Gempa Banten Akibatkan Tremor Gunung Tangkuban Parahu Meningkat


 Gempa yang terjadi di daerah Banten berpengaruh pada peningkatan tremor Gunung Tangkuban Parahu. Meski demikian, fenomena alam itu tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas vulkanik.

Petugas pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Ilham Mardi Karyanta mengatakan getaran gempa sempat terekam oleh seismograf. Skala tremor pun menunjukan peningkatan.

Walaupun demikian, ia memperkirakan gempa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap aktifitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. Pasalnya, sejak pagi seismograf masih merekam tremor yang cenderung tinggi karena erupsi.

“Iya overscale (saat gempa), dari tadi siang juga sebenarnya overscale untuk rekaman erupsinya,” kata dia saat dihubungi, Jumat (2/8/2019) malam.

“Tadi pas gempa seismograf memang meningkat akibat gempa. Tapi tidak akan berpengaruh,” ia melanjutkan.

Minta Ditutup

Kepolisian Resor (Polres) Subang meminta pengelola menutup aktivitas wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu pasca kembali erupsi freatik Kamis (1/8).

Kapolres Subang, AKBP M Joni mengatakan kebijakan itu berlaku hingga kondisi Gunung Tangkuban Perahu kembali normal oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Ini untuk antisipasi, daripada nanti terjadi erupsi yang lebih besar dan kita perlu evakuasi, sementara ini kita tutup,” kata dia saat dihubungi. Hingga kini, ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa fenomena alam itu.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Banten pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Pusat gempa berada pada 147 kilometer barat daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 kilometer.

Berdasarkan rilis dari BMKG, guncangan gempa tektonik terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 7,4. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km.

BMKG menyebutkan, gempa berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk beberapa wilayah di antaranya Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter).

Kemudian daerah Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter). Lalu, Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter).

Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter). Lalu Lebak dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter).

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah status siaga untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Kepada masyarakat di wilayah dengan status waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. ( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Gempa Banten Akibatkan Tremor Gunung Tangkuban Parahu Meningkat

  1. Perselingkuhan Intelek
    August 2, 2019 at 9:51 pm

    Kegiatan Bumi mencari jalan keluar, dalam semalam terjadi 3 Gempa, Banten, Sukabumi dan Melonguane Sulut dan merambat terasa secara Luas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *