Lima Sebab Popularitas Kabinet SBY Anjlok


Satu di antaranya, kasus korupsi di dua kementerian, Menpora dan Menakertrans.

Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang didirikan Denny JA melansir hasil penelitian terbaru mereka. Dalam kegiatan itu, mereka menemukan hasil bahwa kepuasan publik atas kinerja kabinet SBY jilid kedua merosot.

Selain menggunakan metode kuantitatif berupa data-data hasil wawancara kepada 1.200 responden, survei memakai metode kualitatif berupa wawancara mendalam dan analisis para ahli.

Menurut peneliti LSI, Adjie Alfaraby, metode kualitatif digunakan dengan maksud untuk melengkapi dan memperkuat data yang ditemukan. Selain itu, respondennya adalah mereka yang ahli di bidangnya masing-masing. Mereka diambil secara merata di seluruh wilayah Indonesia seperti tokoh-tokoh masyarakat, partai dan akademisi yang semuanya berjumlah 100 orang.

Berdasarkan metode itu, LSI berusaha menjaring setidaknya lima sebab kenapa kepuasan publik merosot terhadap kinerja kabinet SBY. Apa saja lima penyebabnya?

Pertama, heboh kasus korupsi di dua kementerian, Menpora dan Menakertrans. “SBY mendengungkan ingin memimpin sendiri perang terhadap korupsi. Pernyataan SBY berbuah pahit, ternyata korupsi terjadi di dalam rumahnya sendiri,” kata Adjie.

Kedua, kebijakan menteri yang dirasakan negatif dan dihebohkan oleh publik. “Ada empat kasus, kebijakan yang dipandang buruk dan kurang populis. Pertama, soal tabung gas, di bawah koordinasi Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh. Kedua, soal TKW, di bawah menteri Muhaimin Iskandar. Tiga, soal remisi koruptor, Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar dan empat soal toleransi beragama, Menteri Agama, Suryadharma Ali,” jelasnya.

Ketiga adalah citra cacat moral menteri –selingkuh–. Adjie menuturkan, meskipun lebih kepada persoalan pribadi, namun hal itu tetap menjadi penilaian publik.

Keempat, publik tidak puas di bidang yang menjadi tanggung jawab menteri. Indikator pertumbuhan ekonomi makro dirasa tidak sesuai dengan realita masyarakat di bawah. Dua kementerian berhubungan dengan hal ini, yaitu Menteri Pertanian Suswono. Kedua, Menteri Perumahan Suharso Manoarfa.

“Pemilih umumnya mengeluhkan kondisi ekonomi mereka. Dua isu paling mencolok adalah masalah harga sembako dan perumahan.”

Kelima, adalah masalah kesehatan menteri. Dalam hal ini, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, dan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar masuk kategori.

“Lima penyebab ini berkontribusi terhadap merosotnya kepuasan publik atas kementerian SBY. Urutan kelimanya dibuat berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Urutan pertama, kasus korupsi di kementerian menempati ranking yang paling merusak citra kementerian,” ujar Adjie.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *