Melihat Lebih Jelas Upaya ‘Penghancuran’ KPK Lewat Laporan ke Polri


Satu per satu pimpinan KPK dilaporkan ke polisi. Eks Penasihat KPK Abdullah Hehamahua menyebut ada upaya sistematis untuk menghancurkan KPK.

Awalnya hanya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang dilaporkan ke polisi, lalu merembet ke Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnaen. Kasus yang dilaporkan beragam, mulai dari dugaan mengarahkan pemberian keterangan palsu di pengadilan, hingga pencurian saham.

“‎Ada satu proses sistematis untuk bagaimana menghancurkan KPK. Sebab kelima orang ini bersama-sama, saya ikut proses seleksi,” kata Abdullah di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (26/1) kemarin.

Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP tak geleng-geleng dengan laporan-laporan itu. Pasalnya, dalam kurun waktu 2 minggu, hampir semua pimpinan KPK dilaporkan. Tak berselang lama setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka pemilik rekening gendut.

“‎Saya tidak tahu apakah kebetulan ataukah disengaja setelah Pak BW ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, sehari kemudian Pak Adnan Pandu dilaporkan ke Mabes. Kemudian setelah itu katanya Pak Abraham juga dilaporkan. Kemudian menyusul Pak Zul juga katanya akan dilaporkan maka sempurnalah pelaporan ini sangat sempurna,” ujar Johan.

Status tersangka BW membuat pria 56 tahun itu mengundurkan diri dari posisinya sebagai pimpinan KPK. Akankah Polri tetap melanjutkan laporan atas tiga petinggi KPK lainnya? Berikut laporan-laporan terhadap pimpinan KPK:

 

1. Bambang Widjojanto

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) jadi pimpinan KPK pertama yang dilaporkan ke polisi. Bambang tak hanya dilaporkan, tapi juga telah ditetapkan jadi tersangka, bahkan sempat ditangkap.

BW dilaporkan oleh politikus PDIP Sugianto Sabran. Perkara laporan adalah Tindak pidana memberikan keterangan palsu di bawah sumpah. Waktu kejadian perkara yang dilaporkan pada Juli 2010. Tempat kejadian perkara adalah Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dan Jakarta.

Tuduhan memberikan keterangan palsu ini terkait dengan sidang sengketa pilkada Kotawaringin Barat pada tahun 2010 silam. BW saat itu menjadi pengacara Ujang Iskandar, Bupati Kotawaringin Barat yang mengalahkan Sugianto di persidangan.

BW dikait-kaitkan dengan vonis bersalah kepada Ratna Mutiara, saksi pihak Ujang yang divonis 5 bulan karena memberi keterangan palsu di persidangan sengketa pilkada Kotawaringin Barat.

Namun Ratna yang dikonfirmasi wartawan menepis kaitan kasusnya dengan BW. Dengan tegas dia menyatakan tak pernah diarahkan oleh BW. Ujang Iskandar juga sudah menegaskan saksi-saksi yang disiapkan pihaknya tak terkait dengan BW.

Atas laporan Sugianto, BW kini berstatus tersangka. Dia bahkan sempat ditangkap sambil diborogol di depan anaknya. Namun tekanan publik akhirnya membuat Polri membebaskan BW.

Meski sudah bebas, status tersangka yang disandang BW membuatnya harus mengajukan pengunduran diri. BW ingin memberi contoh, sebagai pejabat negara, etika harus dijunjung tinggi.

 

2. Abraham Samad

Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan pada Kamis (22/1) lalu atas dugaan melanggar pasal 36 dan pasal 65 UU Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi‎.

“Yang melaporkan Muhammad Yusuf Sahide, Direktur Eksekutif LSM KPK Watch Indonesia, Nomor: LP/75/I/2015/Bareskrim,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Rikwanto di Mabes Polri‎, Senin (26/1) kemarin.

Abraham Samad dilaporkan karena dugaan pertemuan dengan petinggi partai politik PDIP dan menjanjikan bantuan hukum dalam perkara Emir Moeis, bahkan diduga menjanjikan bantuan meringankan hukuman Emir Moeis. Laporan terhadap Abraham ini sama dengan serangan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pekan lalu.

“Saksi dalam kasus AS, Hasto dan Syamsir (Advokat),” papar Rikwanto.

Dalam laporannya, Yusuf Sahide menyertakan alat bukti berupa‎ satu bendel print dokumen dari website Kompasiana dengan judul ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ yang diunggah Tanggal 17 Januari 2015‎ lalu.

Samad menyebut artikel berujudul Rumah Kaca Abraham Samad itu sebagai fitnah.

 

3. Adnan Pandu Praja

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait kasus dugaan pencurian saham PT Desy Timber. Ahli waris pemilik perusahaan, Mukhlis Ramlan menyebut Adnan Pandu sebagai kuasa hukum memalsukan akta perusahaan pada tahun 2006 untuk mengambil saham secara ilegal.

Mukhlis menjelaskan bahwa PT Desy Timber meminta lawyer firm milik Adnan Pandu dan Indra pada tahun 2005 untuk melakukan advokasi hukum karena ada konflik internal di perusahaan tersebut. Mukhlis menuding Adnan Pandu memanfaatkan konflik itu.

“Di konflik internal itu mereka mengambil saham. Mereka buat roof sendiri, mereka membuat akte notariat secara palsu dan RUPS yang dilakukan Muis Murad grup bahwa ini adalah pemilik yang sah dan sekarang perusahaannya lagi loading kayu di Berau,” papar Mukhlis kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1) lalu.

Lalu, mengapa kasus yang terjadi tahun 2006 baru dilaporkan ke Mabes Polri saat ini?

“Saya sudah ke Polres Berau. Saya sudah ke Polda Kaltim, tidak ditanggapi sejak 2008 terus 2009. Itu bukan kami saja yang melapor,” jawab Mukhlis.

Adnan Pandu dilaporkan dengan menggunakan pasal 266 KUHP jo Pasal 55 KUHP. Laporan Mukhlis di Bareskrim Polri dicatat dengan nomor TBL/48/I2015/Bareskrim.

Adnan Pandu sudah membantah tudingan Mukhlis. Dia menyebut laporan Mukhlis sebagai upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. “Usaha kriminalisasi ke kami itu adalah rekayasa untuk menjatuhkan KPK,” kata Pandu saat mengikuti aksi #SaveKPK dalam car free day di Jl Sudirman, Jakpus, Minggu (25/1) lalu.

 

4. Zulkarnaen

Wakil Ketua KPK Zulkarnaen memang belum dilaporkan ke polisi, namun ada orang yang berniat melaporkannya. Orang itu adalah mantan Ketua DPRD Jawa Timur Fathorrasjid.

Fathorrasjid yang mengklaim sebagai simpatisan Partai NasDem menyebut Zulkarnaen diduga menerima suap dalam kasus korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM).

“Sebenarnya ini sudah lama, sekitar 1 tahun yang lalu kita sebut. Nah besok tanggal 28 Januari akan kami laporkan ke Mabes Polri,” ucap Fathorrasjid, Senin (26/1) lalu.

Fathorrasjid menyebut bahwa pihaknya tidak memanfaatkan momentum kegaduhan KPK dan Polri. Dia mengaku mempunyai bukti-bukti untuk melaporkan Zulkarnaen. “Ini nggak ada hubungannya dengan lembaga KPK. Jangan salah,” ucap Fathorrasjid yang mantan politisi PKB ini.

Selain itu, Fathorrasjid mengaku bahwa kasus tersebut melibatkan banyak pihak.‎ Nama Zulkarnaen disebut oleh Fathorrasjid menerima suap sebesar Rp 2,8 miliar ‎saat menjabat sebagai Kajati Jawa Timur.

Fathorrasjid sendiri sudah divonis hakim bersalah pada 2010 lalu. Di pengadilan negeri Surabaya dia divonis 6 tahun penjara karena terbukti memotong dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) hingga Rp 5,8 miliar. Kemudian dia melakukan kasasi dan vonisnya menjadi 4 tahun penjara. Fathorrasjid bebas pada Desember 2013 lalu.

Zulkarnaen belum memberi tanggapan atas rencana laporan ini.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

29 thoughts on “Melihat Lebih Jelas Upaya ‘Penghancuran’ KPK Lewat Laporan ke Polri

  1. James
    January 27, 2015 at 7:19 am

    Hancurlah Indonesia bila KPK dilLumpuhkan dan di Bubarkan, Indonesia semakin dekat dengan KeHancuran

    1. pengamat
      January 28, 2015 at 10:13 am

      ya engga lah, Saya rasa pondasi negara ini sudah didirikan dengan sangat kokoh. Tidak seorangpun yang bisa menghancurkan, kecuali mungkin hari kiamat atau akhir dunia.

      1. james
        January 29, 2015 at 1:51 am

        lihat saja sendiri nanti apakah Indonesia akan cepat Membangun atau Cepat Ambruk !!! semakin hari semakin Memburuk, terjadinya Kericuhan diantara KPK dan Polri saja sudah membuat Investor Mengundurkan diri, Indonesia mau Punya Income dari mana ??? mikir pakai Otak bukan Otak Dengkul Otak Udang

        1. pengamat
          January 30, 2015 at 10:22 am

          makanya, orang bodoh mengira rejeki dari investor. Padahal engga sama sekali.

        2. james
          January 30, 2015 at 5:35 pm

          hanya Orang GEBLEK GOBLOK Otak Dengkul yang Mengatakan Tidak Perlu Investor, semua Pejabat Pemerintahan Indonesia sangat Membutuhkan dan Mengemis terhadap Investor, Indonesia tanpa Investor Indonesia Lumpuh Pincang, BUKTI lagi !!! mau punya uang dari mana ??? tambah miskin yang ada !!!

        3. james
          January 30, 2015 at 5:37 pm

          Negara Besar Negara Maju saja masih Membutuhkan Investor, apalagi Indonesia baru Negara Membangun, membangun juga belum pesat masih terlalu jauh, akui saja Pengamat !!! gak bisa disangkal di umpetin lah !!!

        4. james
          January 30, 2015 at 5:42 pm

          Tanpa Investor, Indonesia mau Ekspor Kemana dan apa yang di ekspor ??? mau Ekspor Koruptor ???

        5. pengamat
          January 31, 2015 at 9:35 am

          negara ngga perlu ekspor atau impor !

        6. james
          January 31, 2015 at 9:06 pm

          tanpa Ekspor Impor Indonesia BANGKRUT !!! pasti itu ….

        7. james
          January 31, 2015 at 9:15 pm

          Investor baru ragu-ragu tanam Modal saja, Indonesia sudah Kelabakan seperti Cacing Kepanasan, apalagi kalau Tidak ada Ekspor dan Impor, Amburadul Ambruk Indonesia dong !!! gak bisa mikir pakai Otak Dengkul yah ???

        8. james
          January 31, 2015 at 9:24 pm

          bagaimana bisa tanpa Impor Ekspor ??? Pakaian Bekas saja masih di Impor dari Luar Negeri ??? tuh berita aktual di Kompas.com hari ini 1/2/15……ha ha ha kasian deh

        9. james
          February 1, 2015 at 10:14 pm

          masih ada Ekspor Impor saja Rupiah Anjlok terus tuh Pengamat !!! Kompas.com 2?2?15 hari ini, apalagi kalau Ekspor Impor di STOP semakin Hancur Ambruk itu Rupiah

        10. james
          February 1, 2015 at 10:16 pm

          tuh Rupiah melorot diatas Rp.12.700 per Dollarnya, Pengamat !!!

        11. james
          February 3, 2015 at 2:53 am

          ha ha kasian Pengamat tuh, RI Impor Jeroan dari Luar Negeri, sangat Memalukan kata MenDag !!! halah sampai Jeroan saja di Impor ???

        12. james
          February 3, 2015 at 2:54 am

          RI Impor Jeroan menurut Berita Kompas.com hari ini 3/2/15, jangan lupa baca yah Pengamat, jangan baca komik saja

  2. pengamat
    January 27, 2015 at 10:54 am

    sepertinya ada yang tidak senang dengan pemberantasan korupsi.

  3. james
    January 27, 2015 at 4:42 pm

    Koruptor Tidak Senang dengan KPK, jelas itu, Indonesia lahan subur bagi Koruptor, dimana lagi kalau bukan di Indonesia, di negara lain di Gantung Mati

  4. history
    January 27, 2015 at 8:26 pm

    mengherankan …..begitu jelas terlihat klo kpk dihancurkan…..kenapa …presiden tak kunjung sadar???? apakah emang apa yg selama ini di kabarkan bahwa jokowi hanyalan petugas partai yg takut dgn atasannya dan yang membuat dia bs bertenggaer di istana ….sampai kapan …..semua ini berlangsung…. tidakkah joko wi malu …pada dirisendiri maupun rakyat yg menaruh harapan besar pd dirinya?????? dimana nuraninya dimana akal sehatnya…. dimana janjinya?????? apakah semua ini emang sudah direncanakn benar2 klo apa yg diberitakan soal jokowi sebelum jd presiden benar adanya………rakyat dibuat terkagum2 dan simpati luar biasa….karenanya….semua media memperlihatkan….begitu sempurnanya engkau …….padahal sebenarnya ada keraguan…atas kecerdasan ,pengetahuan, pengalaman, keimanan, dan kenegarawananmu dibawah calon laen tapi krn pengaruh media dan tipu mslihatlah semua jd tak berarti….kita percaya…. dan jadilah engkau presiden kita…… tp apa yg terjadi kini…… mau dibawa kemana negeri ini……….hancurlah harapan kami atas semua harapan dan janjimu utk kesejahteraan rakyatmu dan kemakmuran negeri ini……..

  5. james
    January 28, 2015 at 3:53 am

    boleh dikatakan semua Mantan Presiden Indonesia selalu di Gerogoti oleh Bawahannya atau Orang sekelilingnya, itu terjadi sejak kemerdekaan RI

  6. pengamat
    January 28, 2015 at 10:10 am

    kan tidak semua bawahan begitu ? Yang namanya kerja sama, ya harus ada saling percaya. Kalau sudah tidak percaya, bagaimana mau bekerja sama ? Saya rasa ini terjadi disemua negara didunia.

    1. james
      January 29, 2015 at 1:46 am

      justru semua bawahan di Indonesia itu mempunyai Kekuasaan untuk Menekan Memaksa Atasan nya untuk Korupsi, maka semua Presiden Indonesia itu di rusak oleh semua Bawwahannya, coba saja sejak Soekarno saja kan di Koup oleh si Soeharto danPresiden selanjutnya semua di Setir di Kemudikan dan di Tekan oleh Bawahannya ?? mana bisa semua bawahan tidak semua ? kalau tidak mengerti keadaan yang sebenarnya terjadi di Indonesia janganlah Komen yang bukan-bukan dan aneh karena tetap saja semua itu Tidak Dapat Ditutupi lagi sudah Kenyataannya

      1. pengamat
        January 30, 2015 at 10:25 am

        ya enggalah, korupsi itu keputusan pribadi. Ngga ada hubungan ama bawahan.

      2. james
        January 30, 2015 at 5:40 pm

        ha ha ha membea diri tanpa BUKTI, yang BUKTI adalah dari Atasan hingga Bawahan semua Institusi dan semua Oknum Pejabat KORUPTOR karena sudah Mendarah Daging !!! Mental !!! maka Jokowki mau Revolusi Mental juga itu adalah BUKTI bahwa terlalu banyak Mental KORUP !!!

  7. pengamat
    January 28, 2015 at 10:15 am

    koruptornya sendiri melapor ke polisi agar orang KPK ditangkap. Koruptor pada tertawa dan tepuk tangan.

    1. james
      January 29, 2015 at 1:49 am

      nah itu Bukti Nyata bahwa Kehidupan Koruptor itu paling Subur di Indonesia , karena mampu memporak porandakan Pemerintahan dan Presidennya, maka Indonesia itu Nyata masih harus banyak Belajar dari Negara Lain untuk menjadi Negara yang Kuat Mampu berdiri sendiri

  8. no+name
    January 31, 2015 at 11:24 am

    apa pendidikan Jokowi, apa dia study politik dan menata negara?
    Setahu ku gubernur Solo dan terachir Jakarta. Alon-Alon alas kelakon!!!!
    KPK seharusnya alat negara dari Kejaksaan tinggi di Ind. Polisi hanya alat negara yang paling bawah, polisi mendapat perintah dari kejaksaan untuk bertindak mengangkap koruptor misalnya. Setahu ku mestinya begitu. Indonesia maunya bagaimana. Rupanya maunya jadi negara anarchie, dikuasai orang² yang berotak trembelek, seperti di Syria dan Irak ?????

  9. AMASS.
    January 31, 2015 at 1:01 pm

    Polisi di Indonesia jangan jadi ambisius,main politik praktis dan black campaign segala….sdh makin jadi suatu organisasi gang2,-an. Pagar jangan makan tanaman.?
    Rakyat mungkin bingung ,Rompie(bintang 2,yg awam) ini Jubir pihak kepolisian atau jubirnya BG????? )

  10. pengamat
    February 6, 2015 at 9:50 am

    pada kemana ya wartawan indomedia, kok ngga pernah update lagi beritanya?

  11. james
    February 6, 2015 at 7:04 pm

    komentarnya pada Ngaco Ngawur (komentar gak bermutu dan perdebatan ngawur semua) maka Berita Tidak Di Upload setiap hari…..kan dulu loe Pengamat pernah bilang Wartawan/Berita IM hanya Mencontek Doang, sekarang loe sendiri tanya mana Update nya ??? itu namanya Menelan Ludah Sendiri !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *