Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berulang kali merotasi sejumlah pejabat eselon II dan III. Ahok, sapaan Basuki, ingin anak buahnya bisa bekerja keras, cepat dan jujur.
Apalagi, kata Ahok, gaji PNS DKI saat ini sudah cukup layak. Jadi, tak ada alasan buat mereka bermalas-malasan.
Ahok tak segan langsung menegur pejabat yang tak kerja maksimal sesuai harapannya. Bukan karena otoriter, Ahok menyebut berbagai permasalahan yang ada di Jakarta saat butuh kerja orang yang serius bukan berleha-leha dan hanya memerintahkan bawahannya lagi.
“PNS yang tidak kerja Rp 9 juta dan staf yang kerjanya lebih bagus bisa bawa pulang Rp 13 juta, PNS yang bekerja di bidang teknis seperti pajak dan pengadaan barang paling rendah dapat gaji Rp 25 juta,” kata Ahok kala itu.
Ahok pun tak segan langsung memecat bila benar-benar sudah tak sreg dengan anak buahnya. Sekalipun pejabat itu baru saja dilantik.
Berikut pejabat yang baru sebentar menjabat tapi sudah dimutasi Ahok karena dianggap tak mampu bekerja:
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Agus Suradika, berdalih dimutasinya Tyas karena
“Karena senang membaca, dia juga bisa merancang sebuah bangunan fisik dari perpustakaan, punya
Entah benar atau tidak alasan yang disampaikan Agus, yang jelas Tyas beberapa kali memang pernah
Salah satunya soal kondisi ibu kota yang masih kotor meski tenaga kebersihan sudah mencapai
“Merekrut pemulung kan sudah cukup ini sudah beranak pinak ada 10.721. Menurut saya sudah angka
Kecurigaan Ahok dilandasi laporan yang dianggap tidak absah karena banyak angka coret-coretan dan
“Saya sudah mulai muak cara kerja ini! Kalau kelebihan orang dan manipulasi Bapak saya akan
Suara meninggi Ahok sempat membuat Tyas terbata-bata menjawab. Tyas berjanji mengecek data-data
“Kalau saya harus cek. Saya belum lihat itu dari wilayah. Yang laptop saya bawa yang lama, karena di
“Penurunan jadi staf ini untuk memberi pelajaran bagi seluruh pejabat DKI,” kata Ahok saat memberikan
Salah satu dari enam kepala dinas yang dirotasi adalah Benjamin Bukit sebagai kepala Dinas
Sebelum melakukan rotasi, Ahok memang sempat jengkel dengan kinerja Benjamin. Salah satunya soal
“Saya pesimis, kita evaluasi aja, ganti orang aja, penakut dia,” ujar Ahok.
“No comment dulu ya,” ujar Benjamin
“Setelah diancam dan dia mau dikeluarin (dari Pemprov DKI) baru cepat-cepat tanda tangan,” kata
Karena sikap Manggas telah membuat pengerjaan proyek JEDI terkendala. Manggas justru
“Proyeknya jadi telat, bayangin kontraktor yang bekerja itu PT Brantas milik BUMN, Rp 100 miliar lebih
Ahok yakin Dinas KUMKM sudah memegang data PKL di Jakarta. Tapi kenapa eksekusinya begitu
“Sebenarnya yang enggak mau kerja itu Dinas Koperasi dan UMKM. Ini mungkin salah satu yang akan
Ahok menambahkan harusnya data PKL di Jakarta terhubung dengan sistem Smart City. Namun,
“Lurah camat udah punya data PKL. Kami (terintegrasi dengan) smart city, UMKM bilang kasih waktu