KPK Rencanakan Periksa Nazar + Nazar Tertangkap, Amien Rais Jalan Kaki 3 Km + Isi Tas Nazaruddin Berubah? + Ini yang Dilakukan Nazaruddin dalam Sel + Sakit, Nazaruddin Batal Diperiksa KPK


SETELAH melakukan pemeriksan pertama, maka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Jakabaring, Palembang, Muhammad Nazaruddin pada hari Senin (15/8).

“Iya, dijadwalkan pukul 10.00 WIB diperiksa sebagai tersangka,” kata Kabag Pemberitaan KPK, Priharsa, di Jakarta, Senin.

Nazaruddin saat ini menjalani penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, sejak Minggu dinihari (14/8), setelah menjalani pemeriksaan di KPK.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini tertangkap di Kolombia, dan telah dipulangkan oleh tim gabungan penangkapan Nazaruddin yang terdiri atas KPK, Polri, Ditjen Imigrasi, dan Kementerian Luar Negeri pada Sabtu (14/8).

Nazar dibawa dengan pesawat jet sewaan mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma , Jakarta pada pukul 19.50 WIB, dan langsung dibawa ke Rutan Mako Brimob untuk menjalani tes kesehatan.

Hingga berita ini diturunkan, tersangka kasus dugaan penerimaan suap wisma atlet Jakabaring, yang juga diduga terlibat korupsi proyek dari kementerian-kementerian lain senilai Rp 6,037 triliun, tidak terlihat hadir.

Namun yang tampak telah hadir di KPK saat ini adalah Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny Kaharman.

Benny yang disebut-sebut juga mengetahui pertemuan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dengan Nazaruddin hadir di KPK pada pukul 10.25 WIB. Namun tidak mengeluarkan komentar apa pun kepada pers.

Terbongkarnya kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring tersebut mengakibatkan Sekretaris Menpora Wafid Muharram harus kehilangan jabatannya.

Nazaruddin diduga juga terlibat dalam perkara di Kementerian Pendidikan Nasional, Kementeria Kesehatan serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

 

Nazar Tertangkap, Amien Rais Jalan Kaki 3 Km

Amien menunaikan nazarnya berjalan kaki dari Bundaran HI ke Kantor PP Muhammadiyah.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat  Amien Rais menunaikan nazarnya apabila mantan Bendara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin berhasil tertangkap.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menunaikan nazarnya dengan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya sepanjang 3 kilometer, Senin malam, 15 Agustus 2011.

“Jam 21.00 WIB, berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah sekitar 20 menit. Lewat rute Thamrin, Sarinah, Wahid Hasyim. Kita jalan di trotoar. Pak Amin jalannya cepat sekali. Kalau kita hitung ada sekitar 50 orang yang kawal, termasuk dari PAN,” ujar Bima kepadaVIVAnews.com.

Menurut Bima, aksi jalan kaki tersebut bermula saat Amien Rais diundang dalam dialog di salah satu stasiun televisi swasta. Saat itu, Amien bernazar akan berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah, apabila Nazaruddin berhasil ditangkap.

“Sebagai umat muslim harus konsisten dengan pernyataannya. Dalam Islam memenuhi nazar wajib hukumnya,” kata Bima.

Bima menjelaskan, Amien Rais sendiri sebetulnya tak ingin aksinya diberitakan ke media. “Ini bukan aksi mencari sensasi,” ucapnya

 

Isi Tas Nazaruddin Berubah?

Penyitaan barang bukti harus dibuka di depan pemilik barang bukti.

Tim upengacara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin masih mempertanyakan pembukaan isi tas hitam milik kliennya tanpa dihadiri si pemilik tas. Pengacara khawatir isi tas berubah.

“Karena tidak sesuai ketentuan formil hukum acara, ini menjadi tanya. Pertanyaannya, siapa yang menjamin isi tasnya tidak berubah,” kata Afrian Bondjol, pengacara Nazaruddin dari kantor pengacara OC Kaligis, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Senin 15 Agustus 2011.

Menurut Afrian, penyitaan barang bukti itu harus sesuai dengan pasal 129 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dalam pasal disebutkan, penyitaan barang bukti harus dibuka di depan pemilik barang bukti.

Kemudian, kata Afrian, penyitaan barang bukti juga disertai Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dan BAP itu, harus disereahkan kepada yang bersangkutan, pengacara, atau keluarga dengan disaksikan dua orang saksi.

“Sampai sekarang kami tidak menerima BAP itu. Tanpa mengurangi rasa hormat dengan KPK, kalau begini caranya kepercayaan masyarakat terhadap KPK semakin menurun,” kata Afrian.

Tas hitam kecil Nazaruddin itu dibuka tanpa kehadiran Nazaruddin. Tas itu dibuka di hadapan Ketua KPK Busyro Muqoddas, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman, dan Ketua Tim penjemput Nazaruddin Brigadir Jenderal Polisi Anas Yusuf, pada Sabtu malam 13 Agustus 2011.

Berikut isi tas hitam Nazaruddin:

1. Satu buah BlackBerry Torch

2. Charger BlackBerry Torch

3. Micro SD

4. Kartu SIM Card Movi Star

5. BlackBerry jenis Bold 9700 tanpa tutup belakang

6. Nokia C5 dengan SIM Card Via Tel dari Vietnam

7. Nokia E7 warna hitam

8. Flash disk merk Sony

9. Satu buah pohon kristal

10. Kabel data

11. Jam tangan hitam dengan kondisi kaca depan pecah

12. Satu buah charger BlackBerry warna hitam

13. Satu buah tiket elektronik atas nama Syarifuddin dengan tujuan dari Cartagena menuju Bogota

14. Lima lembar kartu nama

15. Uang tunai US$20 ribu, masing-masing 100 lembar US$100 yang dibundel pita kertas BCA dan 100 lembar lainnya dengan denominasi US$100 yang dibundel kertas putih.

16. Satu buah dompet Luis Vitton berisi US$100 sebanyak 5 lembar, US$50 sebanyak 2 lembar, lembar US$10 sebanyak 8 lembar, dan 50 ribu peso Kolombia

17. Tas kecil bewarna hitam merek Dunhill.

 

Ini yang Dilakukan Nazaruddin dalam Sel

Dini hari tadi, Nazaruddin sahur dengan lauk opor tahu dan tempe. Makanannya ia habiskan.

Pasca dibawa pulang dari Bogota, Kolombia, Muhammad Nazaruddin tak lagi bisa tinggal di rumahnya yang mewah. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu kini meringkuk di sel tahanan Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok.

Kepala Humas Markas Komando Brigadir Mobil (Brimob), Ajun Komisaris Besar K Budiman, mengatakan bahwa hari ini belum ada pemeriksaan terhadap mantan Bendahara Partai Demokrat, Nazaruddin oleh penyidik.

“Yang jelas kita hari ini koordinasi dengan penyidik dari petugas rutan bahwa hari ini nampaknya belum ada pemeriksaan Nazaruddin,” ujar Budiman di Mako Brimob, Depok, Senin 15 Agustus 2011.

Lalu, apa kegiatan Nazaruddin setiap hari? Budiman mengatakan, saat ini Nazaruddin masih beristirahat di dalam rutan. Untuk mengisi waktu, Nazaruddin kerap mengaji dan berdoa. “Nampaknya masih ngaji-ngaji lah dan berdoa-doa gitu,” kata dia.

Selain itu, Nazaruddin hari ini juga diperiksa kesehatan dan kejiwaannya oleh dokter Mabes dan RS Brimob. “Untuk ngeceklah kondisinya sehat atau tidak. Hanya cek kesehatan kan nggak apa-apa, memang tidak minta sih tapi kita cek,” ujarnya.

Nazaruddin sampai hari ini dalam kondisi baik dan makannya selalu habis. “Kondisinya baik, makannya habis. Kalau tadi malam sahur menunya opor tahu dan tempe. Menu dari kita, semua penghuni sama menunya seperti itu,” tutur dia.

Sebelumnya, sepupu Nazaruddin, M Nasir, mengaku,  saat menjenguk Nazaruddin ke tempat penahanannya di Mako Brimob, ia  melihat kondisi sepupunya itu lain dari biasanya.

“Nazar sangat khawatiran. Sebagai keluarganya, saya juga jadi sangat khawatir,” kata Nasir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 15 Agustus 2011. Ia menyatakan, dirinya semakin cemas karena Nazaruddin saat ini sedang dalam kondisi sakit.

“Nazar kemarin minta dokter. Tapi setelah dokter datang, Nazar takut menerima dokter itu. Kami beri makanan, Nazar juga takut menerima makanan itu. Dia malah mempertanyakan makanan itu,” ujar Nasir. Keheranan Nasir semakin menjadi, karena Nazar marah ketika dirinya menulis daftar tamu yang ingin bertemu Nazar.

“Yang pasti kita khawatir,” kata Nasir. Meski khawatir dengan kondisi Nazaruddin, namun Nasir tidak takut Nazar diracun. “Nggak. Kami cuma sangat khawatir,” kata anggota Komisi III DPR itu.

 

Sakit, Nazaruddin Batal Diperiksa KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan suap proyek wisma atlet di Jakabaring, Palembang, M Nazaruddin, karena sakit.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Senin (15/8) mengatakan, pemeriksaan tersangka Nazaruddin akan dilakukan pada Selasa (16/8).

“Hari ini batal pemeriksaan, Nazar kurang enak badan,” kata Johan.

Sebelumnya Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha mengatakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat akan menjalani pemeriksaan di lembaga antikorupsi.

“Iya ada pemeriksaan Nazaruddin, rencananya jam 10.00 WIB saat dikonfirmasi,” ujar dia.

Nazaruddin saat ini menjalani penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, sejak Minggu dini hari (14/8), setelah menjalani pemeriksaan di KPK.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini tertangkap di Kolombia, dan telah dipulangkan oleh tim gabungan penangkapan Nazaruddin yang terdiri dari KPK, Polri, Imigrasi, dan Kementerian Luar Negeri pada Sabtu (14/8).

Nazar dibawa dengan pesawat jet sewaan mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada pukul 19.50 WIB, dan langsung dibawa ke Rutan Mako Brimob untuk menjalani tes kesehatan

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *