Harga Jual di Pasaran Tentukan Kelayakan Sorgum sebagai Bahan Pangan


Harga Jual di Pasaran Tentukan Kelayakan Sorgum sebagai Bahan Pangan

dilaporkan: Setiawan Liu

Bogor, 13 Januari 2023/Indonesia Media – Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) melihat biaya sebagai komponen penting bagi produsen makanan dan minuman (mamin) untuk menjadikan sorgum sebagai bahan pangan alternative. Biaya produksi mamin dengan memanfaatkan sorgum pada penyusunan harga jual di pasaran sangat menentukan karena perusahaan pasti berorientasi pada bisnis. “Kalau (perusahaan) bisa membawa (proses produksi) dengan harga yang lebih murah, atau sama dengan harga gandum atau terigu, itu pasti dijadikan pertimbangan (pemanfaatan sorgum). Perusahaan seperti Indofood (produsen mie instan) pasti beralih pada sorgum,” Ketua KBI Mastur mengatakan kepada Redaksi.

Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor gandum yang nilainya mencapai sekitar Rp12,2 triliun. Gandum di beberapa Negara, termasuk Australia merupakan produk premium. Gandum juga merupakan bahan baku untuk produk populer di Indonesia, yakni mie instan produksi Indofood. Wacana sorgum sebagai bahan pangan alternatif untuk mengurangi beras, gandum, terigu terus dikemukakan. “Kalau bicara pangan dengan sorgum, itu tidak untung. Produsen mie instan pasti tidak tertarik karena prinsip ekonomi yang menjadi pegangan pengusaha,” kata kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen)

Peneliti di BB Biogen juga sudah mengestimasi hasil dari penangkaran benih sorgum Bioguma. Satu hektar lahan bisa menghasilkan lima ton biji atau empat ton benih. Potensinya 7 – 9 ton biji yang dihasilkan. Harganya misalkan Rp 3 – 4 ribu (biji sorgum yang belum disosoh), tetapi sebagai pengganti terigu masih dianggap berat. Dari sisi protein, sorgum diyakini lebih bagus. Sedangkan untuk hitung-hitungan biaya produksi, selama ini biaya produksi jagung lebih tinggi. Selama ini, biaya produksi sorgum rendah. Kalau penanaman di daerah kering seperti Nusa Tenggara Timur, hasil panen sorgum bisa dimanfaatkan untuk pabrik pakan ternak, biaya sorgum lebih bagus. Pada prosesnya batang tanaman sorgum diperas dengan menggunakan pemeras tebu dan menghasilkan sisa berupa ampas atau bungkil. Ternyata, ampas batang Sorgum punya nilai jual, walaupun masih sangat sedikit realisasinya oleh industry. “Persoalan pada harga. Satu barrier pengembangan dan pemanfaatan sorgum, (yakni) harga. Kalau pelaku usaha di Indonesia bisa membuat sorgum dan petani sorgum bisa untung, industry pengolahan sorgum bisa seperti di Amerika, Eropah yang sudah jauh lebih maju. Industri pertanian di Amerika, petani punya ratusan hektar lahan, mekanisasi efektif sehingga efisien. Sama seperti gandum, kedelai, kapas yang menjadi kekuatan Amerika karena sector pertanian sudah mekanisasi,” kata Mastur. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *