Kangen Blitar, intangible Asset Pertumbuhan Ekonomi Daerah


 

unnamedKangen Blitar, acara reuni wong Blitar yang menetap di Jabodetabek (Jakarta dan sekitarnya) ternyata bukan melulu asli Blitar. Beberapa pengusaha asal ‘tetangga’ Blitar juga hadir pada acara temu Kangen di Gedung NAM Kemayoran Jakarta Pusat. Misalkan SD Darmono (chairman Jababeka Group) adalah kelahiran Yogyakarta. Tetapi ia tetap ikut membaur, kangen-kangenan dengan wong Blitar. Selain itu, Murdaya Poo (chairman Berca Group) yang sempat menghabiskan masa sekolah di Malang, Jawa Timur. Selain pengusaha, beberapa pejabat, politisi juga menghadiri acara Kangen Blitar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun tetap hadir kendatipun sedang sibuk dengan kegiatan kampanye Pilkada Jakarta 2017. “Sering (ikut) acara seperti ini. Yang pasti, saya senang sambil terkenang teman-teman lama, teman seperjuangan, dan suasana Blitar,” Djarot mengatakan kepada Redaksi.

Baginya, Blitar bukan sekedar dikenal dengan makam Bung Karno (presiden pertama Republik Indonesia) tetapi juga berbagai intangible asset. Salah satunya yakni pluralisme dan toleransi antar warga Blitar. Terlepas apa suku, agama, ras, antar golongan, warga Blitar terus memupuk persaudaraan antar sesama manusia. “Begitu banyak yang hadir (temu kangen), kami tidak memandang latar-belakangnya. Begitu banyaknya, saya bingung (kenali) dan agak sulit untuk kenali satu-satu.”

Sementara itu, istri Djarot yakni Happy Farida juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan acara Kangen sudah beberapa kali diselenggarakan. Khusus di Gedung NAM Kemayoran saja sudah tiga kali dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini. “Sebelum Bapak pindah ke Jakarta (menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta (Desember 2014), kami juga sering hadir. Saya selalu dampingi Bapak,” Happy mengatakan kepada Redaksi.

Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar mengatakan bahwa intangible asset yakni perpaduan antara budaya, alam, religi Blitar. Sehingga Samanhudi cenderung menerapkan pola pembangunan Blitar yang bertumpu pada kualitas SDM (sumber daya manusia). Kongkritnya, SDM bisa mengeksplorasi intangible asset tersebut untuk meningkatkan roda perekonomian daerah Blitar. “Potensi pariwisata dengan kekayaan budaya, alam, religi. Kami kemas, dan mobilisasi SDM di Blitar. Mereka bisa mendampingi turis-turis selama kunjungan ke Blitar. Multiplier effect sangat besar, terutama pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah,” Samanhudi mengatakan kepada Redaksi.

Di tempat yang sama, Gunawan (Papa sineas Livi Zheng, dosen University of Southern California) mengatakan bahwa kesibukan bukan hambatan untuk temu kangen warga Blitar. Gunawan dan istrinya, Lily juga berasal dari Blitar. “Kami beraktivitas di Jakarta, jarang pulang ke Blitar,” kata Gunawan.

Gunawan menilai Gedung NAM sudah pas sebagai tempat penyelenggaraan acara Kangen Blitar. Tak heran, selama tiga kali berturut-turut, acara Blitar selalu dihadiri Djarot, Samanhudi dan Rijanto. “Sudah tiga kali di sini (Gedung NAM Kemayoran). Semua makanan juga khas Jawa Timur, khususnya Blitar. Karena mereka juga bukan kangen teman, tapi makanan.”( Setiawan Liu / IM )

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *