Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar menyayangkan tidak munculnya pembahasan kasus penyerangan Penyidik Senior Komisi PemberantasanKorupsi (KPK) Novel Baswedan saat debat Pilpres 2019. Menurutnya, kedua capres memiliki masalah HAM masing-masing sehingga tak berani ‘menyerang’ lawannya.
“Ya itu kan dari lama sudah saya bilang, dua-duanya ini tersandera oleh problem HAM-nya masing-masing. Dia nggak mau nanya problem Novel ke Jokowi karena itu problemnya Jokowi kan?” tutur Haris di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/1).
Prabowo dianggap takut jika kasus Novel yang diangkat malah membuatnya diserang balik dengan isu HAM. Seperti kasus orang hilang pada 1998.
Bagi Haris, saling sandera atas isu HAM dan kelemahan masing-masing itu menjadikan buruknya kualitas debat Pilpres 2019. Tampak dari keduanya berusaha untuk cari aman.
Terkait kasus dugaan pelanggaran HAM, Ketua Badan Pemenangan Prabowo Sandi, Djoko Santoso menegaskan Prabowo tak pernah melakukan pelanggaran HAM. Soal penculikan, Danjen Kopassus itu hanya mengikuti perintah atasannya saja.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian merespons rekomendasi Komnas HAM membentuk tim gabungan untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Selain para perwira tinggi Polri, dilibatkan juga sejumlah tokoh, seperti Mantan komisioner KPK Indriyanto Seno Adji, Peneliti LIPI Hermawan Sulistyo, dan mantan Komisioner Komnas HAM Nur Kholis serta Ifdhal Kasim. Mereka menjadi tim pakar ( Mdk / IM )
Hukum Peradilan Indonesia itu selalu terkatung-katung selamanya, belum ada yang Berani mengusutnya
bukan Hilang tapi DiHilangkan