Kemenpar membuat kebijakan penting untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Pemerintah akan membebaskan visa untuk turis dari 5 negara dan menyederhanakan izin masuk untuk kapal wisata yacht.
Rabu (5/11/2014) kantor Menpar Arief Yahya menjadi tuan rumah ‘Rapat Koordinasi Gabungan dengan Kemenko Kemaritiman Mengenai Perpanjangan Visa Kunjungan dan Perizinan Kapal Wisata’. Arief dan Menko Maritim Indroyono Soesilo menelurkan 2 kebijakan penting.
Yang pertama, pemerintah akan membebaskan visa untuk turis dari 5 negara yaitu Rusia, Tiongkok, Jepang, Korsel dan Australia. Menurut Arief, target mereka adalah angka optimistik berupa 400-500 ribu kunjungan wisatawan dan mendulang devisa pariwisata USD 11,3 juta (Rp 136,8 miliar).
Yang kedua, pemerintah akan memudahkan izin kunjungan kapal wisata yacht. Caranya dengan membuat pelayanan one stop online service yang berada di bawah naungan Kemenku, Kemenhub dan TNI.
Arief mengatakan dua kebijakan ini akan efektif mulai Januari 2015. Beragam tanggapan pun muncul. Kebijakan ini dinilai merupakan langkah quick win yang disebut Arief, yaitu mendongkrak pariwisata tanpa mengeluarkan terlalu banyak biaya.
Tapi jangan lupa, bagaimana dengan masalah infrastuktur? Bagaimana dengan pengemasan objek wisata. Tentunya jangan sampai wisatawan yang sudah gembira dengan bebas visa, namun kemudian kecewa dengan sulitnya akses menuju objek wisata, atau objek wisatanya kurang ditata dengan baik.
Bagaimana langkah Arief terhadap pembangunan infrastruktur? Publik harus sama-sama menunggu kebijakan apa nanti yang diambilnya.
Malam harinya, menteri Arief menghadiri Indonesia International Dance Festival di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Di sana Arief mengungkapkan rencana lain untuk meluncurkan TV digital pada Januari 2015 yang kontennya adalah promosi pariwisata Indonesia agar bisa ditonton dunia
Yang penting juga untuk Turis Asing adalah Soal Keselatan Keamanan Sekuriti. Untuk para Turis Asing ini, kalau Sekuriti Tidak Terjamin maka mereka akan Kapok mengunjungi Indonesia !!!
semestinya bebas visa berlaku timbal balik. Kalau semua visa dibebaskan, otomatis pemasukan negara berkurang. Terus terang saya tidak setuju bebas visa, sebab pembayaran visa masuk ke kas negara. Lagian kan sudah ada VOA.
Insonesia masih banyak Memerlukan Turis Asing, maka Bebas Visa seharusnya diterapkan, karena banyak sekali Turis Asing yang mengeluh Besarnya Biaya Masuk Visa Indonesia Terlalu Mahal, coba saja coba hilangkan/bebaskan visa msuk, pastinya Turis Asing akan Meningkat, maka jumlah Turis Asing ke Indonesia dikalahkan oleh Negara Lain
VOA $ 25 / per kepala itu sudah terlalu murah. Harusnya $ 45 / kepala
VOA di jadikan $ 45 di jamin Turis Batal ke Indonesia semua, apa hebatnya Indonesia bidang Turis ??? masih lebih unggul Thailand, Filipina dan Negara Lain, coba bandingkan dengan seksama, turis China yang begitu banyak saja sudah Berpaling dari Indonesi, mereka lebih tertuju ke Aussie dan Korea
kalau saya sih prinsipnya kalau turis mau datang ya silakan, kalau tidak ya tidak apa-apa. Bukan masalah bagi saya. Asal jangan ilegal dan berbuat kriminal mengganggu warga disini.
Tidak Masalah buat loe Pengamat, tapi pakailah pikian loe untuk Negara, Pemasukan Uang Melalui Turis itu besar !!! memangnya loe mau Negara semakin Bangkrut ??? dah di Bangkrutin oleh Koruptor sekarang ditambah Bangkrut sama orang seperti loe gitu jalan pikirannya !!! kasian Indonesia !!!
pemasukan besar, tapi kalau ada yang illegal, ongkos deportasinya lebih besar lagi. Kagak sebanding nilainya.
Nah itu cara jalan pikiran otak eror, dag belajar lagi sono supaya gak terlalu Oon !