KPK: Polisi Thailand Bawa Nunun ke Pesawat + Kronologi Penangkapan Nunun Nurbaetie


“Kepolisian Thailand membawa Nunun ke pesawat Garuda. Saat itu tim kami sudah di pesawat”

Setelah menjadi buron selama beberapa bulan, Nunun Nurbaeti ditangkap di Thailand. Tersangka kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Gubernur Bank Indonesia pada 2004 itu kini mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra M Hamzah, mengungkapkan bahwa tim KPK menangkap Nunun di pesawat Garuda Indonesia. Pesawat saat itu sedang parkir di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand pada Sabtu siang, 10 Desember 2011.

Tim terdiri dari satu jaksa KPK dan dua polisi. “Kepolisian Thailand membawa Nunun ke pesawat Garuda. Saat itu tim kami sudah ada di pesawat,” kata Chandra. “Saat Nunun masuk ke pesawat, penyidik kami menyampaikan surat perintah penangkapan.”

Berakhirnya pelarian Nunun bermula dari laporan kepolisian kerajaan Thailand yang menangkap Nunun di sebuah rumah kontrakan di Bangkok. Istri dari mantan Wakil Kapolri yang kini anggota Komisi III DPR, Komisaris Jenderal Purnawirawan Adang Daradjatun itu ditangkap sejak, Rabu sore.

Nunun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 ini pada Mei 2011. Keterlibatan Nunun dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini beberapa kali disebut dalam persidangan terdakwa Dudhie Makmun cs. Dalam persidangan terungkap bahwa cek pelawat yang diterima Dudhie cs berasal dari Nunun melalui Arie Malangjudo.

Namun, Nunun tak kunjung bisa dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus itu. Bahkan saat beberapa anggota dewan juga duduk di kursi pesakitan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Nunun tak kunjung berhasil ditemukan. Nunun raib setelah beralasan sakit dan berobat ke luar negeri.

 

Kronologi Penangkapan Nunun Nurbaetie

KPK yakin bahwa yang bersangkutan adalah benar Nunun Nurbaetie setelah menemukan paspor.

Malam ini Nunun Nurbaetie akhirnya tiba di Jakarta setelah tertangkap oleh kepolisian Thailand. Menurut Ketua KPK Busyro Muqoddas, sejak awal pihaknya terus menerus berusaha mencari dan menemukan Nunun.

“Keberhasilan ini tidak bisa lepas dari upaya sistemik dan sinergis, terutama Mabes yang telah mengeluarkan Red Notice, dan Interpol,” kata Busyro di Jakarta, 10 Desember 2011. “Melalui KBRI, kita juga telah mengajukan ekstradisi. Kami juga melakukan koordinasi dengan Dirjen Imigrasi untuk pencabutan paspor Nunun,” ucapnya.

Setelah itu, KBRI Thailand meneruskan permintaan tersebut ke pihak kepolisian Thailand. “Polisi Thailand pun melakukan upaya pencarian dan sampai pada akhirnya Nunun ditemukan pada hari Rabu lalu,” ucapnya.

“Sejak keluar Surat Perintah Dilakukannya Penyidikan (SPDP) dengan tersangka NN, KPK mengirimkan Red Notice lewat Mabes dan diteruskan ke Interpol,” kata Chandra Hamzah, Wakil Ketua KPK, pada kesempatan yang sama. “Setelah itu Interpol meneruskan ke seluruh negara,” ucapnya.

Chandra menyebutkan, KPK juga melakukan permohonan ekstraidisi. “Setelah mendapatkan laproan bahwa yang bersangkutan ada di Thailand, kita ajukan ekstradisi pada semester satu 2011. KBRI lalu ke pengadilan,” ucapnya. “Baru bulan Juni keluar putusan untuk menangkap yang bersangkutan kalau ia ada di Thailand,” ucapnya.

Setelah itu, kata Chandra, pihaknya lalu menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepolisian Thailand, sejauh mana putusan pengadilan ditindaklanjuti kepolisian Thailand. “Lebih banyak kami yang kesana, untuk tindak lanjuti kasus ini,” kata Chandra. “Polisi Thailand juga terus mencari keberadaan ibu Nunun Nurbaetie,” ucapnya.

Akhirnya, Chandra menyebutkan, pada hari Kamis kemarin, pimpinan KPK dapat informasi dari kepolisian Thailand bahwa mereka telah mendapatkan informasi dan menangkap seseorang yang diduga Nunun Nurbaetie. “Lalu kita kordinasi dengan polisi Thailand dan kita cocokan. Kemudian kami yakin bahwa yang ditemukan polisi Thailand adalah ibu Nunun,” ucapnya.

“Atas informasi itu, tim KPK berangkat ke Thailand, dan tim kedua berangkat hari Jumat,” ucap Chandra.

Di Thailand, Chandra menyebutkan, pihaknya melakukan diskusi atau meeting untuk mengembalikan NN ke KPK. Kami juga koodrinasi dengan polisi dan KBRI di Bangkok. “Setelah itu KBRI mengeluarkan surat perjalanan paspor untuk memulangkan NN ke Jakarta,” ucapnya.

Setelah itu, kata Chandra, polisi Thailand membawa Nunun ke pesawat Garuda Indonesia yang sedang parkir di bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. “Tim kami ada di pesawat. Polisi Thailand membawa Nunun ke pesawat dan saat itu penyidik kami menyampaikan surat perintah penangkapan,” ucapnya. “Setelah tertangkap, yang bersangkutan dibawa ke Jakarta,” sebut Chandra.

Saat penangkapan, Chandra menyebutkan, pihaknya menemukan paspor yang pernah dicabut. “Pada saat pencegahan dan keluar SK pencabutan, paspor inilah yang dicabut. Saat ditangkap, paspor itu ada pada orang tersebut. Karena itulah kita bisa meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah memang benar Nunun Nurbaetie,” ucapnya.

Pesawat kemudian terbang pukul 14.30 dari Thailand dan akhirnya Garuda bernomor GA 867 itu mendarat di Soekarno Hatta pukul 6 kurang 15 menit. “Kini Nunun berada di KPK, sedang diperiksa secara administrasi dan kesehatan,” kata Chandra. “Rencananya, ia akan ditahan di Rutan Pondok Bambu,” ucapnya

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *