Dahlan Iskan: Problem Baru setelah (Nanti) Bebas Byar-Pet


Dahlan Iskan

APA yang akan terjadi kalau seluruh Indonesia benar-benar bebas pemadaman bergilir (bebas byar-pet) pada 30 Juni 2010 nanti? Ternyata sangat berbahaya. Terutama bagi PLN. Kesimpulan ini saya peroleh dari pengalaman beberapa wilayah yang mulai bebas pemadaman bergilir sejak satu setengah bulan lalu. Misalnya, Medan, Bali, dan Makassar.

Sekarang ini, operasi memerangi pemadaman bergilir memang sudah berhasil di lebih dari 15 wilayah. Sisanya akan terus digencarkan sampai tuntas ke seluruh Indonesia pada 30 Juni 2010 mendatang. Memang, banyak yang tidak percaya bahwa usaha membebaskan Indonesia dari byar-pet yang begitu parah bisa dilakukan pada 30 Juni 2010. Tapi, kami sudah menjanjikannya kepada Komisi VII dan Komisi VI DPR berkali-kali. Yakni, sebelum 30 Juni 2010, tidak akan terjadi pemadaman bergilir.

Bahwa sesekali masih akan ada listrik padam, tentu akan terjadi. Tapi, penyebabnya bukan lagi kekurangan listrik. Melainkan, secara alamiah memang harus terjadi. Misalnya, karena ada pohon tumbang, petir (30 persen penangkal petir di tiang-tiang listrik dan di travo-travo distribusi dicuri orang!), travo yang terbakar, dan sebangsanya. Listrik mati jenis ini tidak sulit diatasi.

Dari pengalaman daerah-daerah yang sudah bebas padam, ternyata itu justru sangat

PLN

mengkhawatirkan. Terutama mengkhawatirkan PLN. Ternyata, di wilayah-wilayah yang sudah bebas pemadaman bergilir itu, pemakaian listriknya melonjak dengan amat drastisnya. Di Medan, misalnya, dalam 1,5 bulan terakhir ini, pemakaian listrik naik 107 megawatt! Padahal, di sana belum melayani pelanggan baru. Penambahan konsumsi listrik tersebut hanya dari pelanggan yang sudah ada.

Rupanya, setelah 1,5 bulan tidak ada byar-pet, masyarakat Medan menjadi sangat percaya diri. Mereka mulai percaya bahwa listrik tidak akan byar-pet lagi. Karena itu, mereka langsung menambah peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC. Dulu, mereka tidak berani membeli alat-alat kenikmatan itu lantaran merasa akan sia-sia. Untuk apa beli AC kalau listriknya tidak ada! Demikian juga di Bali. Kenaikan pemakaian listrik sejak tidak byar-pet lagi mencapai 11 persen. Ini satu lonjakan yang luar biasa. Fakta itu juga saya kemukakan di depan Konferensi Nasional AKLI, Rabu lalu.

Bagaimana kalau seluruh Indonesia sudah bebas pemadaman bergilir tanggal 30 Juni nanti? Bagaimana kalau lonjakan pemakaian listrik terjadi di mana-mana di seluruh Indonesia? Bukankah daya yang kemarin-kemarin dianggap cukup menjadi tidak cukup lagi? Bagaimana pula nasib daftar tunggu yang begitu panjang? Yang di Bali saja sudah 250 MW?

Kenyataan itu membawa dua kesimpulan sekaligus. Pertama, PLN harus menyediakan listrik jauh lebih besar dari yang sudah direncanakan. Itu akan mengakibatkan belanja PLN meningkat drastis. Padahal, keuangan PLN belum pada tataran untuk bisa memenuhinya.

Kesimpulan kedua, ekonomi rakyat terbukti akan meningkat drastis kalau saja listrik benar-benar cukup. Ini harus menjadi daya dorong bagi siapa pun yang menginginkan negara ini maju. Tidak ada jalan lain bahwa listrik harus cukup. Soal bagaimana cara mencukupinya, harus sungguh-sungguh ada action.

Karena itulah, saya akan langsung memulai proyek Asahan III. Minggu depan, peletakan batu

Proyek ASAHAN 3

pertama Asahan III kami lakukan. Kami tidak merasa bersalah karena sudah mengajukan izin lokasi kepada gubernur Sumut sejak 2004. Dan sudah diulangi 12 kali. Kami akan berpandangan, karena tidak pernah ada penolakan, berarti izin itu diberikan. Apalagi, sudah ada keputusan pemerintah pusat yang menunjuk PLN sebagai pemilik proyek Asahan III. Dana juga sudah lama siap, tapi tidak kunjung dipakai. (IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *