Cruise Asia Kedua Special Edition # 23
Sabtu, 22 Pebruari 2020, Daikoku Cruise Terminal
Tingtong …, speaker kapal on. “Hello Diamond Princess family, this
is your captain speaking. I have an important announcement to make.
For guests from countries who are not providing chartered flight, you
should already be contacted by our care team. (Saya engga dikontak,
Canada kirim pesawat aku ogah ikut.) If not, please contact the guest
services desk. Please be advised that services to all guests will end
at twelve o’clock on Sunday, February the 23rd mid-day. I repeat,
services to all guests will end on Sunday February the 23rd mid-day.
A letter with the detailed instruction regarding your next steps, what
to do with your luggage, disembarkation time and location, will be
delivered to your stateroom tomorrow. Please follow the instruction
carefully … blablabla.” Itu yang penting, sisanya basa-basi.
Interesting exciting! Langsung saya gerak cepat, hubungi agen tiketku
si Betty dari Sogo Travel untuk rebook pesawat Air Canada HND-YYZ
dengan perkiraan kapannya. Surati pemerintah Kanada apa kami akan
dikarantina lagi 2 minggu dan oke bisa numpak Air Canada (kebayang
kalu mesti ngedayung canoe dari Yokohama ke Vancouver :-)). Kontak
‘care team’ yang saya punya siapanya karena bantuin waktu Cecile jatuh
sakit, untuk book hotel di dekat Fuji Onsen Byoin, dst.
Mimpi. Habis Ping Shuai menjelang tengah malam saya check mailbox di
depan kamar. Ada surat setumpukan. Alamak, saya akan dipindahkan besok
pagi, hari ini, jam 10. Yakni akan dikarantina di darat di Wako,
Saitama Prefecture di utara Tokyo, persisnya di National Tax College,
Wako Campus, 20an km dari Yokohama kaga ambil untung. Untuk Anda yang
kangen mau cipika cipiki ke Bang Jeha (cewek doang plis :-)), sahaya
bisa dibezoek semoga engga lama lagi, tak jelas nasibku. Yang lebih
pasti kata entong Jepun di Guest Services kapal yang saya telepon,
ada telepon di kamar. Di Fuji Onsen Hospital ora ono, untung ada
malaikat yang beliin kami SIM card dengan data Jepang sehingga Cecile
bisa WAan dan Anda sudah ciumin foto yang ia kirim.
Hidup menjadi semakin menarik sebab lantaran virus baru ini baru virus
DepKes Jepang tak mau ambil risiko. Cecile sudah bebas dari infeksi
inflamasinya tetapi dia harus menjalani dua kali PCR test untuk
Covid-19 dan kedua-duanya harus negatif. Hasilnya baru akan diketahui
hari Jum’at 28 Pebruari. Lalu saya sendiri so pasti akan ditest lagi
dan konon, menurut informasi spion Jepang saya, fasilitas riset paling
canggih di seluruh Jepang ada di Wako. Artinya kalau saya ditest dan
benaran masih negatif, padahal saya usel-uselan terus dengan isteriku,
tiap jam kupeluk kudekap kuciumi, darah keturunan Ontoseno yang saya
miliki ada serum anti Covid-19. Kalau ini yang terjadi, kemungkinan
saya lalu akan dihotelkan di dekat Fuji Onsen Clinic untuk lalu
dijadikan “manusia perah” diambil serumnya sambil menunggu dua kali
test negatif si sayang :-).
Isn’t life exciting bro and sis? Kalau serum si Jeha lalu bisa dipakai
menyembuhkan seluruh penderita Covid-19, tidak mustahil sahabatmu ini
dijadikan WN kehormatan oleh pemerintah Jepang, wekwekwek :-). Kalau
wabah Covid-19 di negeri ini lekas beres, so pasti saya lalu akan
diberikan tiket nonton Olympiade Tokyo sebelahan ama PM Shinzo Abe.
“Bang Jeha, elo ude gile,” seru man-temanku anak Betawi yang ja’ul
memang. Coba ente disekep di dalam satu kamar selama 19 hari, sudah
5 hari 5 malam engga pelokan dengan isteri, kau masih waras artinya
kau bukan keturunan Romeo dan Juliet seperti kami berdua :-). Oke bro
en sis, doakan ada nirkabel gratis di skul buat “Zacheus-zacheus”
Jepang, sehingga serial ini lanjut. Sahaya mau bereskan koper dulu,
akan diangkut jam 7 teng. Sampai bertemu di seri ke 24 dari Wako. ( Jusni H / IM )
… (bersambung SEMOGA) …
Related Posts
