Lemari Tempat Mata Tombak tidak Dilengkapi Kunci + Sultan Kasepuhan Desak Polisi Selidiki Hilangnya Mata Tombak


BANDUNG- Mata tombak peninggalan Sultan Cirebon yang digantikan dengan mata tombak palsu disimpan dalam lemari kaca hasil sumbangan dari pemerintah. Namun, lemari tersebut tidak dilengkapi dengan kunci. Hal itu diungkapkan Sultan Keraton Kasepuhan, P.R.A. Arief Batadiningrat saat ditemui di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (24/7).

“Memang desainnya seperti akuarium yang sekelilingnya hanya dikelilingi kaca. Tanpa ada kunci. Sehingga dengan mudah diambil. Benda itu koleksi dari Sultan Kasepuah XI,” katanya. Diperkirakan, mata tombak itu digantikan sekitar satu minggu sebelum pelaksanaan silaturahmi nasional, yakni terjadi pada 23 hingga 26 Juni yang lalu.

Dia menjelaskan, mata tombak tersebut merupakan salah satu mata tombak yang termasuk kelompok Kibergawa yang jumlahnya ada 8 tombak. “Ornamen mata tombak itu sangat artistik dengan ukiran urat-urat dihiasi cincin emas di bagian bawah mata tombak dan terbuat dari besi dengan kadar yang sangat bagus,” ungkapnya pula.

Seperti diketahui, mata tombak asli peninggalan Sultan Cirebon pada masa Sunan Gunung Jati dikabarkan hilang dan digantikan dengan mata tombak palsu. Hal itu diketahui oleh Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan, P.R.A. Arief Natadiningrat setelah ia pulang menghadiri Silaturahmi Nasional Raja Sultan di Bandung

 

Sultan Kasepuhan Desak Polisi Selidiki Hilangnya Mata Tombak

BANDUNG,- Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon akan mendesak Kepolisian Resort Kota Cirebon untuk terus menyelidiki dan mengungkap hilangnya salah satu koleksi museum Keraton Kasepuhan yakni mata tombak Sultan Cirebon yang digantikan dengan mata tombak palsu oleh orang tidak bertanggung jawab. Pihak keraton akan mendatangi Polresta Cirebon dalam minggu-minggu ini.

Diketahui, mata tombak peninggalan Kesultanan Cirebon pada zaman Sunan Gunung Jati (sekitar abad ke 15, red) itu dipakai dalam melawan Portugis di Sunda Kelapa.

Desakan pengungkapan itu dituturkan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, P.R.A Arief Natadiningrat saat ditemui di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (24/7). Selain itu, mata tombak tersebut pernah dipakai juga pada saat bersama-sama Sultan Agung dari Mataram, dalam melakukan penyerangan ke Batavia pada pertengahan abad 16.

Arief mengatakan, mata tombak peninggalan bersejarah tersebut diketahui digantikan dengan mata tombak palsu saat benda pusaka tersebut dipajang di museum keraton. “Kabar mengenai digantikannya mata tombak yang asli dengan yang palsu diketahui dari pemandu museum yang melaporkan langsung kepada saya setelah saya pulang dari Bandung menghadiri pertemuan silaturahmi nasional Raja dan Sultan se nusantara. Saya tiba di keraton pada 29 Juni lalu,” ungkap Arief.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *