Demi Kehormatan, Pohan Harus Ungkap ‘Mr.A’ . Ramadhan Pohan: Jika Tak Berbuat, Santai Saja


Jika tidak, Ramadhan Pohan harus meminta maaf kepada semua politisi yang berinisial A.

Indra Piliang

Penyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan yang menyebut inisial ‘Mr.A’ sebagai orang dibalik kisruh Partai Demokrat menjadi bola liar. Sejumlah kalangan meminta Ramadhan bertanggung jawab dan membuktikan pernyataannya itu.

“Saya kira ini harus dipertanggungjawabkan oleh Ramadhan Pohan untuk kehormatan dia sendiri sebagai Wakil Sekjen,” Kata Fungsionaris Partai Golkar Indra J Piliang, kemarin.

Menurut Indra Piliang, jika tudingan itu hanya menduga-duga, Ramadhan Pohan harus minta maaf kepada politisi yang memiliki inisial “A”. “Itu saya kira akan mendinginkan suasana ketimbang dia mengatakan informasi ini yang menyebarkan Mr A dan enam politisi lain,” imbuhnya.

Menurutnya kondisi ini mencerminkan adanya pertarungan internal di tubuh Partai Demokrat, yakni ada pihak tertentu yang ingin mendapat kredit poin dari peristiwa ini dan ingin menyingkirkan pihak lain.

“Saya kira ini dampak dari konflik yang ada ditubuh Partai Demokrat yang kemudian keluar, seolah-olah mereka ingin solid dimata publik, kenyataanya pernyataan mereka berbeda,” terangnya.

Lebih lanjut Indra menegaskan bahwa pernyataan Ramadhan Pohan yang menyebut inisial ‘Mr.A’ sudah mendapat restu dari pimpinan. Namun secara tegas Ramadhan tak menyebut atasannya siapa.

“Justru itu kata Ramadhan dia sudah mendapatkan restu dari pimpinan, siapa pimpinan Ramadhan, dia harus kasih tau siapa pimpinan yang telah menyuruhnya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi, Andi Nurpati membantah adanya perpecahan dalam tuguh partainya. Yang ada, kata dia, hanyalah perbedaan pandangan.

“Kita anggap ga ada faksi-faksi dalam Demokrat. Berbeda pendapat itu wajar,” kata Andi Nurpati kepada VIVAnewws.com.

Ramadhan sebelumnya menuturkan Mr A adalah orang yang sengaja ingin menghancurkan Demokrat dengan berbagai strategi, antara lain SMS gelap terkait SBY, Daniel Sparingga, Andi Mallarangeng dan sebagainya.

 

Ramadhan Pohan

Ramadhan Pohan: Jika Tak Berbuat, Santai Saja

Ramadhan Pohan minta semua pihak yang tidak merasa menyerang Demokrat untuk tenang.

Kasus suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga terkait pembangunan wisma atlet SEA Games merembet ke ranah politik. Sejumlah nama politisi Partai Demokrat diseret-seret dalam kasus itu. Nama Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazarudin, menjadi sangat populer dalam kasus ini.

Aroma politik  semakin menyengat dengan beredarnya pesan singkat (SMS) gelap yang menyudutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Ramadhan Pohan, menyebut ‘Mr. A’ sebagai pengirim SMS itu. Tujuannya, kata dia, untuk menghancurkan Demokrat. Tak pelak, tudingan itu langsung menjurus ke sejumlah nama tokoh dari partai lain.

Ramadhan Pohan menyatakan dirinya tidak bermaksud menciptakan huru-hara politik ketika mengemukakan ada sosok Mr. A yang berniat menghancurkan partainya. Dia mengaku tak sekedar menuding, namun dia mengklaim punya fakta terkait kelakuan ‘Mr. A’ yang dinilai memang ingin mengobok-obok solidaritas partainya.

“Kita tidak menuding. Ada faktanya kok,” ujar Ramadhan saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 4 Juni 2011.

Namun demikian, dia enggan menyebutkan fakta apa yang dimilikinya terkait ‘Mr. A’ itu. Yang jelas, dia meminta siapa saja yang merasa tidak pernah berwacana dan melakukan aksi-aksi untuk menjatuhkan Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak panik dengan tudingannya itu.

“Kalau tidak merasa begitu, ya jangan panik, jangan kayak kebakaran jenggot, santai aja,” kata dia.

Lagipula, tambah dia, segala sesuatu tentang sosok ‘Mr. A’ yang dikemukakannya selama ini masih dalam batas yang wajar saja.

Sindiran yang saya lakukan itu masih dalam koridor kesantunan, tata krama, dan etika. Masih di dalam batas itu kok,” kata Ramadhan.

“Ini nyata dan ibarat hanya riak kecil di tengah gelombang samudera yang besar,” tambah dia.

Gelombang samudera besar yang dimaksud Ramadhan adalah serangan untuk mendeligitimasi SBY dan Partai Demokrat.

Menurut Ramadhan, serangan-serangan kepada Demokrat itu adalah untuk meruntuhkan wibawa SBY. Begitu juga, serangan kepada SBY untuk meruntuhkan citra Demokrat. “Jadi semacam satu paket saja, ujungnya ke situ juga,” kata Ramadhan.

“Konspirasi jahat itu punya agenda untuk menjadikan SBY sebagai musuh bersama,” tambah Ramadhan.

Sejumlah politisi yang namanya berawalan A enggan mengomentari spekulasi yang dilontarkan Ramadhan. “Soal Mr A tanya saja kepada Mr R,” kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Ara Sirait atau Maruarar Sirait, politisi PDIP juga menepis soal ini. Dia mengaku sudah mengonfirmasikan hal itu kepada Ramadhan, dan jawabannya bukan dia. Begitu pula dengan mantan ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Akbar mengaku tidak terganggu isu Mr A.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *