Jasin: Nazaruddin Dalam Perjalanan Menuju Indonesia + Ada Kerabat Nazaruddin di Kolombia + Anas: Demokrat Benar Temui Nazar di Singapura


Pimpinan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto (Kiri), M Jasin (tengah), dan Chandra M Hamzah (kanan)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budang Pencegahan, M Jasin meminta semua pihak untuk bersabar menantikan datangnya tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin dari Kolombia, Amerika Latin.

“Sekarang (Nazaruddin) masih dalam perjalanan. Tunggu saja dengan sabar,” kata Jasin melalui pesan singkat kepada SP, Jumat (12/8) pagi.

Jika benar Nazaruddin sudah diterbangkan menuju Indonesia. Diperkirakan akan sampai Indonesia pada Sabtu (13/8) sekitar jam 11.00 WIB. Sebab, dibutuhkan waktu 28 – 30 jam perjalanan.

KPK ikut dalam tim yang menjemput Nazaruddin. Menurut Juru bicara (Jubir) KPK, Johan Budi ada enam orang dari KPK yang dikirim ke Kolombia dalam rangka upaya penjemputan.

Mantan Politikus dan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut dikabarkan meninggalkan, Bogota, Kolombia pada jam 05.17 WIB. Dia beserta tim penjemputan dari Indonesia meninggalkan Kolombia dikabarkan menggunakan pesawat carteran.

Sebelumnya, Nazaruddin ditangkap polisi Kolombia di Catagena pada Minggu (7/8) waktu setempat. Dia ditangkap di sebuah kafe saat sedang berniat makan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa

 

Ada Kerabat Nazaruddin di Kolombia

Subagia tidak bisa mendeskripsikan ciri-ciri pria bernama Nasir dan Neneng.

Di Kolombia Nazaruddin tidak sendirian. Buronan polisi sedunia ini ditemani sang istri Neneng Sri Wahyuni dan seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Kedutaan Besar Indonesia di Kolombia juga tidak terlalu tahu siapa laki-laki yang bersama Nazaruddin dan istrinya itu.

“Memang ada tiga orang. Nazaruddin dan dua orang lagi. Salah satunya adalah istrinya,” kata Wakil Duta Besar RI di Kolombia, Made Subagia dalam perbincangan dengan VIVAnews.com lewat telepon, Jumat 12 Agustus 2011.

Lalu, siapa pria yang bersama Nazaruddin dan Neneng itu? Pria yang bersama keduanya itu, kata Subagia, masih warga negara Indonesia. Informasi yang diterima Kedutaan, si pria itu bernama Nasir.

“Kalau tidak salah, pria itu masih ada hubungan saudara dengan Nazaruddin. Abangnya atau iparnya, tapi itu baru informasi yang kami terima,” kata Subagia. Informasi yang diterima kedutaan sangat sedikit soal orang ini.

Ciri-ciri orang yang bernama Nazir itu sulit dideskripsikan sebab Subagia tidak melihat langsung saat mereka ditahan polisi di Cartagena. “Kami hanya menerima Nazaruddin ketika sudah diangkut dari Cartagena ke Bogota. Dia sendiri,” kata Subagia.

Dua orang pendamping Nazaruddin ini juga pernah ditulis media setempat. Media El Tiempo menulis, Nazaruddin telah tiba di Bogota pada 22 Juli 2011 lalu sebagai turis. Ia tiba dengan penerbangan carteran dari Washington, Amerika Serikat.

“Kemudian ia pindah ke Cartagena. Menurut pihak berwenang, ia telah menyewa apartemen di Bocagrande, diduga berbagi dengan dua orang Indonesia lainnya,” demikian diberitakan El Tiempo.

 

Anas: Demokrat Benar Temui Nazar di Singapura

Sebelumnya, tim Demokrat menyebut berat Nazaruddin menyusut 18 kilogram.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan tim Partai Demokrat benar-benar berangkat ke Singapura untuk menemui mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Hal ini diungkapkan Anas menjawab keraguan masyarakat mengenai kesungguhan upaya Demokrat menemui Nazaruddin.

“Itulah informasi yang didapatkan oleh tim dan dilaporkan ke DPP. Kemudian kami sampaikan kepada publik,” kata Anas di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2011.

Mengenai berat badan Nazaruddin yang menyusut hingga 18 kilogram, Anas mengatakan itulah fakta yang ditemukan pada pertemuan tim Demokrat dengan Nazaruddin di Singapura. “Itu kan beberapa bulan yang lalu. Tiga bulan yang lalu, ketika bertemu yang bersangkutan di Singapura,” kata dia.

Ketika didesak wartawan apakah tim benar-benar bertemu dengan Nazaruddin, Anas menjawab “Ya masa nggak ketemu,” kata Anas sambil tersenyum.

Sebelum menjadi tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Nazaruddin memang dikabarkan terbang ke Singapura. Namun, Nazaruddin kemudian diduga berpindah tempat, setelah dinyatakan tersangka dan menjadi buronan Interpol.

Namun, Interpol kemudian berhasil menangkap Nazaruddin di Kolombia. Polisi Nasional Kolumbia menemukan fakta, bahwa, “Nazaruddin memasuki negara tersebut menggunakan pesawat carteran dari Washington, Amerika Serikat.”Pemerintah Bogota saat ini sedang menunggu kabar dari Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terkait proses ekstradisi Nazaruddin.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *