WASHINGTON, KOMPAS.com – Amerika Serikat bertekad melawan pemerintah negara-negara yang dianggapnya gagal memerangi aksi kejahatan pembajakan berbagai karya intelektual. Berkaitan dengan itu, Gedung Putih, Selasa (22/6/2010), mengungkapkan rencana strategisnya untuk melindungi berbagai karya intelektual Amerika Serikat (AS) mulai dari produk farmasi hingga film Hollywood.
“Pembajakan menyakitkan ekonomi kita,” kata Wakil Presiden Joe Biden saat menyampaikan laporan setebal 61 halaman berisi rencana strategis AS memerangi pembajakan karya intelektual itu.
Aksi pembajakan produk-produk intelektual AS itu juga mengancam kesehatan dan keselamatan warga Amerika, katanya.”(Karena itu) kita harus melindungi rakyat kita dari produk-produk tidak aman, seperti obat-obatan palsu,” katanya.
Rencana strategis yang disusun pihak berwenang dari lintas departemen itu juga menyoroti berbagai situs yang memfasilitasi pengunduhan film maupun musik. “Pembajakan itu pencurian… Pencurian dalam setiap budaya harus dihukum. Pencurian karya intelektual pun tak beda,” kata Biden.
Koordinator Satgas Karya Intelektual AS, Victoria Espinel, mengatakan, China tetap dalam pengawasan hak karya intelektual dan perlindungan paten AS. AS menuding China sejak lama mengizinkan pengunduhan perangkat lunak, musik, dan produk intelektual lainnya.