Curhatan Menteri Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti Sampai Sebut Kata Preman


Kabinet kerja Presiden Jokowi memiliki sosok menteri perempuan yang kinerjanya diakui dunia internasional. Sosok itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Namun kinerja Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti sering mendapatkan kritikan. Ini yang membuat Menteri Sri Mulyani dan Menteri Susi mencurahkan isi hatinya di hadapan publik. Berikut ini curhatan Menteri Sri Mulyani dan Menteri Susi Pudjiastuti:

1. Dipuji Dunia Tapi Dipanggil Preman di Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengutarakan isi hati selama menjadi menteri. Susi mengungkapkan, pertama menjabat sebagai menteri dia sempat mengira hidupnya akan penuh kehormatan dan dihormati oleh banyak orang. Namun nyatanya, sebagai seorang menteri, dia mengaku kerap mendapatkan serangan hoaks atas kinerja dan capaiannya selama memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bahkan, dia mengaku kerap dipanggil preman olah orang-orang yang tidak menyukainya.

2. Kerja Saya Sering Dibully

 Selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Susi mengaku sering mendapatkkan perundungan (bully).

“Saya pikir dan mencoba bikin kita terhormat di mata asing, ini dibully. Paling sering kena bully, kalau mau perbaiki sesuatu ya saya. Tapi sekarang jadi standard dunia. Dunia mengaku belajar dari kita,” kata Menteri Susi.

“Preman atau apa whatever you name it,” kata Menteri Susi di Kantor Staf Presiden,Jakarta, Selasa (12/2).

Kendati demikian dia merasa bangga dapat melawan semua hal tersebut dengan kinerja positif yang berhasil dicapai oleh KKP di bawah kepemimpinannya. Terbukti dari neraca perikanan Indonesia yang membaik serta mampu menjadi nomor satu di ASEAN. Indonesia bahkan dijadikan kiblat dalam hal pengelolaan perikanan.

“Apa yang terjadi di perikanan sebetulnya menjadi contoh dunia, menjadi seperti standardnya dunia. Sekarang dunia itu semua mengacu, mempelajari bahkan sudah ada beberapa buku dari beberapa universitas di Amerika yang menulis tentang how management fishing is going di Indonesia. Tapi di sini we do not get enough an appreciation,” kata Menteri Susi Pudjiastuti.

3. Sukses Tak Dipuji Gagal Jadi Kambing Hitam

Tak hanya Menteri Susi, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengalami hal sama. Ia mengatakan, APBN 2018 mencatat kinerja yang cukup positif. Meski demikian, keberhasilan tersebut tak lantas membuat semua orang puas. Menurutnya, ada saja pihak yang mencari-cari kesalahan.

“Kalau sukses cari cerita yang dianggap menjadi sebab apa sukses? Ah itu bukan kerjaan Menkeu, itu kerjaan Tuhan harga minyak naik,” ujar Sri Mulyani dalam acara insight Bank DBS di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1).

Menurutnya, saat ekonomi dalam kondisi terguncang, posisi Menteri Keuangan juga menjadi kambing hitam. Ekonomi yang tengah terguncang tersebut, dibahas dan dibesar-besarkan. Oleh karena itu, dia menyebut, hidup memang tak selalu adil.

“Kalau gagal di zoom, microscoping. ‘Itulah dia ini, penyebabnya menteri keuangan ini’. So life is not fair, tapi hidup memang begitu, kita semua tahu hidup itu tidak pernah adil. Makanya bayi lahir nangis. Tidak ada yang lahir ‘hore’,” katanya.

4. Sri Mulyani Curhat Lewat Puisi

Merdeka.com – Beberapa waktu yang lalu Capres Prabowo Subianto menyindir menteri keuangan lebih cocok disebut sebagai menteri pencetak utang. Sri Mulyanimembalas sindiran Prabowo tersebut dengan sebuah puisi yang diberi judul ‘Kala Kamu Menuduh Aku Menteri Pencetak Utang’. Puisi tersebut, sebagian besar menjelaskan program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk pembangunan Indonesia. Tidak hanya pembangunan, dia juga menjelaskan upaya penurunankemiskinan.

Berikut ini sebagian puisi Sri Mulyani yang dikutip dari akun akun instagramnya:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan untuk rakyat. Untuk kesejahteraan kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih, bagi jutaan saudara kita yang kekeringan. Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh.

Aku tak ingin engkau lupa itu, sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.

Aku perempuan yang memenuhi panggilan Ibu Pertiwi.

Aku perempuan,

Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,

Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,

Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.

KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.

Bagaimana engkau?

#KemenkeuProfesional ( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *