‘Jangan Adu Domba DPR-Presiden Soal Gedung Parlemen’


Presiden diklaim sebenarnya sudah setuju pembangunan itu.

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, berkilah tentang peristiwa Presiden Joko Widodo yang menolak
menandatangani pembangunan gedung baru Parlemen saat rangkaian pembukaan masa sidang I DPR
tahun 2015-2016 pada Jumat, 14 Agustus 2015.
Menurut Fahri, sesungguhnya Presiden sudah setuju dengan rencana pembangunan gedung baru DPR
itu. Presiden belum bersedia karena belum ada sedikit pun bentuk fisik yang sudah dibangun dari
keseluruhan rencana, meski anggaran pembangunannya sudah disetujui.
“Anggarannya baru dipidatokan (disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan tentang
Rancangan APBN 2016). Enggak usah diadu domba DPR dan Presiden,” katanya seusai menerima
kunjungan delegasi Kongres Amerika Serikat di kompleks Parlemen di Jakarta pada Minggu, 16
Agustus 2015.
Fahri menjelaskan, gedung baru DPR itu kelak tentu digunakan oleh rakyat dan wakil rakyat.
Pembangunan pun direncanakan tidak rampung pada periode DPR sekarang: 2014-2019, melainkan
periode berikutnya. Maka anggota Parlemen yang akan menikmati pun adalah wakil rakyat periode
berikutnya.
Presiden menolak menandatangani pembangunan gedung baru DPR pada Jumat pekan lalu. Awalnya,
permintaan itu disampaikan Ketua DPR, Setya Novanto, pada pidato pembukaan masa sidang I DPR
tahun 2015-2016.
Ada tujuh bangunan baru DPR yang disebut sebagai tujuh ikon Parlemen. Dijadwalkan di awal,
Presiden akan menandatangani prasasti pembangunan gedung atau ikon Parlemen itu.
Fahri mengakui bahwa Presiden enggan menandatangani prasasti pembangunan tujuh ikon Parlemen
itu. “Ada permintaan dari Pak Jokowi karena di mana-mana beliau ingin supaya suatu proyek itu tampak
dan clear, baru ada proses dan kita bicarakan arahnya. Akhirnya kita akan bicarakan belakangan
dengan beliau,” kata Fahri, ketika itu.
Memang hingga kini, belum ada fisik rencana pembangunan tujuh ikon Parlemen itu. Berdasarkan
informasi yang diperoleh, gedung baru itu akan dibangun di sebelah Gedung Nusantara DPR. Karena
belum ada fisik rencana pembangunan hingga rincian anggarannya, Presiden belum bersedia
melakukan penandatanganan itu.
Rencananya, gedung baru DPR nanti akan diisi berbagai hal menyangkut Parlemen. Seperti museum
Parlemen, yang kini masih ditempatkan di lantai dua Gedung Nusantara DPR.( V V / IM )
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *