Jakarta – Presiden SBY diminta tinggal di Istana dan tidak pulang pergi ke Cikeas. Selain tak efesien dan cost mahal juga menyengsarakan rakyat yang dilewati mobil rombongan presiden.
“Salah satu konsekuensi menjadi presiden adalah tinggal di Istana agar tidak merepotkan,” ujar Hendardi ketika dihubungi Inilah.Com, Jumat sore.
Menurut Hendardi, seharusnya SBY mencontoh mantan Presiden Gus Dur yang memilih tinggal di Istana daripada kediaman pribadinya agar tidak menyengsarakan rakyat.
Dikatakan, bila SBY tetap memilih tinggal di kediaman pribadinya di Cikeas Bogor, selain kurang efesien untuk kinerjanya juga menlan cost atau biaya yang cukup tinggi.
Biaya itu berupa bensin untuk rombongan puluhan mobil pengawal pribadinya dan biaya masuk halan bebas hambatan (TOL). Belum lagi kenyamanan masyarakat yang disekitar jalan yang dilewati rombongan presiden pasti akan terganggu, karena pasti dihentikan untuk beberapa lama sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup parah.
Tidak itu saja, sikap arogansi Patroli Pengawal (Patwal) Presiden yang suka arogan dan membentak rakyat kecil ketika sedang bertugas mengamankan perjalanan bosnya.
Permintaan SBY agar tidak tinggal di Cikeas menghangat di Twitter. Topik itu muncul di situs mikro blogger itu setelah Hendra menulis surat pembaca di harian Kompas.