Kasus Century Bisa Jadi Kuncian untuk Sri Mulyani


Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow mengatakan, jika Partai Serikat Independen Indonesia (SRI) ingin mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk maju pada Pemilu 2014 mendatang harus menuntaskan kasus yang melibatkan dirinya di kasus Century. Sebab hal itu merupakan peluang untuk mendongkrak dukungan publik.

Dikatakan Jeirry, sosok Sri Mulyani memiliki kualitas baik dan relatif bersih. Akan tetapi, dirinya terganjal kasus Century. Selain itu kejelasan status Sri Mulyani belum jelas apakah terlibat dalam kasus tersebut atau tidak.  “Bagi publik nama Sri Mulyani belum clear dalam kasus tersebut. Namun dia bisa memanfaatkan isu Bank Century untuk mendongkrak nama dia dan Partai SRI, tetapi pertanyaannya apakah dia mau, dia berani. Saya yakin dia enggak berani karena ada SBY,” jelas dia baru-baru ini.

Belum lagi, lanjut Jeirry, ketentuan akan parliamentary threshold (ambang batas parlemen/PT) yang rencananya akan menetapkan batas perolehan suara 5%. Hal itu kata dia merupakan tantangan berat bagi Partai SRI.

Karena itu, sebaiknya Sri Mulyani bersedia mendatangi publik untuk menjelaskan keterlibatannya dalam kasus Century. “Kalau tidak saya tidak yakin akan tembus 5 %, karena kecurigaan masyarakat masih kuat. Sebab dia tidak berbicara apa-apa, dia selalu menghindar sampai akhirnya dipindah. Artinya belum ada kejelasan yang clear kepada masyarakat tentang keterlibatannya dalam kasus Century,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Jeirry, jika Sri Mulyani ditemukan terlibat dalam kasus yang mencuri uang Negara hingga sebesar Rp 6,7 Triliun itu, justru akan menjadi bumerang bagi Partai SRI dan Sri Mulyani secara pribadi. Sebaiknya Partai SRI mematangkan strategi terlebih dahulu dan jangan terburu-buru masuk parlemen.

“Saran saya jangan cepat-cepat masuk parlemen. Pemilu 2014 merupakan ujian bagi mereka kalau tidak lolos. Apakah mereka mampu menjaga komitmen akan idealisme mereka,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, kehadiran Partai SRI yang ingin mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 seperti mengulang kisah sulit parpol-parpol baru. Setidaknya dilihat dari dua alasan.

Pertama, dengan sistem dan format politik yang dipakai sekarang ini akan sulit bagi partai di bawah perolehan suara 3% untuk eksis. Artinya, jika PT diatas angka tersebut partai baru makin tidak memiliki harapan untuk eksis dan berjaya pada pemilu secara instan. Kemudian yang kedua, sulit melihat kecocokan Sri Mulyani dalam parpol-parpol yang ada di Indonesia.

“Jika berhitung 4% misalnya maka, yang akan tersisa adalah Partai Demokrat (PD), PDIP, Golkar, PKS dan salah satu di antaranya PAN, PKB atau PPP. Jelas, dari keseluruhan parpol-parpol itu, nampaknya hanya Partai Demokrat yang berpotensi menjadi teman sekutu Sri Mulyani. Pertanyaannya, apakah PD berkenan merekrut Sri Mulyani menjadi tandemnya pada pemilu 2014, saya menduga peluangnya sangat minim,” tutur Ray Rangkuti.

Oleh karena itu, lanjutnya, sekalipun terlihat ada keinginan keras para pendiri parpol untuk mendorong Sri Mulyani menjadi calon presiden 2014, mungkin peluangnya baru akan terbuka pada pemilu berikutnya. Selain itu, tentu faktor keterkaitan Sri Mulyani dengan kasus Century tetap menjadi salah satu penghalang utamanya.

“Biasanya, kasus-kasus yanhg dipendam akan dibukakan kembali bila yang bersangkutan terlihat memiliki ambisi politik. Tentu tujuannya adalah meredam kansnya dalam politik,” kata dia.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *