AS Mulai Terapkan Sanksi Visa dan Keuangan atas Rusia


 Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan sanksi baru atas Rusia telah diterapkan agar negara itu merasakan akibat dari campur tangan militernya di Ukraina.

Berbicara di Gedung Putih Kamis (6/3) waktu setempat, Obama juga menegaskan dirinya menentang rencana referendum yang bisa membuat wilayah Crimea lepas dari Ukraina dan bergabung ke Rusia.

Campur tangan Rusia di Crimea disebutnya sebagai “ancaman yang tidak wajar dan luar biasa bagi keamanan nasional dan politik luar negeri Amerika Serikat.”

Pernyataan Obama itu disampaikan setelah menerbitkan perintah khusus pembatasan visa dan pemblokiran transaksi finansial oleh warga Rusia di Amerika.

“Perintah itu tidak menargetkan Ukraina tapi lebih ke orang-orangnya, termasuk mereka yang telah mengambil alih otoritas pemerintah di wilayah Crimea tanpa izin dari pemerintah Ukraina — yang melecehkan proses dan lembaga demokratis di Ukraina,” kata Obama.

Sanksi tersebut juga bisa berlaku ke sebagian warga Ukraina jika mereka didapati terlibat dalam upaya destabilisasi negara.

Sanksi ini sifatnya terbatas, hanya berdampak pada dana yang disimpan di AS atau dikendalikan oleh lembaga-lembaga keuangan AS di luar negeri. Pembatasan dan pembatalan visa juga hanya berlaku untuk perjalanan ke AS.

Namun pemerintahan Obama mengupayakan para sekutunya untuk menjatuhkan sanksi internasional atas Rusia.

AS juga menghentikan perundingan dagang serta kerjasama militer dengan Rusia, serta berencana memboikot pertemuan G-8 yang akan dipimpin Presiden Rusia Vladminir Putin di Sochi, Juni nanti.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *