap Samudera Pasifik diperkirakan sekitar 10 jam kemudian dari kejadian gempa.
Dengan prakiraan tersebut, pemerintah AS punya waktu yang cukup untuk memberi tahu warganya supaya tidak berada di dekat pantai. Benar saja, gelombang setinggi tiga meter menghajar sejumlah kota pantai AS, khususnya di California, yang menyebabkan kerusakan parah.
Hanya saja, lelaki 25 tahun itu nekad ingin mengabadikan kedatangan tsunami dengan kameranya. Begitu air laut datang, ya dia pun tersapu. Dua temannya juga terseret air, namun bisa selamat. Sedangkan lelaki itu, setelah dicari oleh petugas penyelamat selama lima jam, tak ketemu, dan dinyatakan mati.