Di Balik Pembangunan Research Hospital Jababeka, Motivasi Penciptaan Manusia yang Sehat


Di Balik Pembangunan Research Hospital Jababeka, Motivasi Penciptaan Manusia yang Sehat

dilaporkan: Liu Setiawan

Cikarang, 1 Maret 2024/Indonesia Media – Dokter Spesialis Bedah Saraf, Prof. Satyanegara menilai ajakan bergabung mendirikan teaching and research hospital di Jababeka Cikarang, Jawa Barat sebagai peningkatan motivasi khususnya bidang kesehatan, menciptakan manusia yang sehat, produktif termasuk dengan memanfaatkan bioteknologi modern. Prof. Satyanegara bahkan mengutip quotes terbaik untuk pembangunan research hospital, yakni tekad keras, gigih serta tidak takut menghadapi segala kesulitan. “baru sekitar setengah bulan yang lalu, saya bertanya-tanya mengapa (chairman & founder Jababeka) mau ketemu saya. ternyata, (pertemuan dan pembahasan rencana pembangunan research hospital) semakin membangkitkan semangat saya. seperti quotes filosofi (Tiongkok) Yi Kung Yi San,” kata Prof. Satyanegara pada Kuliah Umumnya di Theater Fakultas Kedokteran President University, Jababeka.

Ia menguraikan filosofi tersebut, Yi Kung Yi San menggambarkan seseorang yang bertekad keras dan gigih, serta tidak takut menghadapi segala kesulitan.  Filosofi tersebut dengan narasi sejarah seorang kakek tua yang sebelumnya dianggap bodoh oleh sekelilingnya. Kakek tersebut bertekad memindahkan gunung, mengingat dia tinggal di desa yang miskin. Sementara di balik gunung, ada desa yang kaya dan makmur. Mengapa desa yang miskin terletak di sebelah gunung?, si kakek bertekad meratakan gunung tersebut. Makna pemikirannya, sikap kakek tersebut tekad dan gigih, tidak takut menghadapi kesulitan sampai idenya dianggap bodoh oleh orang-orang di desanya. “Sama seperti pak Darmono (Chairman & founder Jababeka) punya ide dan tekad membangun Jababeka medical city. Ide (rencana pembangunan research hospital) ini terlalu luas bagi saya. selama ini (kontribusi saya) pada rumah-rumah sakit (Mayapada hospital, Rumah Sakit PIK/Pantai Indah Kapuk, Tzu Chi hospital, dll) sudah jadi (pembangunan fisiknya) dan saya tinggal manage orangnya saja. pak Darmono, ibaratnya seorang kakek yang pintar (pada narasi sejarah Tiongkok) bikin pekerjaan di luar dugaan saya, Research hospital dengan bioteknologi,” kata Prof. Satyanegara.

Dampak positif yang dapat dirasakan dengan adanya bioteknologi modern di antaranya, yaitu Pencegahan Penularan Penyakit, Ilmu Kesehatan Semakin Berkembang, Kemudahan Akses Kesehatan, Penemuan Obat untuk Penyakit Berbahaya. Pemanfaatan bioteknologi di bidang kedokteran antara lain rekayasa genetika, pembuatan hormon insulin, cloning, pembuatan antibiotic, pembuatan vaksin, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, fusi sel atau hibridoma, antibodi monoklonal, sel punca, dan lain-lain.  “(pembangunan research hospital) sebagai ide pak Darmono juga mengingatkan saya pada filosofi Jawa juga milik penguasa pemerintahan yang lalu. waktu saya mendampingi beliau (1972 – 2008), filosofi Jawa tersebut pernah diungkapkan berkali-kali, bunyinya ‘Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo aleman’ (Jangan mudah terheran-heran; jangan mudah menyesal; jangan mudah terkejut-kejut; jangan mudah kolokan atau manja). Filosofi Jawa, kutipan terbaik untuk pak Darmono dan Tim nya, pak Sigit Samsu (CEO Berkah Maju Sejahtera/Aerostar Jet Aviation. exclusive Air Charter Provider) yang meningkatkan semangat saya,” kata Prof. Satyanegara di depan para undangan; Eka Tjandranegara (Grup Mulia), Surjanto Sosrodjojo (Grup Sinar Sosro), Iwan Brasali (Group Brasali), dll. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *