Cruise Hawaii Tahiti # 8


Sebelum cruise ke Alaska di rumah CNL dan I'in, 10 Mei 2003

1 April 2011, isteriku bertambah lagi setahun usianya menjadi 61. Bule
prens main bridge kami tidak percaya bahwa ia sudah seusia nenek-nenek.
Memang sejak dulu kalau si Empok ditanyakan umurnya atau pun ia syer
ke penumpang kapal yang semeja dengan kami, tidak ada yang menduga ia
sudah uzur :-). “You look like a kid,” kata seorang nyonya di cruise
kami ke Alaska. Memang ia masih jauh lebih muda waktu itu, Mei 2003,
ketika kami bertemu dengan sohib lama kami di atas kapal, Anton Kombi
dan isterinya, Magda yang tinggal di Vancouver, BC. Kami juga sempat
dijamu oleh Chris Lim (CNL) dan I’in, mantan warga PNet dan ServiamTO
yang merayakan HUT Pernikahan kami di rumah mereka. Kalau Anda sudah
berusia 60-an seperti kami dan mau menjadi pemuda pemudi lagi, ikutlah
cruise sebab mayoritas yang ikut kakek nenek yang sudah 70 80 tahun
usianya dan cuma bisa bermain bridge, ihik ihik :-). Baidewe, atas nama
Empok Cecile, terima kasih atas semua email ucapan selamat HUT kalian
prens kami yang sudah kami terima lewat Internet. Benar bahwa salah
satu tujuan utama kami nge-cruise adalah dalam rangka mensyukuri sudah
ada di Planit Bumi selama 61 tahun dan alhamdulilah ia sehat-sehat
saja, mestinya masih kuat portage canoe :-).

Karena mayoritas peserta cruise yang manula, saya agak ragu apakah ikut
tour kapal, snorkeling di Bora Bora akan terlaksanakan sebab terakhir
kami mau ikut tour yang sepedaan, dibatalkan karena kurang peminatnya.
Pengalaman dengan beberapa pelabuhan di Hawaii, maka di Bora Bora atau
nanti di Moorea, kami akan ikut tour yang diselenggarakan kapal
meskipun harganya aujubilah. Hidup hanya sekali :-), sayang kalau
sampai engga snorkeling. Weladalah, semalam ketika mau daftar untuk
snorkeling di Bora Bora, yang kloter pagi sudah full! Masih tersedia
di rombongan siang dan dari pengalaman, biasanya laut sudah keruh
kalau snorkeling di siang hari. Nasib mujur di 1 April ini, ketika
tadi saya check ke counter urusan tour, kami kebagian jatah snorkeling
di pagi harinya, Minggu 3 April di Bora Bora nanti.

Pengumuman kapten kapal kemarin adalah sekitar jam 7:30 malam kapal
akan melintasi katulistiwa. Berkat GPS Garmin yang saya bawa dan cabin
yang ada jendelanya, kami dapat memantau persisnya koordinat posisi
kapal. Nah, ketika jam di laptop saya yang cukup akurat menunjukkan
waktu jam 1:50 pagi, tanggal 1 April 2011 di Toronto, posisi GPS
memperlihatkan angka 00 derajat 00.000 menit alias lewatlah kapal
di katulistiwa di ulang tahun Cecilia :-). Entah karena sudah sering
naik Princess atau karena ultah ke 61nya doi, kemarin malam kami
mendapatkan kartu undangan kapten kapal untuk mabok-mabokan di
Cocktail Party beliauw. Isteriku alergi dengan alkohol alias so pasti
ia akan mabuk kalau berani-beraninya ikut pesta si kapten. Usul saya
sih mending kita bobo saja sebab keesokan paginya, kapal akan berlabuh
memasuki Bora Bora. Kata Douglas Pearson si tukang dongeng, jangan

Peserta bridge hari ini, 1 April 2011, pas kami lagi istirahat

sekali-sekali tidak bangun pagi ketika kapal masuk menuju Bora Bora.
Pemandangannya akan luar biasa, kata si Doug lagi.

Saya jadi ngefans ke acara tukang dongeng si Doug sebab tak ada lagi
acara ceramah oke punya di pagi hari selain kursus bridge. Kemarin dia
ngecapin betapa atap yang dianyam dari daun palem atau daun kelapa
membuat rumah tetap sejuk di Kepulauan Tahiti. Meski bule, dia tinggal
di Moorea, sejak masih kecil. Ia lahir di Inggris tapi kemudian ikut
ayahnya yang menjadi penerbang antar kepulauan Tahiti. Hari ini dia
berceramah tentang pohon sukun, bread fruit yang untuk kita anak
Indo bukan sesuatu yang aneh. Dongengnya adalah dalam rangka film
dari kisah sebenarnya, Mutiny on The Bounty. Ternyata sebelum dua versi
yang sudah saya tonton, ada versi tahun 1935 yang dibintangi Clark
Gable dan Charles Laughton beserta cewek Tahitinya, Movita namanya.
Nah, Doug bercerita bahwa si Marlon Brando kenalan dengan Movita yang
tinggal di Tahiti pas dia lagi bikin film dan dijadikan isterinya.
Weladalah, dasar cowok buaya :-), ketika habis main film dimana ia
sendiri jadi bintang utamanya sebagai Fletcher Christian, si Marlon
kawinin juga Tarita Teriipaia yang jadi ceweknya di film tersebut.
Belakangan Marlon beli pulau seharga setengah juta dollar, Tetiaroa
yang dinamakan juga Marlon Brando Island. Sedang dibangun hotel disitu
dimana suatu ketika, cewek-cewek bisa berenang bersama Marlon Brando
karena sebagian abunya disebar di sang atol. Kisah mengenai bintang
film memang sering menarik, apalagi menjelang tiba di perairan dimana
kapal Bounty benar-benar pernah berlabuh maupun shooting semua versi
filmnya pernah dilakukan. Sampai kisah mendatang, bai bai lam lekom.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *