Temuan Anak Magang buat Ahok Berang


ubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang mengetahui masih banyak pompa air rusak pada musim penghujan ini.

Padahal, kata dia, seharusnya pompa air itu berfungsi optimal untuk memompa air.

Sehingga meminimalisir kemunculan genangan saat hujan turun. Basuki menginstruksikan anak-anak magang yang telah direkrutnya untuk turun ke lapangan.

Hasilnya, anak-anak magang menemukan adanya pompa air di 21 lokasi yang dipenuhi sampah. Sampah itu menyebabkan pompa sulit memompa air hujan dan mengakibatkan terjadinya genangan.

“Saya tahu ini dari anak magang, di mana dalam smart cityterpantau pompa tidak berfungsi,” kata Basuki, di Balai Kota, Senin (1/2/2016).

Selama ini, Basuki mengaku selalu menginstruksikan Dinas Tata Air untuk mengawasi pompa air. Namun, laporannya selalu tidak ada pompa yang bermasalah.

Basuki mengaku lebih memilih merekrut banyak anak magang ketimbang menerima PNS.

“Kerja pegawai menghabiskan uang Rp 18 triliun setiap tahun kagak kerja. Mending anak magang, (magang) dua-tiga bulan, Jakarta beres,” kata Basuki.

Sebagai mantan pengusaha tambang, Basuki mengetahui cara kerja pompa air. Jika pompa tersumbat sampah, maka trafonya akan semakin panas dan terbakar.

Sehingga perlu ada perawatan berkala yang dilakukan Dinas Tata Air DKI.

Meski demikian, Basuki mengatakan, permasalahan ini bukan kesalahan Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendarwan. Melainkan kesalahan masa lalu yang kini tengah diperbaiki.

“Masa hujan 2-10 bulan, masih enggak bisa merawat pompa,” kata Basuki.

Selain itu, Basuki menemukan ada rumah pompa yang tidak dipasang genset. Kemudian Basuki juga menemukan pompa-pompa kecil di 40 lokasi belum dipasang CCTV atau kamera pengawas.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menjelaskan, dari 150 rumah pompa dengan 453 pompa, 10 persen di antaranya mengalami kerusakan, atau sekitar 28 pompa. Contohnya seperti di daerah Waduk Pluit.

Namun, dia menjamin tahun ini tidak ada lagi pompa yang rusak. Termasuk panel listrik dan gensetnya.

“Pak Gubernur tadi sampaikan di Rapat Pimpinan, semua (pompa) yang rusak dan dalam perbaikan, dan yang aktif semuanya harus terawat. Jadi semua (pompa) tahun ini kami benahi,” kata Teguh.

Selain itu, Dinas Tata Air DKI juga akan melengkapi semua pompa dengan genset. Termasuk pemasangan Kamera Closed Circuit Television (CCTV) di seluruh rumah pompa.

Seluruh perawatan pompa nantinya akan diserahkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). Sehingga, perawatan pompa tidak dilakukan ketika musim hujan tiba.

“Saya maunya sih ganti baru (pompa air) semua. Sebab, biaya perbaikan sama saja dengan beli baru,” kata mantan Camat Pulogadung itu.( Kps / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *