Jelang pilgub DKI, PAN lagi-lagi andalkan artis


Partai Amanat Nasional (PAN) sudah lama dikenal dengan julukan ‘Partai Artis Nasional’. Sejak awal berdiri di era reformasi, partai ini kerap menjadikan artis-artis sebagai jualan agar pemilih tertarik.

Di Pemilu 2014 lalu, beberapa artis lolos ke Senayan, dan beberapa di antaranya berasal dari PAN. Seperti musisi Anang Hermansyah, Desi Ratnasari, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Primus Yustisio, dan Lucky Hakim. Jumlah yang lolos ini hanya segelintir dari puluhan artis yang menjadi caleg PAN saat pemilu lalu.

Di Pilkada serentak Desember 2015 lalu, salah satu artis yang berhasil menang dalam pemilihan kepala daerah adalah Sigit Purnomo alias Pasha Ungu. Dia menjadi wakil wali kota Palu.

Nah, jelang pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, sejumlah nama sudah mulai masuk bursa. Jika partai-partai lain mencari calon yang berkualitas, PAN malah kembali mewacanakan mengusung kadernya yang berlatar belakang artis. Dua nama yang disebut adalah Desi Ratnasari dan Eko Patrio.

Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengatakan PAN berencana mengusung kader partainya sendiri untuk bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta. Nama Desi dan Eko merupakan hasil konsolidasi di DPW PAN DKI Jakarta.

“Iya sudah ada nama Eko Patrio dan Desi Ratnasari dalam diskusi. Mereka juga kami anggap siap. Tapi tidak menampik untuk calon lainnya jika ada,” ujar Hanafi di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu (31/1).

Meski begitu, Hanafi mengaku partainya terbuka mengusung calon yang bukan kader PAN. “Ada Ridwan Kamil, Tantowi Yahya, Ahok, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, atau Bu Risma. Itu kami amati perkembangannya,” ujar Hanafi.

Apa kata Ahok soal munculnya pesaing dari kalangan artis?

“Justru makin banyak yang calon, makin bagus,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (1/2).

Dia tidak mempermasalahkan banyaknya calon yang akan maju menjadi pesaingnya dalam kontestasi pesta demokrasi itu. Disinggung soal popularitas Eko dan Desy sebagai publik figur, Ahok menyebut tak mau ambil pusing.

“Ya enggak tahu saya. Tergantung masyarakat. Saya enggak mau pusing. Saya pikir kalau petahana itu ya, enggak usah pusing soal kampanye, soal pilkada,” tegas mantan politisi Gerindra ini.

Baginya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana bekerja dengan maksimal. Jika bekerja baik, katanya, secara otomatis dukungan warga DKI Jakarta akan mengalir kepadanya.

“Kamu fokus kerja saja, jadi kalau ada orang bisa lebih baik daripada kamu programnya, dia terpilih, yang untung orang Jakarta. Kamu cuma cukup fokus kerja saja baik-baik enggak usah terlalu ini,” tandasnya. ( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *