Jangan Biarkan Darah Melukai Natal di Papua


“Tak perlu lagi ada penangkapan maupun penembakan warga sipil.”

Kasus penembakan warga sipil di Papua membuat legislator asal daerah pemilihan itu angkat bicara. Anggota Komisi X DPR Diaz Gwijangge berharap bulan ini menjadi momentum untuk menghentikan penangkapan dan penembakan warga sipil.

“Bulan Desember dan memasuki Hari Natal sebaiknya Papua tidak dijadikan ajang penangkapan dan penembakan warga sipil. Wilayah itu harusnya ditetapkan sebagai tanah damai,” ujar anggota Fraksi Demokrat itu , Senin, 6 Desember 2010.

Diaz menyesalkan atas meningkatnya aksi penembakan terhadap sejumlah warga di wilayah tersebut. Menurutnya, hal itu melukai masyarakat kecil yang mendambakan kedamaian. “Tak perlu lagi ada penangkapan maupun penembakan warga sipil. Biarkan masyarakat merayakan Natal dalam suasana damai dan tentram,” ujarnya.

Menurutnya, penangkapan, penahanan, dan penembakan warga tidak pernah menyelesaikan masalah. Dia meminta aparat melihat setiap permasalahan dengan jernih dan menanganinya dengan pendekatan kemanusiaan.

“Masyarakat tidak serta merta menjadi kambing hitam atas setiap aksi penembakan. Saya minta agar kasus seperti itu tidak terulang lagi,” ujarnya.

Menurutnya, ada sesuatu yang janggal karena 1 Desember yang disebut-sebut menjadi HUT OPM dibesar-besarkan sehingga menjustifikasi pihak aparat keamanan melakukan penggeledahan dan penangkapan warga sipil.

”Insiden itu melukai masyarakat kecil yang mendambakan kedamaian. Saya berharap agar bulan Desember ini Papua dijadikan tanah damai. Tak perlu lagi ada penangkapan maupun penembakan warga sipil. Biarkan masyarakat merayakan Natal dalam suasana damai dan tentram,” kata Diaz

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *