Cruise Asia Kedua Special Edition # 2


Cruise Asia Kedua Special Edition # 2

Rabu, 5 Pebruari 2020, di perairan dekat Tokyo

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Tujuh puluh dua tahun sahaya berada di Planit Bumi dan sering sekali
bermimpi, baik terutama yang asyik-asyik, ciumin anak orang bapaknya
engga lihat emaknya kaga tahu :-), maupun kecopetan dompet :-). Belum
pernah sekalipun bermimpi bisa cruise 14 hari, bersama kapal mewah
Diamond Princess, dapat free Internet senilai 30 USD per hari, dapat
air botol senilai 2 USD satunya, makan 3 kali sehari diantarkan ke
kamar, cabin A/C, kamar mandi shower air hangat, handuk bersih ditukar
pagi sore, deeste deesbe. Sebentar lagi kami akan dapat ‘free laundry’
dan ‘free massage’ dan entah apa lagi :-). Inilah kisah Bang Jeha yang
tiada duanya, tak akan dapat Anda baca di koran majalah dimana juga.

Jam 6:30 pagi tadi oom kapten pidato singkat, semua penumpang harus
masuk ke cabin dan baru 1 jam kemudian ada pengumuman susulannya. Saya
sudah feeling: semua harus masuk cabin, artinya akan dikarantina dan
benar saja. Kami akan terus mesti di kamar selama 14 hari mendatang,
aturan DepKes Jepang lantaran ada 10 orang penumpang yang hasil test-
nya positif kena coronavirus. WHO mengklasifikasikan virus baru ini
sebagai Novel Coronavirus (2019-nCoV). Ke-10-10-nya plus mungkin bersama
partner atau anggota keluarganya sudah diungsikan ke darat dan kami
“ditawan” di dalam cabin kapal ini. Bubarlah semua rencana kami berdua
selama dua minggu ke depan, yang paling kami sesali tidak jadi ke
Bangka (plan pertama kesana kubatalkan karena urusan prostat di tahun
2010), maupun Palembang dan Belitung. Man proposes, God disposes, kata
si bule yang berTuhan. Raiblah sekitar 20 jeti Rp sebab kami berdua
sudah bayar lunas ongkos trip itu yang rencananya akan dimulai 10
Pebruari yad. Ja’ul loe nCoV, jenis coronavirus ‘strain’ terbaru yang
muncul pertama di Wuhan.

Konon virus ini sebetulnya tidak seberbahaya SARS di tahun 2003 (10%
fatality) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome, 35% fatality)
yang seperti SARS juga anggota keluarga coronavirus dan dari stat di
Wuhan cuma 2% fatality-nya. Tetapi bila kau sudah uzur, virus ya virus
apalagi yang menyerang sistim pernapasan kita. Kakekku yang tak pernah
sakit, sekali-sekalinya sakit kena flu virus, langsung “selamat
tinggal” Planit Bumi. “Bagaimana Bang Jeha hidup di kapal yang
dikarantina?,” tentu pertanyaan Anda semua. Kalau kau dan isteri atau
suamimu tidak semesra Bang Jeha dan Mpok Cecile, amit-amit bro en sis.
Juga hobi kami sedikit berlainan. Saya senang baca dan nulis, ia hobi
nonton alias kami engga berebutan TV yang cuma satu-satunya. Ada
puluhan film-film ‘on demand’ di layar TV kapal yang diameternya
bangsa 50″, semeter lebih.

Anak-anak CC di WA kami, Canisians USA-Canada yang sehari bisa 1000an
posting pada meramal, Bang Jeha bisa mengalahkan kesaktian Zakaria dan
isterinya Elisabeth. Mereka mau menyelenggarakan ‘baby shower’ nujuh-
bulanin di 17 Agustus yad dan beberapa yang baik hatinya sudah
mencarikan nama bagi si entong atau eneng yang akan brojol di bulan
November, Tuhan YMK mengijinkannya, wekwekwek :-). Slammer Sani tepat
sekali pernyataan “masih untung”, downward social comparisonnya.
Bayangin 3700an orang, 2650 penumpang dan 1050 awak terdampar di satu
pulau karang karena kapal pecah nabrak. Boro-boro 3x sehari makan
tinggal buka pintu cabin yang diketok. Boro-boro mau nyeduh teh
tinggal tuang air ke ketel dan nyalain. Baidewe kapal kehabisan air
minum bersih dan saat ini sedang melaut untuk mengisi mendestilasi air
yang lebih bersih dari yang di pelabuhan Tokyo Yokohama. Kami semua
tinggal duduk tiduran tenang di cabin, saya baca dan nyonya nonton.
January Newsletter dari Lontar Foundation dengan bos si John McGlynn
kemarin ini tiba saat kami sedang cruising, belum saya baca. Bila Anda
kenal beliau, seperti saya ia pengagum Pak Pram dan kami berdua aktif
mendatangkan nanggap Pak Pramoedya di kunjungan pertama beliau sehabis
diPulauBurukan ke USA dan Canada. Sesama pencinta sastra akan nyambung
kalau membaca informasi dari yayasan seperti Lontar di Indonesia.

Baru saja oom kapten woro-woro di speaker kapal, kapal akan kembali
lagi ke Tokyo Yokohama dan akan bersandar di dermaga. Penumpang yang
butuh obat-obatan selama 14 hari mendatang akan diberikan formulir
untuk diisi apaan, Princess akan memesankan dan memberikan semua obat-
obatan itu, gratisan. Bukan itu saja, mereka yang butuh popok bayi (ya
ada beberapa anak-anak kecil di cruise ini) dan pembalut perempuan
juga dipersilahkan memintanya. Jadi oke, kami di”penjara” dikarantina
tapi masih akan lebih parah terdampar di pulau karang :-). Sekian dulu
laporan hari pertama Bang Jeha dari atas kapal Diamond Princess yang
saat ini menjadi beken berita sedunia.( Jusni H / IM ) / im )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *