KUR Situasional dengan Hasil Survey Pihak Bank


KUR Situasional dengan Hasil Survey Pihak Bank

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 13 Oktober 2023/Indonesia Media – Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI untuk sektor kelautan dan perikanan termasuk budidaya udang sangat situasional, terutama pertimbangan tingkat pencegahan early mortality syndrome (EMS) atau Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). “Kalau ada wabah seperti itu (EMS, AHPND), kami sangat mempertimbangkan layak atau tidaknya (menerima kredit),” Manager BRI divisi Retail Payment, Altaviar Alam mengatakan kepada Redaksi.

Nilai KUR BRI menentukan batas maksimum dalam transaksi keuangan, termasuk kredit yang diberikan untuk debitur. Kredit modal kerja seperti KUR dengan batas atas kredit berdasarkan hasil survey pihak bank. Usahanya bisa produktif atau tidak juga menentukan pertimbangan jaminan dari perusahaan penjamin. “Kalau lihat kondisi usaha seperti petambak udang Dipasena (Lampung) yang bisa gagal panen karena EMS, AHPND, mungkin nilai kredit hanya Rp 10 juta,” kata Altaviar Alam.

BRI memberikan kredit modal kerja termasuk skema KUR kepada para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) termasuk petambak udang, pemilik café retail, dan lain sebagainya. Nilai kredit mulai dari Rp 25 juta sampai Rp 100 juta. Pihak bank biasanya survey kondisi usahanya di lapangan. Setelah itu, BRI baru akan memutuskan nilai kredit. Kalau nilai kreditnya sampai Rp 100 juta, biasanya BRI sudah yakin dengan tingkat produktif usahanya. “Nilai Rp 100 juta dan Rp 25 juta, suku bunga pinjamannya pasti berbeda. KUR sudah ada asuransinya sendiri. Risiko juga ditangani dari perusahaan asuransi,” kata Altaviar Alam.

Kalau prospeknya tinggi untuk pasar udang, BRI juga yakin dengan kemampuan pembayaran (cicilan) debitur petambak. Prospek pasar ekspor merupakan salah satu factor penyaluran kredit. Selain, BRI juga mempertimbangkan transaksional, cash flow, angka penjualan, nilai ekspor dan lain sebagainya. Selama ini program KUR BRI dengan penyaluran kredit paling tinggi dibanding bank-bank lainnya. Semua bank terutama bank milik pemerintah menyelenggarakan program KUR untuk pelaku UMKM. “(nilai kredit) yang paling kecil untuk (debitur) di desa-desa, ditangani BRI Unit. Debitur di desa-desa, nilainya relative kecil sehingga terbatas. Kalau kantor cabang, nilai kreditnya bisa sampai Rp 100 juta, tapi bukan skema KUR. Saya masih harus update mengenai kuota pemerintah untuk KUR. Dulu, KUR sempat distop sambil tunggu kepastian kuota dari pemerintah,” kata Altaviar Alam. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *