JAKARTA, Â –Â Anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, Syafii Maarif, mengungkapkan, ada preman yang mengancam pimpinan KPK. Ancaman ini, lanjut Syafii, mengarah pada pembunuhan
Pembicaraan ancaman ini ternyata terekam dan hasil rekamannya diputar di Komisi Etik. Sebelumnya beredar kabar, Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan mantan Deputi Penyidikan KPK Ade Rahardja mendapat ancaman akan dibunuh oleh seseorang.
Ancaman ini terkait tindakan KPK mengusut kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Saat ditanya wartawan tentang ancaman pembunuhan terhadap pimpinan KPK, Syafii mengatakan, ada ancaman yang mengarah pada pembunuhan.
“Itu preman itu, preman doang. Saya tidak mau menyebut. Preman kalau tidak mengancam bukan preman namanya,” ujar Syafii sembari menyatakan bahwa memang ada ancaman seperti itu.
Saat dikonfirmasi apakah rekaman soal ancaman pembunuhan tersebut diputar di Komisi Etik, Syafii hanya mengatakan, “Tanya ketua (Komite Etik) supaya enak. Pokoknya saya tahu informasi itu. Saya sudah dengar atau tidak, itu tidak penting.”
Jika Nama Dirilis, Si Pelaku Bisa Kabur
JAKARTA, – Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi menutup rapat identitas orang yang berencana membunuh pimpinan KPK.
Meskipun Komite Etik KPK telah mendengarkan rekaman berisi percakapan tentang rencana pembunuhan tersebut, identitas orang yang akan melakukan aksi keji tersebut tak disebutkan.
“Ente mau bantu KPK atau koruptor? Kalau disebutkan, dia nanti kabur,” kata Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua di Jakarta, Senin (15/8/2011), saat ditanya wartawan tentang identitas orang yang berencana membunuh pimpinan KPK.
Menurut Abdullah, Komite Etik KPK memang sudah mendengar rekaman pembicaraan soal rencana pembunuhan terhadap pimpinan KPK. “Sudah
minggu lalu didengar,” kata Abdullah.
Dia mengakui, dalam rekaman tersebut, pimpinan KPK yang hendak dijadikan sasaran pembunuhan adalah Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan mantan Deputi Penyidikan KPK Ade Rahardja.
“Pimpinan KPK pokoknya antara lain disebutkan Pak Chandra dan Pak Ade Rahardja,” katanya.
Abdullah mengakui, rencana pembunuhan terhadap pimpinan KPK ini terkait pengusutan kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. “Ada usaha ancaman pembunuhan pada pimpinan KPK, terkait kasus Nazaruddin,” kata Abdullah.