Kenapa Baru Sekarang Prabowo Mau Bicara HAM


Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto terus menampik tudingan sejumlah pihak tentang pelanggaran HAM yang diarahkan kepadanya. 

Sejumlah orang dekat Prabowo bahkan menuding bahwa isu pelanggaran HAM sengaja diciptakan untuk menjatuhkan Prabowo.
 
Namun, menurut aktivis 1998 Agung Wibowo, pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. 

“Saat ini kita bicara fakta saja. Soal perilaku kejahatan HAM adalah fakta. Tapi kalau soal mau pilih capres Prabowo, itu hak seseorang, ” kata Aktivis Forum Kota (Forkot) 98 Agung Wibowo, Senin (5/5).
 
Agung menambahkan, saat ini, masalah hukum kasus 1998 belum juga selesai dan masih berjalan. “Kami dan teman-teman pernah minta DPR buat pengadilan Ad hoc untuk kasus Mei tapi ditolak DPR,” katanya.
 
Dikatakan Agung, bila Prabowo ingin berbicara secara blak-blakan tentang kasus Mei 1998 tentunya hal itu mengundang pertanyaan. 

“Kenapa baru sekarang, kenapa enggak dari dulu saja. Kenapa baru sekarang pas mau mencalonkan. Seharusnya ngomong dong. Kumpul bersama aktivis 98,” ujarnya.
 
Agung menambahkan, upaya pengusutan pelanggaran HAM bukanlah untuk menjegal pencalonan Prabowo. “Cuma satu, yang kami inginkan adalah agar tidak lupa cita-cita reformasi,” kata Agung
 
Indonesia membutuhkan pemimpin baru yang peduli pembangunan, bersih, dan kuat penegakan hukum. 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

6 thoughts on “Kenapa Baru Sekarang Prabowo Mau Bicara HAM

  1. gareng
    May 5, 2014 at 11:29 pm

    Aktivis Forum Kota (Forkot) 98 Agung Wibowo emosinya lbh besar ketimbang isi otaknya, klo mengakui mahmilti semua sdh dibeberkan di sidang itu,siapa2 yg terlibat. ini kan negara hukum jd pembuktian hukum yg menjadi acuannya ..ahh payah loe gede2 dongo..

  2. James
    May 6, 2014 at 12:47 am

    si Wowo takut kalo naku sedari Dulu, namanya juga Pengecut !!! sekarang dia mau coba ngaku dengan harapan dimaafkan oleh Rakyat, padahal bakal lebih Jeblok buat Wowo sendiri dan Gerindra pada Umumnya, bersikaplah Jantan loe Wowo !!!

  3. Seattle
    May 7, 2014 at 1:22 am

    Memang Agung “Tidak Punya Akal Sehat”. Merasa Indonesia Adalah “MIliknya Sendiri”. Kalau Dilihat, “Apa Sebenarnya Jasa Dan Pengorbanan” Seorang Agung Utk Indonesia………?????
    NOL BESAR…….!!!!!

  4. Ratna
    May 27, 2014 at 2:33 pm

    Lah maling selalu berteriak maling. Sangat angkuh, gila kuasa, dapat dibeli sama dengan mertuanya
    yang seharusnya diadili international sebagai kriminal terhadap umat manusia. Pembantaian besar2an untuk mengambil kekuasaan, mengelabui rakyat dengan kemakmuran yang semu, maka sampai kini dinastinya semua tenang2 saja tidak dapat diadili karena kuat uang tulang punggungnya.
    Kelompok ini tidak memikirkan kesengsaraan masyarakat pada umumnya enak2an pakai uang korupsi sekarang ongkang2 an.

    Apakah manusia2 tidak berhati nurani begini akan terus2an menghantui perkembangan process pembinaan masyarakat Indonesia yang makmur? Pilihlah pemimpin yang berjiwa besar, yang benar2 berani memperbaiki dan menghadapi kebobrokan negara kita yang hanya memakai kekuasaannya untuk menindas rakyat. Koneksi2 an yang tidak berpinsip. Segala penyangkalan dan pidato2 plintat plintut hanya seperti gas dari ekornya. Buktinya Mas! Jangan asal ngoceh kekiri kekanan. FAKTA dan Akal budi rakyat tidak setolol yang kamu sangka.

  5. marboen
    May 28, 2014 at 3:37 pm

    Wiranto jelas dan tegas menyatakan bahwa prabowo dipecat secara (tidak) hormat dari TNI. Apa mungkin TNI berani memecat jenderal bintang 3 aktif dengan background yg katanya hebat, berjasa. banyak uang dan menantu penguasa negeri dengan cara yang salah ?. Apa mungkin prabowo bodoh menerima begitu saja pemecatan dirinya dari karir gemilang tanpa pembelaan diri ?. Mengapa prabowo lari ke luar negeri ?.

  6. marboen
    May 28, 2014 at 3:42 pm

    Bualan prabowo tentang HAM tidak laku lagi. Nggak usah banyak cerita. Rakyat Indonesia masih segar mengingat peristiwa Mei 1998.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *