BURT DPR Dihapus Saja


Ketua Fraksi PKS DPR RI Mustafa Kamal mengatakan bahwa dinamika DPR belakangan ini sangat memusingkan. Apalagi persoalan yang diurus Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), seperti gedung baru dan rumah jabatan. Mustafa berpendapat, BURT ditiadakan saja.

“Ke depan, kalau memang tak perlu, tak perlu ada BURT. Pekerjaan BURT itu tak penting. Ngapain mengurus gedung, ngurus rumah jabatan anggota?” tegasnya dalam pertemuan pimpinan PKS dengan para tokoh buruh di Hotel Sahid Jaya, Senin (2/5).

Menurut Mustafa, tugas Dewan yang termuat dalam UUD 1945 adalah tugas pengawasan, anggaran, dan legislasi. Tugas-tugas BURT sebagai alat kelengkapan tidak diakomodasi oleh UUD 1945. Mustafa juga mencatat perjalanan rombongan BURT ke luar negeri juga menjadi pertanyaan. Oleh karena itu, serangan bertubi-tubi terhadap DPR belakangan ini harus dilihat siapa “biang kerok” serta faktor yang menyebabkan tak lancarnya proses politik di DPR. Jika selama ini kinerja legislasi Dewan dinilai lemah, Mustafa meminta publik kritis terhadap siapa saja anggota dan alat kelengkapan yang tak bekerja.

SUSUNAN BURT
– Ketua: Marzuki Alie (Fraksi Partai Demokrat/FPD)
– Wakil Ketua: Pius Lustrilanang (Fraksi Gerindra),
– Wakil Ketua: Indrawati Sukadis (FPD)
– Wakil Ketua: Refrizal (Fraksi PKS)
– Anggota 46 orang dari semua partai

Seperti diketahui Masa reses DPR, yang akan berlangsung hingga Mei mendatang, dimanfaatkan sejumlah komisi dan alat kelengkapan untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. BURT misalna akan bertolak ke Amerika Serikat dan Inggris untuk melakukan studi banding. Anggota BURT Ahmad Arwani Tomafi mengatakan, BURT akan memberangkatkan satu tim ke setiap negara. Menurut Wakil Sekretaris Fraksi PPP ini, satu rombongan berisi 13 orang. Adapun, anggota BURT mencapai 50 orang. Tomafi sendiri mengaku tidak ikut dalam kunjungan kerja ini karena ada kegiatan lain. Ada beberapa anggota BURT lainnya yang juga idak ikut.

Berapa biaya yang dihabiskan BURT untuk kegiatan kunjungan kerja ini, ia enggan mengomentarinya. Namun sebelumnya Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) merilis, anggaran “pelesiran” mereka mencapai miliaran rupiah. BURT menghabiskan biaya hingga Rp 3,54 miliar. Bahkan Marzuki Alie sebagai ketua BURT malah membawa tujuh staf ke Irak.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *