Ratusan orang tak dikenal diketahui berkumpul di pertigaan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, sebelum membakar dan merusak Mapolsek Ciracas, Jumat (28/8/2020) malam kemarin, sekira pukul 23.30 WIB.
Seorang saksi mata bernama Asep (27) merupakan salah satu warga yang menyaksikan detik-detik gerombolan tersebut menyisir warga di sepanjang jalan mulai dari Arundina hingga Mapolsek Ciracas.
“Awal-awal saya kirain cuma club motor, enggak tahunya lama-lama semakin banyak. Pas mereka mau jalan teriak-teriak, ‘bubar-bubar!’ begitu,” kata Asep di Ciracas, Sabtu (29/8/2020).
Asep yang kala itu hendak perjalanan pulang menuju rumahnya terpaksa berputar balik menjauhi kerumuman lantaran mereka memblokir 2 ruas jalan saat mengendarai sepeda motor.
Bahkan mereka mengancam warga sambil mengacungkan berbagai senjata tajam yang dibawanya. Beberapa dari mereka juga menenteng senjata api.
“Saya dihentikan tepat di depan Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan langsung diminta untuk putar balik. Ada beberapa orang yang mengancam sambil mengacungkan celurit ke arah saya,” katanya.
Gerombolan orang tersebut juga sempat memukuli seorang warga yang mengendarai mobil saat terjebak di tengah kerumunan. Pengemudi tersebut babak belur lantaran keluar dari mobil saat kendaraan mereka melintas.
Asep yang merasa terancam kemudian melarikan diri dan bersembunyi di kompleks perumahan Kopasus. Merasa sudah aman, Asep kemudian mencari jalan keluar. Ketika melewati Mapolsek Ciracas, ia melihat bagian depan gedung Mapolsek Ciracas sudah terbakar bersama sejumlah mobil.
“Mereka teriak-teriak suruh kita yang ada di jalan muter balik. Akhirnya saya putar balik dan masuk ke kawasan Kopasus. Saat melewati Polsek Ciracas, api sudah membesar. Pada saat itu sudah sekitar pukul 01.55 WIB,” jelasnya.
Saat melihat Polsek Ciracas terbakar, Asep juga melihat banyak gerombolan massa memenuhi halaman hingga jalan depan Polsek. Merasa ketakutan, Asep kemudian melanjutkan perjalanan ke rumahnya di Jatinegara.
Polda Koordinasi dengan Kodam Jaya
Polda Metro Jaya berkoordinasi di Kodam Jaya untuk mengungkap kasus perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari tadi.
“Dari kami pertama bekerja sama dengan kepolisian, untuk menjaga di kawasan Ciracas dan wilayah lainnya,” ujar Dandim 0505/JT, Kolonel Kav Rahyanto Edy, di Kodam Jaya, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pihaknya menjelaskan bahwa untuk sementara, belum ada informasi keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus perusakan tersebut.
“Sementara belum ada laporan,” singkatnya.
• Situasi Terkini Polsek Ciracas Setelah Diserang Oknum, Aparat TNI dan Polisi Dijaga Ketat
Selain itu, TNI rencananya juga akan mengutus tim intelijen untuk menggali informasi mengenai kasus pengrusakan tersebut.
Berbeda dengan aparat kepolisian yang dua anggotanya mengalami luka-luka, tidak dikaporkan adanya anggota TNI yang bernasib serupa.
“Dari kami TNI tidak ada. Kita juga tadi pagi dicek ke satuan-satuan, ada yang jadi korban gak? Gak ada ternyata,” kata Edy.
Seperti diketahui, kejadian pembakaran Mapolsek Ciracas juga pernah terjadi sebelumnya pada Selasa (11/12/2018).
Saat itu, kejadian dipicu saat seorang anggota TNI dikeroyok oleh tukang parkir di Arundina, Cibubur.
Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dirusak dan dibakar orang tidak dikenal (OTK), Sabtu (29/8/2020) dini hari.
“Ini memang kejadian tadi malam ada sekelompok orang tidak dikenal yang berupaya merusak dengan menyerang Polsek Ciracas Jakarta Timur ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus seperti dikutip Kompas TV, Sabtu.
Menurut Yusri, sampai saat ini polisi belum mengetahui identitas massa yang melakukan penyerangan.
Namun, mereka diperkirakan berjumlah mencapai 100 orang.
Mereka melakukan perusakan dan membakar sebuah mobil yang terparkir di area Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
“Ada beberapa kerusakan yang dialami seperti mobil yang memang upaya untuk dibakar,” ucapnya.
Sampai saat ini polisi sendiri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Polsek Ciracas.
“Sampai dengan saat ini kita lihat sendiri bahwa anggota sedang melakukan olah TKP,” ucapnya.
Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada 11 Desember 2018 lalu.
Perusakan terjadi sekitar pukul 23.00 hingga dini hari Sejumlah massa melalukan perusakan hingga pembakaran diduga karena tidak puas dengan penanganan kasus yang ditangani Polsek Ciracas.
Akibat ulah gerombolan yang belum diketahui identitasnya itu membuat situasi sekitar Polsek Ciracas porak poanda. Situasi saat itu sempat mencekam.
Selain merusak Polsek, gerombolan tak dikenal juga merusak halte Transjakarta Kramat Jati ikut dihancuri.
Gerombolan yang menggunakan sepeda motor itu juga membakar mobil polisi yang terparkir.
Api dari mobil yang dibakar baru berhasil dipadamkan setelah Sudin Gulkarmat Jakarta Timur datang ke lokasi.
Dikutip melalui informasi Kebakaran Jakarta Timur, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB.
Sejumlah kendaraan dan gerobak pedagang di Jalan Raya Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Hingga berita ini diunggah, Kapolsek Ciracas Kompol Rudy Haryanto, maupun kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian itu.
• Kuasa Hukum Jamal Preman Pensiun Sebut Kliennya Terjerat Narkoba karena Pengaruh Teman
Peristiwa 2 Tahun Lalu
Peristiwa perusakan ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Polsek Ciracas.
Nyaris dua tahun lalu, tepatnya pada Selasa (11/12/2018) malam, sekelompok massa merusak dan membakar Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz mengatakan, pengrusakan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari.
“Ada sekelompok massa yang kita belum tahu berasal dari mana,” kata Idham seperti dikutip dalam wawancara yang ditayangkan di KompasTV, Rabu (12/12/2018).
Idham mengatakan, aksi massa tersebut diduga akibat tidak puas dengan penanganan kasus di Polsek Ciracas yang terjadi sehari sebelumnya.
“Massa sekitar 200 orang meringsek masuk untuk mengecek apakah benar yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan,” jelas Idham.
Massa juga membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di Mapolsek Ciracas.
Akibat kebakaran tersebut, empat mobil pemadam diturunkan.
Selasa 11 Desember 2018 sekira pukul 21.00 WIB, Personel TNI gabungan berpakaian sipil mendatangi Mapolsek Ciracas Jakarta Timur untuk meminta polisi mengusut dan menangkap pelaku pengeroyokan terhadap 2 personel TNI berpakaian dinas di Ciracas.
Data yang diperoleh Tribunnews.com, berikut kronologis aksi perusakan yang terjadi kala itu :
Pukul 21.00 – 21.30 WIB, sekitar 150 orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi Polsek Ciracas dan menghadap Kapolsek untuk menangkap para pelaku pengrroyokan rekan mereka (TNI).
Selanjutnya meninggalkan Mapolsek menuju pertokoan Arundina Konvoi dengan kendaraan roda dua. Di kompleks pertokoan ini sebelumnya dua anggota TNI dikeroyok oleh para petugas parkir.
Pukul 22.10 WIB, Personel Gabungan TNI kembali mendatangi Mapolsek Ciracas dan berkumpul di depan Mapolsek untuk melaksanakan konsolidasi.
Kemudian salah satu personel intel TNI-AD mengaku sebagai Kapten J yang turut mendampingi Kapolsek Ciracas Kompol Agus W sempat turun tangan untuk menenangkan situasi yang semakin memanas.
Pukul 22.25 WIB Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Toni Surya Saputra tiba di Polsek Ciracas.
Pukul 22.30 WIB, terjadi pertemuan didalam ruangan Kapolsek yang diwakili oleh Kapten J yang meminta polisi dapat menangkap pelaku maximal 2 hari.
Pukul 22.40 WIB Kapolres, Kapolsek dan Kapten J memberi arahan kepada personel TNI gabungan di lapangan apel Mapolsek Ciracas.
Dan pada kesempatan tersebut disebutkan Kapolres menyampaiakan kepada personel Gabungan akan berusaha menangkap pelaku dalam 2 hari.
Situasi semakin memanas dan tiba-tiba dari belakang kerumunan personel gabungan tersebut terprovokasi oleh adanya 2 orang sipil (laki dan perempuan) yang diduga merekam kegiatan tersebut.
Sehingga rekan mereka yang berada di luar Mapolsek mengamankan dan menganiaya korban namun korban sempat diselamatkan oleh personel POMAD dan dibawa masuk kantor Polsek.
Pukul 22.58 WIB. Personel Gabungan meninggalkan Mapolsek menuju ke Arudina dan memadati lalu lintas menuju Pasar Rebo.
Pukul 24.25 WIB, sekelompok oknum TNI datang kembali dan mulai bertindak anarkis merusak dan membakar fasilitas Mapolsek dan kendaraan yang ada di sekitarnya sehingga situasi makin tidak terkendali dan sebagian meninggalkan Mapolsek.
Pukul 01.20 WIB, Pangdam dan Kapolda tiba di Mapolsek Ciracas untuk menangani permasalahan. ( WK / IM )
Terorist, Preman, Kriminal, Rampok, Bandit, Penjarah, Pengacau sudah memasuki Jakarta Ibu Kota Indoneia, memasuki kemudian bercokol menguasai dan akan menduduki Jakarta. Ibu Kota Jakarta memasuki awal Darurat/Bahaya
Lagu lama. Pelaku2nya pasti berambut cepak dan berbadan tegap. Siapa lagi kalau bukan TNI???!?!?!?
Jam malam harus segera dilakukan di jakarta. Jangan sampai masih ada yg bergerombol atau berkumpul diatas jam 9 malam. Semua sudah harus masuk rumah dan tidur. Kalau perlu pasokan listrik diputus semua diatas jam 11 malam. Hiburan malam mesti ditutup untuk mencegah penularan korona yg makin naik kasusnya.