Hiruk Pikuk Tindak Pidana Korupsi Petinggi di Gedung Merah Putih


Hiruk Pikuk Tindak Pidana Korupsi Petinggi di Gedung Merah Putih

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 11 Desember 2020/Indonesia Media – Dua hari belakangan (Jumat – Minggu), suasana Gedung Merah Putih KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Jl. Kuningan Jakarta Selatan terlihat jauh lebih padat daripada biasanya di dalam dan luar, termasuk deretan mobil crew media elektronik parkir di bahu jalan. Dua kasus dengan OTT (operasi tangkap tangan) yakni korupsi berkaitan dengan pengadaan bantuan sosial (bansos) dan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Bupati Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Kedua OTT tersebut juga dengan jumlah ‘jumbo’ para tersangkanya, yakni masing-masing lima orang termasuk bupati dan menteri sosial. Jumat (4/12/2020), Bupati Bangkai Laut, Wenny Bukamo diamankan KPK dan beberapa pihak swasta. Pada saat yang bersamaan, selang beberapa jam, petugas KPK beroperasi lagi setelah mendapat informasi tentang dugaan terjadinya penerimaan uang oleh pejabat Kementerian Sosial (Kemensos). “Saya sudah dua hari nggak pulang. (cameraman) kan harus standby karena ada rentetan (peristiwa) untuk pengambilan gambar (video) disini (Gedung Merah Putih KPK). Ada dua OTT, Mensos (Menteri Sosial) dan Bupati Banggai. Terutama (jabatan) seorang Menteri, nilai berita lebih tinggi,” kata salah seorang video jurnalis Tv swasta yang sehari-harinya bertugas di KPK, Deno.

Kendatipun Jakarta diguyur hujan terus menerus selama dua hari, beberapa jurnalis harus mengenakan baju berlapis, bahkan jaket. Terutama ketika mereka harus menunggu para tersangka dengan targan diborgol dan rompi oranye keluar dari gedung menuju rumah tahanan. Bahkan ketika Mensos Juliari Batubara digiring dari ruang penyidik ke ruang konferensi pers (terkoneksi dengan pressroom), wartawan terutama cameraman berdesakan, momentum untuk mengambil gambar dari berbagai angle. Sehingga, ketika mereka menunggu momen, ada celetukan “Maling beras.. maling beras…” yakni penyelewengan Bansos penanganan covid berupa paket sembako (beras, gula, minyak, dll) di Kemensos tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun.

 

“Kami pasti merasa capek. Tapi karena sudah tugas, (standby liputan di gedung KPK) harus dijalankan. Kalau mau tidur-tidur ayam (tidur dalam waktu singkat) hanya bersandar di tembok,” kata Deno. Video jurnalis termasuk photographer, wartawan tulis yang standby hanya mengandalkan kursi dan tikar karet spon seadanya untuk ‘tidur-tidur ayam’. Menteri Sosial Juliari Batubara adalah menteri kedua setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK beberapa hari yang lalu. Sehingga, suasana ‘pilu’ dalam kurun waktu dua minggu belakangan ini sampai pada suasana hiruk pikuk di Gedung Merah Putih, khususnya pressroom (ruang kerja wartawan). “Nilai beritanya tinggi, terutama kasus Mensos. Di tengah pandemic covid yang masih berlangsung, ternyata ada penyelewengan dana bansos. Kami standby dan nggak pulang selama dua hari, nggak terpengaruh juga dengan cuaca buruk hujan besar, karena tugas 24 jam nonstop. Kecuali, anak saya telepon dan minta sesuatu, biasanya saya pulang sebentar. Pressroom juga buka 24 jam,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *