Jembatan Kukar Ambruk dalam Hitungan Detik + Tim SAR Temukan 6 Jenazah


Runtuhnya jembatan Mahakam 2 di Kalimantan Timur terjadi dalam hitungan detiki. Itulah pengakuan dari para  korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong. Mereka  mengatakan, bahwa kejadian runtuhnya jembatan Kukar tak terdeteksi sebelumnya. Tiba-tiba jembatan bergoyang dan runtuh,” katanya..

Padahal, kata para korban, saat kejadian jembatan sedang diperbaiki. Salah seorang korban, Syahrini mengatakan, saat kejadian dia tengahmengendarai mobil.. Saat itu, kata dia, kendaraan di tengah hingga pinggir jembatan penuh karena harus bergantian lewat. “Saat itu saya mau ganti oli di Tenggarong Seberang, “  ujarnya.

Di saat antrean berjajar mobil dan sepeda motor itulah, jembatan miring. Hanya dalam hitungan detik, jembatan ambruk. “Begitu jembatan ambruk saya tercebur, hanya saja teman saya, Taufik belum ada kabarnya,” kata Syakrani.

Pada saat kejadian ia berada dalam antrean tepatnya di tengah jembatan. Ia bersama Taufik membawa galon isi ulang dari Tenggarong menuju Samarinda. Hanya saja di tengah jembatan terhenti karena macet.

“Bilang ada pergantian baut jembatan, kalau ada perbaikan kenapa tak ditutup saja,” katanya.

Terpisah, salah satu pekerja mengaku saat itu dirinya hanya bertugas membantu memasang alat prisma. Kemudian, dirinya berdiri di sisi jembatan sebelah kanan dari arah Tenggarong menuju Samarinda.

”Saat itu saya tidak terlalu memperhatikan kondisi jalan, karena saya bekerja dibalik sisi sebelah jembatan. Selang beberapa lama kemudian, saya hanya sempat melihat jembatan miring sebelum runtuh,” ujar warga Samarinda ini.

Ketika melihat jembatan sudah runtuh, ungkapnya, dirinya langsung melompat ke trotoar jembatan saat jembatan sudah ambruk. ”

Waktu itu saya sempat terguling di aspal, tapi tangan saya tersangkut di pipa pembatas jembatan sehingga saya tidak masuk ke sungai. Ketika saya melihat ke bawah, saya melihat jembatan sudah merapat dengan tanah kemudian saya melompat,” ucapnya.

 

Tim SAR Temukan 6 Jenazah

TIM pencari dan penyelamatan (SAR) korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Senin (28/11) pagi kembali menemukan enam jenazah sehingga total korban tewas yang ditemukan mencapai 11 orang.

“Jenazah ditemukan sekitar 10 kilometer sebelah hilir lokasi kejadian tepatnya di wilayah Kecamata Loa Kulu,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo di lokasi kejadian, seperti dikutip Antara.

Keenam jenazah yang baru ditemukan itu langsung dibawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk diidentifikasi.

Dengan demikian total korban meninggal dunia yang ditemukan jasadnya hingga Senin pukul 09.30 Wita jadi 11 orang.

Sebelumnya usai kejadian runtuhnya Jembatan Kartanegara Sabtu (26/11) telah ditemukan empat orang dan satu orang yang bernama M Iskandar yang merupakan Manajer Umum Surat Kabar Harian Koran Kaltim ditemukan Minggu (27/11) malam pukul 21.30 wita sekitar 500 meter dari jembatan naas itu.

Empat korban tewas sebelumya seluruhnya adalah warga Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni M Fairuz (22) warga Kecamatan Tenggarong, Agus (25) warga Tenggarong, Fadlan (16) warga Tenggarong, dan Alisyah (1 tahun 6 bulan) warga
Loa Kulu.

Hingga berita ini ditulis Posko Polres Kukar mencatat masih ada 31 orang hilang, 46 luka-luka dan 11 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana pada Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, mengatakan, hambatan tim SAR dalam melakukan pencarian korban yakni arus Sungai Mahakam cukup yang cukup deras dan tiang jembatan yang terancam roboh juga menyulitkan proses pencarian korban.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *